babak 2

1.1K 227 41
                                    

L i l i t h ' s C u r s e


"Lilith?"




Selama rapat berlangsung, Dahyun sama sekali tidak bisa fokus. Dahyun rasa ada suara-suara asing seorang wanita yang tidak ia kenali muncul dalam otaknya.

Suara itu terus membisikkan perkataan-perkataan yang tidak dapat Dahyun pahami.

Padahal pembahasan rapat hari sangat penting untuk perusahaannya, Dahyun menahan sebisanya untuk tidak lepas kendali. Dia menghirup nafas dalam dan kembali fokus pada pekerjaan.

Di sisi sebrang para pejabat perusahaan, Jung Jaehyun dan beberapa manajer dan orang perusahaannya duduk mendengarkan dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang kerja sama mereka. Jaehyun cukup diam hari ini, dia terlihat lebih tertarik melihat ke sosok General Manager perusahaan lebih-lebih daripada isi diskusi itu sendiri.

Presdir menutup rapat mereka. Dahyun masih tetap di sisi Presdir mengamati Jaehyun dan orang-orangnya meninggalkan ruang pertemuan.

"Kau kelihatan tidak fokus."

Dahyun membungkuk pada Presdir, "Maafkan saya. Selanjutnya tidak akan saya lakukan lagi."

"Tidak, bukan maksudnya aku memarahimu. Aku sudah kenal dirimu. Kau tidak akan melakukan kesalahan tanpa alasan. Apa kau kelelahan sehabis mengantar putraku keliling perusahaan?" tanya Presdir.

Dahyun menggeleng, "Bukan, Pak. Saya yang kurang kompeten menjalankan pekerjaan saya."

"Istirahatlah. Kau butuh istirahat sesekali," saran Presdir sambil tersenyum. Dia perlahan bangkit dibantu oleh asistennya. Tangannya yang sudah renta bergetar saat menyangga badannya untuk berdiri.

Dahyun menyusul di belakang mereka. Di luar ruang pertemuan, Jung Jaehyun berdiri sambil mengenakan kacamata hitamnya. Beberapa manajernya tidak bersama dengannya karena masih ada hal yang harus didiskusikan dengan para ketua tim perusahaan.

Dahyun menatap lelaki itu bingung. Seharusnya Jaehyun menunggu di lobi perusahaan atau parkir, kenapa pula dia harus berada di depan ruang pertemuan ini.

"Permisi?"

Dahyun menoleh dengan raut wajah terkejut. Ia sempat mengira bahwa lelaki itu menunggu untuk menyapa Pak Presdir, namun justru ia menyapa Dahyun.

"Iya? Ada yang bisa dibantu?" Dahyun mempertahankan rasionalitasnya.

Namun Jung Jaehyun tidak menginginkan rasionalitas Dahyun bekerja dengan benar.

"Maaf kalau saya lancang bertanya, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"

Dahyun merasa kedua alisnya bisa menyatu detik itu. Diantara semua pertanyaan yang paling mungkin, Jaehyun bertanya hal yang paling tidak Dahyun duga.

Dahyun menatap Jaehyun dari atas kepala hingga ujung kakinya. Benar-benar aktor mapan yang berhias barang branded asli. Tapi mana mungkin Jaehyun yang asli akan bertanya seperti itu kepadanya. Mereka benar-benar tidak pernah bertatap muka sebelum rapat kerjasama ini.

"Kalau begitu, akan saya jawab, apakah begini caranya seorang Jung Jaehyun menggoda wanita?" tanya balik Dahyun dengan ekspresi tajam.

Jaehyun menggeleng cepat menyangkal praduga Dahyun, "Ow ow, anda salah sangka."

"Maaf, saya tidak tertarik menjalin hubungan dengan kolega saya," kata Dahyun lagi.

Jaehyun mengernyit keningnya. Wanita di depannya itu benar-benar keras kepala menganggap Jaehyun punya ketertarikan khusus.

Lilith's CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang