9. I'm fine

450 168 76
                                    

"Ni gaji lo bulan ini ya, inget! ni lo ngumpulinnya setengah mati. Jangan ntar lo ngabisinnya setengah sadar," nasehat Nqrse sambil memberikan uang kepada Senra.

Selain sebagai pengajar, Nqrse juga memiliki usaha sampingan menjual peralatan makan lansia.

Setelah menerima uang itu, Senra bergegas pergi ke bengkel, tempat kerjanya yang lain.

Senra adalah seorang pekerja keras. Kerjaannya ngebantingin tulang.

Kerja banting tulang maksudnya.

Terkadang juga setelah pulang sekolah, ia akan bekerja sebagai ojek online.

Meskipun sudah mendapat beasiswa, namun Senra tetap bekerja keras ngumpulin duit demi seseorang yang ia cintai nan jauh disana.

"Ini Su, udah diganti," kata Senra kepada Amatsuki yang ngebaikin motornya beroda empat. Ia ingin mengganti lampu motornya dengan lampu Philip 12 watt.

"Tengs," kata Amatsuki sambil memundurkan motornya.

Amatsuki ngga nyadar kalau ban motornya menggilas kaki Senra.

Senra cuma meringis tanpa memberi komentar.

"Napa lo mukanya kek abis makan jeruk kecut gitu," tanya Amatsuki sambil ngemut permen pilkita.

Senra hanya menggeleng sambil tersenyum.

Amatsuki memutar stang motornya lalu memundurkan motornya lagi dan ban motornya mengenai kaki Senra lagi.

Lagi-lagi Senra hanya meringis.

"Lo ngolokin gue?!!" tanya Amatsuki sampai ludahnya muncrat.

"Ngga.." -Senra

"Trus ngapa lo nyolot kek gitu?!," -Amatsuki

"Lo belom bayar njir," kata Soraru, anak si pemilik bengkel yang muncul dengan setelan kecenya itu. Ia menggunakan blazer berwarna navy, dengan kaus kutang di luarnya. Tak lupa juga kupu dasi-dasi favoritnya.

"Oiya. Hehe. Ngutang dulu Sor, dompet gue ketelen" kata Amatsuki sambil melaju dengan motornya sampai hampir menabrak kucing lagi kawin.

"Bangkuy memang si Mamat. Lo juga, bukannya ditagih malah diem aja kek lampu jalanan, padahal kaki bolak-balik dilindes ban. Lo masokis?" kata Soraru sambil memperbaiki kaus kutangnya yang melorot.

"Gue nungguin dia bayar," kata Senra sambil mengelus-elus kakinya yang terlindas tadi

"Ya ngomong lah!! tu anak kalo kelamaan ngga ditagih dia bakal dapat ide buat ngeles kek tadi, awas tu kaki jangan dielus-elus mulu. Mana tau ntar malah keluar jin, " kata Soraru sambil beranjak pergi.

Klontang, tang..tang..tang

Soraru yang setengah mengantuk itu menyenggol drum berisi oli dan tumpah hampir mengenai seluruh tubuh Senra.

Soraru terbelalak kaget.

"Apaan tuh," tegur bapaknya Soraru.

"Ni pak, Senra tadi mau ngukur kedalaman oli di drum tapi malah ke senggol trus tumpah gitu pak," kata Soraru berbohong sambil memberikan kode "maaf" kepada Senra karena Soraru lebih takut dimarahin bapaknya maka dari itu ia berbohong.

Semua pekerja disana menertawakan wujud Senra yang seperti malika versi laki. Tau malika? yaitu kedelai hitam berkualitas yang sudah kami rawat, seperti anak sendiri. #Iklan

Senra hanya cengengesan. Ingin mengelak pun tak bisa karena Soraru lebih berkuasa darinya.

Pekerja lain yang tau keadaan sebenarnya pun hanya terdiam. Malah ada yang ngakak banget sampe kejang-kejang dan mulutnya berbusa.

Senra meminta maaf dan mengakui perbuatan yang dilontarkan kepadanya demi Soraru. Kemudian ia pamit untuk pulang.

"Kuat yo Senra, ini bukan apa-apa! Gini aja lo mau nyerah? haha. Toh orang lain terhibur dengan gue yang kayak botol kecap gini. Ganbatte!," kata Senra menyemangati dirinya sendiri.

Bersambung..

-------------

Gimana? Ada yang pernah ngerasain difitnah rekan kerja sendiri, kek Senra ? :')

Mon maap, gue lama tidak up cerita ini. Semoga teman-teman readers masih inget cerita sebelumnya hoho :"

That's it. Thank you so much for reading my story

Jangan lupa vote dan komennya
(◐∇◐*)

See you next chapter~

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang