22. Surprise

281 70 141
                                    

"Asem banget. Lo pada jalan-jalan, nggak ngajak gue!" protes Shima yang tadi tak sengaja tertabrak motornya Sakata.

"Kan lo lagi dipantau Ayah lo," jawab Sakata.

"Trus abis ni pada mau kemana?" tanya Shima.

"Ke RS. Maju Kena Mundur Jatoh." jawab Senra.

"Eh? Serius? Gue juga mau kesana! Ayo Sen! Bareng gue," ajak Shima.

"Sak. Gue bareng lo ya?" kata Urata.

"Nggak. Lo dah ngebanting motor gue," jawab Sakata dengan tatapan sinis.

Urata terdiam dengan ekspresi kesal.

"Yaudah gue naik angkot aja!" kata Urata.

"E-eh," Sakata menarik tangan Urata, "Gue bercanda aja kok! Hehe," katanya sambil mengusap kepala Urata.

"WOY! JANGAN KEK GINI COK!" Urata menepis tangan Sakata lalu melakukan tendangan bebas ke Sakata dan motornya sampai terjatuh.

Shima tertawa melihat mereka, sedangkan Senra terus mengusap dadanya sambil mengucap istighfar karena pikirannya sempat traveling.

Saat perjalanan menuju ke rumah sakit, mereka melewati beberapa gang sempit dan sungai.

"Kenapa mesti lewat kek gini sih, Sen?" protes Sakata.

"Gue khawatir ngajak lo lewat jalan raya, kan lo suka nerobos lampu merah."

"Ehehe bener juga. Eh-eh?," Sakata mengucek matanya, "Eh itu bocah selancar pake begituan apa nggak takut dimakan?!" tunjuk Sakata ke seorang anak yang sedang berselancar di sungai sebelah mereka.

 Eh-eh?," Sakata mengucek matanya, "Eh itu bocah selancar pake begituan apa nggak takut dimakan?!" tunjuk Sakata ke seorang anak yang sedang berselancar di sungai sebelah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah, anak-anak disini udah terbiasa main sama buaya. Noh coba kalian lihat bocil yang disana," tunjuk Senra.

Urata, Shima, dan Sakata speachless melihat keberanian anak laki-laki disana menaklukkan buaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Urata, Shima, dan Sakata speachless melihat keberanian anak laki-laki disana menaklukkan buaya. Tapi bagaimana dengan anak perempuan ya? Apakah mereka juga mulai belajar menaklukkan buaya darat?

"Lo gimana Sen? Bisa menaklukkan buaya juga?" tanya Shima.

"Nggak lah.. Tapi, mungkin bisa menaklukkan hati yang baca book ini. Menurut kamu gimana? Iya, kamu yang sekarang lagi baca..."

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang