17. Tololabies

416 122 190
                                    

"Adek yang nama akunnya Nak Sou leh kah?" tanya Urata ke seorang bocah yang nampak sedang menunggu ojek di depan gerbang sekolahnya dengan posisi handstand.

Bocah itu mengembalikan posisi normalnya. Ia mengangguk kepada Urata sambil mengeluarkan helm minion dari dalam tasnya,

"Gue kira tadi dalam tasnya buah Semongko," batin Urata.

Telolet telolet telolet~

Barusan Senra lewat menyapa Urata dengan klaksonnya yang uniq.

Urata membalas dengan membunyikan pula klaksonnya yang suaranya mirip klakson kereta api.

"Ay—lah mana tadi tuh anak"

Tiba-tiba anak itu sudah berada di belakang Urata, "Kapan naiknya ni bocah," batin Urata.

Sepanjang jalan mereka berdua hanya diam. Urata ingin memulai pembicaraan tapi ia bingung harus mengatakan apa.

Tiba-tiba Urata mengerem mendadak karena terkejut melihat sesuatu di hadapannya. Helm Sou membentur helm Urata sampai kepala Urata pun terbentur lagi ke spidometer di hadapannya,

"Kenapa dek?!" tanya Sou.

"Ni beneran jalanan ke rumah lo??Eh? Dek?!! Gue lebih tua dari lo, njir," kata Urata.

"Masa sih? Kok lebih pendek dari—eh sorry bang. Emm, iya bener kok ini jalannya," jawab Sou.

Urata bingung melihat aspal mengelupas yang ada dihadapannya,

Urata bingung melihat aspal mengelupas yang ada dihadapannya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya bang, semalam ada banjir bandang. Padahal dua hari lalu baru aja diaspal ni jalanan," jelas Sou,

"Yaudah gue turun aja bang—"

"Eh jangan! Naik aja. Gue udah pro kok, pegangan ya," kata Urata.

Urata dengan badannya yang mungil itu nampak begitu lincah melewati jalanan itu dengan motor bututnya. Sou yang dibonceng di belakang Urata merasa takut sampai ia menutup mata sambil memegang helm minion dengan kedua tangannya.

Namun tiba-tiba ada seekor hewan aneh yang melintas di depan Urata sehingga membuatnya tidak seimbang,

"E-e-e-Ehh—"

"Eh-eh kenapa ni bang," tanya Sou panik masih dengan posisi sebelumnya. Ia semakin erat memegang helmnya.

"HUAAAAAAAAA"

DBRAK

Urata dan Sou jatuh tersungkur. Tetangga sekitar menolong. Namun para tetangga ini tidak langsung menolong, melainkan memotret Urata dan Sou terlebih dahulu lalu mengunggah foto mereka ke sosial media.

"Mas nggak apa-apa?"

"Lagian mas bedua terbalik naik motornya, malah badannya kecil yang nge-joki"

Urata mengumpat dalam hati mendengar cuitan tetangga.

"Gue tadi ngelihat ada hewan aneh yang lewat. Gue kaget. Makanya jadi oleng. Maap dek," kata Urata ke Sou.

"Oalah, memang ni si ngongot suka banget berkeliaran di jalanan. Maapin peliharaan gue ya," kata pemilik peliharaan itu sambil memegang hewan aneh ditangannya.

 Maapin peliharaan gue ya," kata pemilik peliharaan itu sambil memegang hewan aneh ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sou sedari tadi terbatuk-batuk lalu ingin memuntahkan sesuatu dari mulutnya tapi tak bisa. Ia memukul-mukul dadanya sambil terus terbatuk

Urata menjadi sangat takut dan khawatir akan keadaan pelanggannya ini,

"Lo kenapa dek ? Lo ada penyakit ? Sesak napas ?? Maafin gue beneran dah. Masih jauh kah rumah lo? Biar gue tanggung jawab ntar ke orang tua lo!!" kata Urata cemas tanpa memikirkan kalau sebenarnya ia sendiri tak punya uang kalau misalnya orang tua Sou minta ganti rugi.

"Akhhh—Khhaahhkkk—permen karet gue ketelen," jawab Sou.

Etdah_-

Urata menunjuk bahu Sou pelan dengan jari tengahnya. Aneh bin ajaib tuh permen karet bisa termuntahkan oleh Sou. Sepertinya Urata punya bakat dalam hal ini.

*****

Hari sudah mulai sore, saatnya mereka kembali untuk mengumpulkan uang yang mereka dapat.

"Maaf ya Sen. Gue nggak bisa bantu banyak, daritadi gue dibohongin penumpang mulu, mereka bayarnya setengah-setengah karena kita naiknya berdua," kata Sakata.

"Gue juga cuma bisa segini. Tadi ada insiden, kaki gue jadi keseleo trus gue ke tukang urut dulu. Mana lama pula tukang urutnya. Katanya pengen kencing eh udah dua jam gue nunggu, baru balik tuh orang. Waktu gue habis buat nungguin tu tukang pijet," curhat Urata.

"Gue juga minta maaf. Malah ngerepotin lo karena gue kesasar mulu daritadi," kata Shima.

Mereka bertiga memasang wajah bersalah kepada Senra.

"Lah, santai aja kali'. Kalian dah mau bantuin gue aja, gue udah seneng banget. Pada lapar nggak ? Mau makan ?" tanya Senra.

Mereka bertiga menatap Senra, merasa terharu dengan kehangatan Senra. Mereka berempat pun berpelukan.

Tololabies.

"Hey hey. Gue menawarkan makan ya, bukan pelukan," kata Senra dengan wajah memerah karena mereka bertiga memeluknya erat sampai ia kesulitan bernapas alias bengec—

Bersambung..

****
Gue sebagai Author memohon maaf sebesar-besarnya jika ada diantara para pembaca sekalian atau di keluarga kalian yang bernama Ngongot. Gue pakai nama itu karena sepertinya tak ada yang namanya kek gitu, nama itu terlintas begitu saja. Tapi kalo ada, Gue mon maap ಥ‿ಥ

++++Kalau kamu bukan hantu, jangan lupa tinggalkan jejak ya++++

#Pemeran Figuran lagi di chapter ni, Penggemar Minion yang pemalu, atlit handstand dan yang pasti Nak yang Souleh. Adeknya Eve. Namanya Sou—

 Namanya Sou—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

That's it. Thank you so much for reading my story (。・ω・。)❤

『𝖀𝖘𝖘𝖘 𝕳𝖎𝖏𝖗𝖆𝖍』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang