~08~

17 2 0
                                    

Jangan lupa vote yaaaaaa 😗

GREPP



















Arra hampir saja terjatuh tapi untungnya ada Jaemin yang sigap menang Arra.Tatapan mereka bertemu,detak jantung keduanya tak beraturan.Tapi tak lama akhirnya mereka tersadar lalu Jaemin menurunkan Arra perlahan.

"M-maaf kan aku" Arra

"Tak apa sudah tugasku melindungi mu" Jaemin

Arra tersenyum.

"Sudahlah lebih baik kita makan aku tau kau lapar" Arra

Lalu Arra memindahkan makanannya ke mangkuk dan mereka berdua makan bersama.Hening masih menyelimuti mereka berdua tapi tiba-tiba Jaemin membuka suara.

"Emmm Arra" Jaemin

Arra pun menatap ke arah Jaemin.

"Makanannya tidak enak ya?" Arra

"Ah bukan itu tapi..." Jaemin

"Tapi apa?" Arra

"Aku ingin bertanya" Jaemin

Arra mengangguk paham.

"Kalo begitu tanyankan saja" Arra

"Tapi... Aku takut kau merasa tak nyaman dengan pertanyaan ku" Jaemin

"Bagaimana bisa? Sedangkan aku saja tak tahu kau ingin bertanya apa" Arra

Jaemin menghela nafas pelan.

"Jadi begini" Jaemin

Arra semakin penasaran dengan Jaemin.

"Apakah kau benar-benar tak memiliki siapapun?" Jaemin

Arra terdiam.

'Kenapa dia tiba-tiba bertanya seperti itu?' Arra

Jaemin menghela nafas pelan.

"Sudah kuduga kau pasti tak suka pertanyaan ku tadi" Jaemin

Arra mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu?" Arra

"Aku tau sebenarnya kau itu tak suka dengan pertanyaan ku barusan" Jaemin

Arra menatap makanannya lalu ia menghela nafas pelan.

"Dengar ya Na Jaemin" Arra

Jaemin menatap Arra.

"Kau hanya bertanya dan untuk apa aku kesal dengan pertanyaan mu lagi pula Jika kau bertanya apapun padaku aku pasti menjawab sepengetahuaku" Arra

Arra menatap Jaemin.

"Lagi pula jika kau bertanya sesuatu dan orang tersebut tak suka dengan pertanyaanmu" Arra

"Bukan berarti kau akan mati" Arra

Ucap Arra sembari tersenyum.

"Dan untuk pertanyaanmu tadi jawabannya ya aku tak memiliki siapapun" Arra

Ucap Arra dengan senyumnya yang masih terukir di bibirnya lalu Arra melanjutkan makannya.Jaemin tersenyum kepada Arra.Karena Jaemin melihat tak ada sama sekali kebohongan dari kata-kata yang baru saja Arra ucapkan,atau lebih tepatnya Arra tulus berbicara seperti itu.

'Mengapa tuhan menakdirkan gadis setulus Arra hidup di tengah keterpurukan tanpa orang terdekat sedikit pun' Jaemin

Jaemin menatap makanannya,lalu ia menghela nafas pelan.

"Kau tak seharusnya bertakdir seperti ini" Jaemin

"Tapi itulah namanya takdir" Arra

Jaemin tersenyum.

'percayalah Park Arra kau tak sendiri' Jaemin

Lalu mereka menghabiskan makanan mereka lalu membereskan tempat sesabis makan.

"Aku ke atas ya" Jaemin

Arra mengangguk.Arra memutuskan untuk mencuci peralatan sehabis mereka makan dan alat-alat yang tadi ia gunakan untuk memasak.Saat ia sedang mencuci piring tiba-tiba ada yang memegang tangan kanan Arra secara tiba-tiba.Siapa lagi jika bukan Na Jaemin.Arra menghela nafas panjang.

"Kau mengagetkan ku!" Arra

Jaemin hanya tertawa kecil.

"Maafkan aku tadi aku haus tapi aku melihatmu sedang mencuci piring aku pikir kau akan mencucinya besok karena ini sudah malam" Jaemin

"Jika sudah malam memang kenapa?" Arra

"Tak apa hanya saja kenapa harus sekarang jika bisa besok?" Jaemin

"Lalu kenapa harus besok jika sekarang bisa?" Arra

"Ah sudahlah aku tak pandai berargumen seperti manusia" Jaemin

Arra mengerutkan keningnya.

"Apa maksudmu?" Arra

"A-ah tidak aku hanya bercanda sudahlah aku akan membantu mu" Jaemin

Arra sebenarnya curiga kepada Jaemin karena sejak pertemuan pertama mereka Jaemin bersikap aneh.Tapi Arra tak mau menaruh kecurigaan terhadap Jaemin,terlebih lagi Jaemin adalah satu-satunya orang yang ada untuknya saat ini.

"Kau tak bekerja?" Arra

"Aku tak memiliki pekerjaan" Jaemin

"Kalau begitu biar aku yang-" Arra

"Eh tidak tidak kau tidak boleh bekerja kau harus tetap aman kau harus tetap aman dan dimanapun kau berada aku harus tahu agar aku tak bingung mencari mu" Jaemin

"Memang kenapa?" Arra

'Karena aku tak mau terjadi sesuatu padamu' Jaemin

"Karena jika aku tak tahu kau berada dimana baik sendiri ataupun dengan siapa" Jaemin

"Mungkin saja terjadi sesuatu padamu" Jaemin

"Tidak" Arra

"Tidak karena belum terjadi" Jaemin

"Bagaimana jika itu terjadi?" Arra

"Jika itu terjadi aku yang rugi" Jaemin

"Apa yang membuatmu rugi?" Arra

Jaemin menghela nafas pelan.

"Karena jika terjadi sesuatu padamu aku akan gagal menjadi ma-" Jaemin

Ucapan Jaemin terputus karena hampir saja ia mengungkapkan identitas aslinya sebagai malaikat pelindung Arra.

"Ma?" Arra

"M-maksudku aku akan gagal menjadi laki-laki yang tak bisa bertanggung jawab kepada wanita" Jaemin

Arra mengerutkan alisnya.

"Emmm terserah lah" Arra

Jaemin menghela nafas pelan.

'hampir saja aku membuka identitas ku' Jaemin

"Nah sudah selesai aku mau tidur" Arra

"Aku juga" Jaemin

Jaemin berlari terlebih dahulu menuju kamar.

"Aneh sekali" Arra

Gumam Arra heran.Lalu ia menuju kamarnya untuk tidur dan tak butuh waktu lama ia tertidur pulas.
































~~~~~~~∆∆∆~~~~~~~

Gak digantung ya:3
Next→→→
Votenya jangan lupa readers kesayangan author 😗

angel's last mission : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang