~09~

12 1 0
                                    

Jangan lupa vote yaaaaaa 😗

Kringggg~ Kringggg~ Kringggg~



Arra terbangun karena suara alarm dari jam wekernya.

"Emmm wangi apa ini? Harum sekali" Arra

Sangking sibuknya Arra mencium aroma tersebut hingga Arra lupa bahwa dia harus mandi.

"Oh iya aku lupa! Aku harus mandi!" Arra

*Skip selesai mandi dan ganti baju*

Arra turun menuju dapur dan dia melihat....




























Jaemin,dengan posisi yang membelakangi nya.Lebih tepatnya menghadap kompor.

'jadi aroma tersebut dari Jaemin ya' Arra

Jaemin tertawa kecil.

'kenapa dia tertawa?" Arra

Jaemin kembali tertawa kecil.

"Aroma itu bukan berasal dari ku melainkan dari sarapan yang ku buat" Jaemin

Ucap Jaemin tanpa membalikkan tubuhnya.Arra mematung seketika setelah mendengar perkataan Jaemin.

'orang ini sebenarnya sedang membaca pikiranku atau apa?!' Arra

Jaemin yang sedang memindahkan makanan ke dalam mangkuk pun tiba-tiba tertawa kecil.Lalu Jaemin menaruh makanannya di atas meja makan lalu dia melepas celemeknya.Lalu Jaemin menatap Arra.

"Kau akan sarapan atau hanya berdiri di sana saja?" Jaemin

Arra pun langsung tersadar dari lamunannya.

"I-iya aku akan sarapan" Arra

Ucap Arra lalu dia duduk.Jaemin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum.

Di meja makan masih sunyi belum ada percakapan di antara mereka berdua.Tapi tak lama diantara mereka berdua ada yang mau membuka suara.

"Na" Arra

Jaemin otomatis menatap Arra.

"Hmm?" Jaemin

"Aku ingin tanya sesuatu tapi kau jangan marah" Arra

"Hmm? Untuk apa aku harus marah? Aku saja tak tahu kau ingin bertanya apa" Jaemin

"Aku hanya memastikan saja" Arra

"Tanyakan saja" Jaemin

"Emmm sebenarnya kau ini mempunyai keluarga atau tidak? Dan kau memang tak memiliki rumah yang harusnya kau tinggali?" Arra

Jaemin terdiam.Dia terdiam bukan karena marah,tak suka,ataupun sedih.Tetapi dia bingung harus menjawab apa,sedangkan Jaemin berasal dari dunia lain yang jelas-jelas para manusia yang tak mungkin mempercayai keberadaannya.

"Na?" Arra

"I-iya?" Jaemin

"Sudah kuduga kau pasti-" Arra

"Tidak aku tidak apa-apa" Jaemin

"Lalu?" Arra

"Tak apa" Jaemin

"Jadi?" Arra

"Apa?" Jaemin

"Kau tak mau menjawab pertanyaan ku?" Arra

"Oh itu...." Jaemin

Arra menganguk.

"Jika kau bertanya apakah aku punya rumah untuk ku tinggali aku tak memiliki rumah tetapi aku bisa tinggal di mana saja" Jaemin

Jaemin tersenyum.Lalu Jaemin sedikit menundukkan kepalanya.

"Tetapi jika kau bertanya tentang dimana ibu,ayah atau keluarga ku yang lainnya...." Jaemin

Jaemin menghela nafas panjang.

"Aku tak memiliki mereka semua" Jaemin

Ucap Jaemin sembari tersenyum dan menatap Arra.

"Na..." Arra

"Tapi kau tahu?" Jaemin

Arra menggelengkan kepalanya.

"Aku memiliki mu dan kau memiliki ku" Jaemin

Ucap Jaemin dengan senyum manisnya yang mungkin membuat siapa saja jatuh cinta kepadanya.

"Ah... Manis sekali..." Arra

Ucap Arra dengan nada terharu.

"Tetapi lebih manis kau" Jaemin

"Bisa saja kau" Arra

"Lihat lah wajahmu lucu sekali" Jaemin

Ucap Jaemin sembari tertawa.

"W-wajahku kenapa?" Arra

"Wajah mu memerah" Jaemin

Arra terkejut dan dia langsung berlari masuk ke kamar mandi.Jaemin? Dia masih tertawa karena mengingat wajah Arra yang memerah.Karena menurutnya itu sangat menggemaskan.Sementara di dalam kamar mandi.

"Aduh.... Mengapa wajah ku memerah?!" Arra

"D-dan kenapa tiba-tiba aku deg degan sekali?!" Arra

"Tenang Arra tenang hufff" Arra

Lalu dia mengintip keluar dan sudah tak ada Jaemin di ruang makan.

'lega sekali' Arra

Arra keluar dari kamar mandi tetapi saat Arra ingin keluar kamar mandi tiba-tiba.......














































~~~~~~~∆∆∆~~~~~~~

Tiba-tiba apa yaaaaaaa:)
Next→→→
Votenya jangan lupa readers kesayangan author 😗

angel's last mission : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang