~03~

25 5 0
                                    

Jangan lupa vote yaaaaaa 😗

*Jaemin POV*

Ketika aku berjalan tiba-tiba aku melihat,seorang gadis berambut sepundak sedang berusaha naik ke atas pembatas jembatan yang ada di sana.Tentu saja itu membuatku terkejut,karena dia ingin mengakhiri hidupnya,dan lebih parahnya lagi setelah aku melihat wajah gadis tersebut.Aku semakin terkejut,karena dia adalah Park Arra orang yang sedari tadi aku cari.Aku mulai berlari dan....


































GREPP













































Aku menangkapnya dan menurunkannya dari atas pembatasan jembatan tersebut.

*Jaemin POV end*

Arra terkejut karena baru saja ada seseorang yang menangkapnya.

"Apa yang kau lakukan?" Jaemin

"K-kau baik-baik saja?"

Tanya Arra karena tak sengaja Arra mendorong tubuh Jaemin.

"Aku baik-baik saja tak apa tenang" Jaemin

Arra terdiam lalu menundukkan kepalanya.

"Tapi kau tahu aku tak bisa merasa baik-baik saja" Jaemin

Arra mulai menangis.

"Aku tak tahu apa yang membuat mu untuk melakukan hal tersebut tapi..." Jaemin

Arra semakin terisak.Jaemin tak bisa berkata kata.

"Diluar dingin" Jaemin

"Pasti dingin jika kau melakukannya sekarang" Jaemin

"Lihat aku" Jaemin

Ucap Jaemin sembari menangkup kedua pipi Arra agar Arra melihatnya.

"Tolong jangan lakukan hal itu lagi" Jaemin

Jaemin mulai melepaskan jaketnya lalu memakainya kepada Arra.Lalu memeluk Arra dan Arra mulai berhenti menangis.

"Ayo kita pergi dari sini" Jaemin

Arra mengangguk.






*Cafe*





Mereka berdua sekarang sedang berada di sebuah cafe yang tak cukup jauh dari sana.

"Kau mau pesan apa?" Jaemin

"Aku tidak nafsu" Arra

"Ayolah tak apa biar aku pesankan" Jaemin

"Yasudah samakan saja dengan mu" Arra

"Permisi" Jaemin

Ucap Jaemin sembari mengangkat tangan kanannya.Lalu datang lah seorang pelayan.

"Ada yang bisa saya bantu?" Pelayan

"2 cangkir coklat panasnya tolong" Jaemin

"Baik silahkan di tunggu" Pelayan

Lalu pelayan tersebut pergi dari situ.Arra masih diam sembari memainkan jari-jari tangannya dan kadang-kadang sempat mengeluarkan air mata.Lalu Jaemin yang melihat itupun langsung mengusap pipi Arra dan otomatis membuat Arra menatap Jaemin lalu Jaemin tersenyum.Tiba-tiba Arra tergingat sesuatu.

"Kau ini sebenarnya siapa?" Arra

"Oh iya aku lupa,aku belum memperkenalkan diri ya?" Jaemin

"Perkenalkan namaku Jaemin,Na Jaemin" Jaemin

Ucap Jaemin sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

"Park Arra" Arra

Ucap Arra sembari membalas jabatan tangan Jaemin.

"Aku sudah tahu" Jaemin

Arra mengerutkan keningnya.

"Dari mana kau mengetahui namaku?" Arra

"T-teman mu" Jaemin

"Aku tak pernah memiliki teman" Arra

"Atau jangan-jangan kau seorang penguntit?!" Arra

Jaemin terkejut karena tiba-tiba Arra berteriak cukup keras dan langsung Jaemin membekap mulut Arra sedang tangannya.

"Apa yang kau katakan?! Aku bukan seorang penguntit!" Jaemin

Ucap Jaemin sembari berbisik.

"Sudahlah tak usah di pedulikan yang penting sekarang kau sudah bersama ku" Jaemin

Arra semakin curiga.

"Bersama mu?" Arra

Jaemin menghela nafas.

"Jika kau tidak bersama ku kejadian tadi pasti akan terjadi,dan untungnya aku ada di sana" Jaemin

Arra mengangguk paham.Lalu seorang pelayan datang dengan membawa 2 cangkir coklat panas.

"Terima kasih" Jaemin

"Sama-sama" pelayan

Lalu pelayan tersebut pergi dari sana.

"Ayo diminum" Jaemin

Arra menganguk lalu meminumnya.




*Beberapa menit kemudian*





Lalu Jaemin membayar minuman tadi.

"Ayo kita pulang" Jaemin

"Tapi..." Arra


















































~~~~~~~∆∆∆~~~~~~~

Kenapa tuh?
Next→→→
Votenya jangan lupa readers kesayangan author 😗

angel's last mission : LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang