Nebula melangkahkan kaki mendekat ke arah Jeka, mereka bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan. Jujur saja, Nebula masih sedikit takut. "Jangan takut, ada gue disini, Mbul."
Mereka berjalan dibawah langit kota Bandung yang tidak begitu terik dan tidak begitu panas. Yaa cuacanya cukup bagus untuk berjalan jalan. Oh, jangan lupakan Nebula yang tetap memeluk pinggang Jeka dengan erat. Jangan tanya bagaimana hati Jeka sekarang, hatinya dag dig dug sendiri. Kalau seperti ini, sepertinya Nebula yang membuat Jeka baper.
Mereka sudah tiba didepan rumah Nebula, karena Jeka sudah dua kali mengantar Nebula, jadi lelaki itu sudah hafal sedikit-sedikit letak rumah gadis itu. Jeka menghentikan motornya dan membiarkan Nebula turun.
Nebula berdiri sambil memegang botol susu ditangannya. Entahlah, melihat hal itu Jeka malah terkekeh pelan. "Ih, kenapa ketawa?!"
Jeka tertawa kecil, "lo megang botol susu gitu kayak anak kecil tau ga?"
Gadis itu merucutkan bibirnya dan menyipitkan mata, "ngatain?!"
Jeka menghidupkan kembali mesin motornya. Jeka juga menyempatkan diri menatap Nebula untuk berpamitan, "gue pulang, masuk sana."
Nebula mengangguk, "ati ati!"
Jeka berjalan menggunakan motor vespanya menuju rumah. Iya, dia sedang malas untuk ke ruang band, lagipula nanti dia tidak memiliki jadwal untuk memanggung. Lelaki berhoodie warna navy itu membelokkan stir motornya menuju garasi rumah. Mobil Kang Argus tidak ada, sepertinya pria itu sedang ada di rumah band. Jeka memasuki rumahnya lalu menuju kamar.
Belum sempat mengganti baju, lelaki itu mendaratkan badannya diatas kasur menatap langit langit kamarnya. "Ini namanya rasa suka bukan, sih?"
[◇]
Nebula sedang mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan hair dryer. Oh, dia baru saja memotong poni bagian tengahnya, jadi pinggiran poninya dia biarkan memanjang. Tadinya dia berniat untuk memanjangkan poninya, tetapi tangannya gatal untuk memotong rambutnya sendiri.
Setelah selesai mengeringkan rambut, gadis itu duduk di sofa dan membuka sebungkus coklat. Dia menyalakan televisi. Oh, kalian mungkin tahu apa yang akan gadis itu lakukan. Tentu saja menonton drama Korea.
Line!
jekastedra: parfum lo ketinggalan di jaket gue.
"SERIOUSLY?!" Nebula segera menuju ke meja riasnya untuk mencari parfum yang dia pakai untuk ke sekolah. Seingatnya, parfumnya itu dia bawa setiap jam olahraga saja. Tapi kenapa-
"Are you kidding me, Mr. Jeka?!" Ucap Nebula lalu mengambil kembali ponselnya.
nelagaresha: boong. parfum gue ada tuh
jekastedra: wanginya maksudnya."Dia kehabisan topik kali ya?!" Cibur Nebula kesal. Namun, gadis itu kembali mengetik sebuah pesan pada layar ponselnya.
nelagaresha: nanti malem on ya!
nelagaresha: jangan ganggu sekarang, mau ngedrakor![◇]
Jeka sedang tidur sekarang. Dia tertidur sehabis mandi tadi. Memang ya, aneh sekali, kenapa setelah mandi kita malah merasa mengantuk?
Drrttt
Ponselnya yang bergetar membuat lelaki bersurai hitam itu terbangun. Dia terkejut saat melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama
Novela Juvenil"Gue suka sama lo. Lo juga pasti suka sama gue. Jadi, ayo pacaran!" Sejak kalimat itu hinggap dikehidupan Jeka, status kejombloannya telah sirna. Namun, siapa sangka ternyata sejak itu pula drama kehidupannya muncul. ©innerale 2020