DUG
Terdengar suara geraman dari salah satu laki-laki yang berada di samping warung. Laki-laki tersebut menengok ke belakang dan mendapati seorang perempuan tengah berdiri dalam jarak yang tidak jauh, terlihat pula tangannya terkepal dengan sempurna.
"Gede juga nyali lo lempar batu ke arah gue" laki-laki tersebut berbalik badan dan memajukkan beberapa langkahnya dengan gaya yang angkuh.
DUG
Perempuan itu rupanya tak gentar dengan ucapan si laki-laki, malah ia mengulangi lagi perbuatannya melempar batu ke arah laki-laki tersebut. Shit,umpat si laki-laki tersebut. Laki-laki itupun mengayunkan telapak tangannya kedepan agar ketiga teman laki-lakinya bisa membereskan perempuan kurang ajar didepannya yang tak tahu datang darimana.
Ketiga laki-laki itupun langsung mempercepat jalannya menghampiri perempuan tersebut, sedangkan si perempuan hanya diam saja ditempat. "Punya nyali juga ya lo kecil-kecil" ucap salah satu laki-laki kemudian hendak menyolek dagu si perempuan namun si perempuan terlebih dahulu menendang dada laki-laki tersebut hingga tersungkur ke belakang. Si perempuan dengan gentar langsung melawan dua orang laki-laki sisanya dengan sekuat tenaga.
"Lepasin cewe itu" ucap si perempuan kemudian berjalan menghampiri perempuan lain yang terlihat ketakutan di ujung warung, kakinya terlihat sangat lemas hingga perempuan itu terduduk.
"Lo pikir lo bisa ngalahin gue?" terdengar suara decihan setelahnya. Sebelum laki-laki itu bergerak, si perempuan mempercepat langkah kakinya kemudian meninju perut si laki-laki dan meninju pipinya. Menyadari terdapat kesempatan untuk kabur, si perempuan segera menghampiri perempuan yang terpojok itu dan membantunya berdiri kemudian mengajaknya lari untuk kabur dari empat laki-laki brengsek itu. "Ayo lari"
Kedua perempuan itu berlari memasuki gang begitu keempat laki-laki tadi mengejar mereka. "Ayo kuatin lari sampe sekolah itu, nanti ngumpet disana". Kedua perempuan itu berlari dengan sekuat tenaga meski salah satunya sudah benar benar kelelahan. Mereka berdua masuk ke dalam gerbang salah satu gedung sekolah kemudian bersembunyi dibalik gerbang tersebut agar tidak ketahuan.
Drap drap drap
Si perempuan yang mengalahkan keempat laki-laki tadi mendengar suara derap langkah keempat laki-laki tadi. "Nunduk dikit" ucap si perempuan.
"Shit, mana tu cewe" pekik salah satu laki-laki yang terdengar. "Lurus kali" ucap yang lain dan suara derap langkah kaki mulai menjauh.
Kedua perempuan tadi menghela nafas lega. Setidaknya keempat laki-laki tadi sudah berlari menjauh dari mereka dan kini mereka aman setelah si perempuan mengamati situasi sekitar sana.
"Lo gapapa?" tanya si perempuan setelah selesai mengamati situasi sekitar.
"Gapapa.. M-makasih banget, a-ku gatau kalau ga ada kamu bakal jadi gimana..." balas perempuan berponi disampingnya.
"Syukurlah, ayo berdiri, gue anter balik"
"N-nama kamu siapa?" tanya si perempuan berponi.
"Gue Chaeyeon" Chaeyeon mengulurkan tangannya untuk membantu si perempuan berponi berdiri.
"Aku Yena.. Choi Yena" ucap Yena setelah menerima uluran tangan Chaeyeon.
Yena memperhatikan Chaeyeon sekilas ketika mereka berdua hendak keluar dari gerbang sekolah tempat mereka bersembunyi "Chaey murid SMA 1 juga?" tanya Yena dan Chaeyeon mengangguk. "Kelas berapa?" tanya Yena lagi.
"Gue kelas 11 IPA, kalo lo?" tanya Chaeyeon balik.
"Aku kelas 11 IPS...4"
Chaeyeon berjalan beriringan dengan Yena menuju sekolah mereka yang berada di ujung gang. Chaeyeon mengeluarkan motornya dari parkiran kemudian menghampiri Yena dengan motornya. "Lo mau dianter atau dijemput?" tanya Chaeyeon mengenakan helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you ; Lee Jeno
FanfictionLee Chaeyeon terpaksa menggantikan posisi adiknya, Lee Chaeryeong di sekolah setelah mendengar cerita dari adiknya mengenai kehidupan SMA adiknya di Jakarta. Namun siapa sangka ternyata banyak kejadian tak menyenangkan yang terjadi disana. Suatu ke...