5 ; Tawuran

251 40 5
                                    

Chaeyeon baru menyadari sesuatu, apakah adiknya tidak mengikuti ekskul satupun? Rasanya membosankan jika ia hanya berangkat pulang-begitu terus. Ia sudah selesai mengganti seragam olahraganya dengan seragam putih-abunya, juga sudah mencuci wajahnya supaya lebih segar. Ia juga sudah mengucir rambutnya lagi menjadi model ponytail. Menghela nafas sebentar sebelum ia hendak keluar dari kamar mandi.

"Chaer!" Chaeyeon menyipitkan mata begitu mendapati namanya dipanggil.

"Kamu mau masuk ke ekskul basket putri ga?" tawar Pak Seo yang barusaja kembali dari lapangan.

"Eh? Saya tidak terlalu tertarik untuk ikut ekskul Pak" balas Chaeyeon dengan canggung-sebenarnya ia ingin, ditawari ekskul kesukaannya pula. Tapi ia harus sadar jika ia kini menjadi Chaeryeong, bukan menjadi Chaeyeon.

"Yah, padahal nanti ekskul basket putri bisa tambah pemain. Kebetulan 1 bulan lagi akan ada smansa cup, biasanya disana smansa akan tanding olahraga-basket termasuk sama sekolah lain seperti smanda, smaga" Chaeyeon terdiam. Wah berarti ia bisa bertemu dengan Haechan dong? Kebetulan Haechan murid SMA 3.

"Nanti saya pikirkan dulu deh Pak" putus Chaeyeon. Ia juga harus meminta pertimbangan Chaeryeong dan Haechan. Ia tidak bisa seenaknya menentukan bukan?

Pak Seo terlihat menaruh harap pada Chaeyeon namun berujung digantungkan oleh Chaeyeon. Setelahnya Pak Seo berlalu dengan mengucapkan "Saya tunggu secepatnya ya". Chaeyeon berjalan lurus menuju kelasnya. Didepan kelasnya terdapat si keparat Hwang dan teman-temannya sedang sibuk ngobrol. Yah setidaknya ia bisa beristirahat sejenak dari bersabar menghadapi si keparat Hwang.

Chaeyeon mengambil bekalnya dan mulai berdoa sebelum ia memakan bekalnya. Simple, ia hanya membawa nasi goreng dengan telur dadar. Mata Chaeyeon melirik beberapa teman kelasnya yang sedang sibuk berbincang di depan meja guru. Chaeyeon berpikir, apa yang membuat para teman Chaeryeong itu tidak mempercayai penjelasan Chaeryeong dibanding dengan caption tidak bertanggung jawab seperti itu? Pasti ada alasannya bukan?

Mengambil tumblrnya, Chaeyeon segera merapikan acara makan bekal paginya kemudian menegak minumannya agar tidak seret. Nah kini ia merasa bosan, tidak tahu harus berbuat apa untuk mengisi sisa istirahatnya.

"Chaer?" panggil salah satu perempuan dikelasnya. Gowon namanya, itu yang berada di nametagnya.

"Gue boleh minta tolong beliin kertas ulangan di koperasi ga?" tanya perempuan itu agak ragu, Chaeyeon segera menganggukkan kepalanya "Boleh".

"Ini uangnya, beli 4 bendel ya" pinta Gowon kemudian mengeluarkan uang 10.000 dari saku seragamnya. "Oke"

Chaeyeon segera bangkit dari tempat duduknya menuju ke koperasi, namun langkahnya terhenti-ia agak terkejut-mendapati seseorang berpapasan dengannya didepan pintu kelasnya.

"Anjay Jeno tabrakan sama si cupu" seru Hyunjin diluar kelas.

"Eh sorry sorry" ucap Jeno kemudian memberikan jalan untuk Chaeyeon.

Chaeyeon menundukkan kepalanya kemudian segera keluar dari kelasnya menuju koperasi. Hampir saja ia bertabrakan dengan Jeno? Ya mungkin itu nama yang disebut oleh si keparat Hwang. Tak jauh letak koperasi. Ia segera menuntaskan tugasnya membeli kertas ulangan. Mungkin saja akan ada ulangan, ya Chaeyeon tidak tahu.

Perhatian Chaeyeon yang semula melihat lapangan, kini teralihkan pada ponselnya yang bergetar. Ia pun mengecek ponselnya. Ah pesan dari Chaeryeong.

Ada ulangan sejarah abis istirahat ke2. Maaf ya aku lupa bilang, barusan inget

Who are you ; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang