8 ; Malam Minggu

187 33 7
                                    


Sesuai dengan rencana, malam minggu ini Chaeyeon akan pergi bersama dengan Chaewon dan beberapa teman-teman sekolahnya di Bandung. Chaeyeon sudah berada disalah satu mall yang cukup terkenal di Bandung bersama Chaewon. Mereka saat ini sedang duduk di salah satu meja McD, ditangan keduanya menggenggam segelas ice cream sundae strawberry. Chaeyeon mendengarkan cerita Chaewon mengenai keadaan adiknya-Chaeryeong-di sekolahnya yang di Bandung. Yah ternyata memang keadaan Chaeryeong di sini dan di Jakarta sungguh berbeda. Apakah Chaeyeon harus bilang pada mamanya agar Chaeryeong dipindahkan sekolah ke Bandung? Chaeyeon kini meletakkan gelasnya kemudian menopang dagunya, berpikir.

"Menurut lo, gue harus gimana Won?" tanya Chaeyeon yang mulai pusing.

"Coba tahan dulu? Kita belum nemuin orang yang nyebarin fitnah itu kan? Kok gue curiga orang yang fitnah itu ada di sekolah Chaer ya. Aneh aja foto lama tiba-tiba kesebar kaya gitu" Chaewon menepuk pipinya dengan tisu sejenak sebelum menjawab pertanyaan Chaeyeon.

"Nah masalahnya tuh, mau sampe kapan gue jadi kena ganggu manusia-manusia disana anjir. Pengen gue tonjok mukanya atu-atu sumpah. Dikira orang ga punya bates sabar apa gimana si" cibir Chaeyeon mengingat kelakuan si keparat Hwang Hyunjin yang berani sekali menjambak rambut indahnya.

"Apa Chaeryeong ga dipindahin ke Bandung aja Chaey? Daripada lo gini terus, yah meski lo baru disana 4 hari si" usul Chaewon kemudian dibalas dengan gelengan oleh Chaeyeon.

"Gue pikir ngga Won. Gue kasihan Mama, ga ada yang nemenin di Jakarta. Sendirian ntar kalau anak-anaknya pada di Bandung. Kalo semisal amit-amit ada sesuatu yang ga mengenakan, gue sama Chaer bisa khawatir parah pasti. Karena tinggal Mama satu-satunya keluarga inti gue" Chaewon memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Chaeyeon. Betul juga sih, tapi kan..

"Oh ya, gue juga mau cerita sama cowo namanya Jung Jeno. Dia itu kan ikut circle anak-anak yang gangguin si Chaer, cuma semenjak kejadian gue sama Haechan bantu dia biar ga dikeroyok anak sekolah lain tuh ada gerak gerik aneh gitu dari dia" ah iya, Chaeyeon belum menceritakan soal Jeno pada Chaewon.

"Lo sama Echan bantu dia? Di keroyok? Maksud lo?" tanya Chaewon dengan alis yang terangkat sebelah.

"Gue gatau ya, kan awalnya gue lagi nongki berdua ama Echan tuh, terus gue pamit bentar beli softek di indomaret sebrang cafe. Pas keluar ada cowo yang dikejer sama orang, reflek gue nendang orang yang ngejer begitu gue tau cowo yang dikejer itu Jeno, temen sekolah Chaeryeong" jelas Chaeyeon singkat.

"Lo ke Jakarta jadi anak indie? Nongkinya ke cafe?" Chaewon terkekeh pelan kemudian melanjutkan ucapannya yang sempat terpotong. "Nah abis itu gimana?" Chaewon menyendoki ice creamnya sambil mendengarkan cerita Chaeyeon.

"Gue mikir mungkin dia syok. Lah lo bayangin ae, seorang Chaeryeong bantuin dia yang hampir banget dikeroyok, mana kayanya dia sempet dipukul pake kayu gelondongan dipunggungya. Terus juga, masa iya seorang Chaeryeong berani ngelawan anak sekolah lain, dahal di sekolah sendiri tiap dibully pasti Chaer diem ga bales. Terus kemaren, gue ga sengaja nabrak dia kan. Dia tanya tuh, sebagai ucapan terimakasih udah nolongin dia gue mau apa. Ya gue jawab bilangin temen lo biar ga gangguin gue. Gitu" jelas Chaeyeon dengan menggebu-gebu.

"Jawaban bagus, biar dia juga bisa mikir. Tapi ya Chaey, emang apa sih yang bikin si Chaer dibully gitu? Kecil-kecil berani banget bully orang. Gue disana, gue pukul ya temen-temennya" tanya Chaewon dan dibalas dengan wajah lesu Chaeyeon.

"Susah jelasinnya, pokoknya kesalahpahaman aja, cuma kayanya ada oknum ga bertanggung jawab yang bikin masalah adek gue jadi runyam gitu"

Chaeyeon dan Chaewon menengok ketika nama mereka berdua terpanggil. Mereka berdua mendapati beberapa temannya baru saja sampai. "HOI Chaey gue kangen banget" pekik Han Jisung, teman dekat Chaeyeon selain Chaewon.

"HUHUHU HAN" Chaeyeon berdiri dan merentangkan tangannya, siap untuk memeluk Han. Han yang melihat Chaeyeon yang seperti hendak memeluknya pun kemudian ikut-ikutan merentangkan tangannya.

HAAP

Chaeyeon menurunkan kedua tangannya dengan cepat kemudian menusuk perut Han dengan kedua jari telunjuknya.

AKK!

Pekikan Han terdengar dengan cukup keras, ia mengeluh kegelian dan kesakitan dalam waktu yang bersamaan "Heh fifty fifty lo ya sama gue sekarang" ucap Chaeyeon dengan bangga. Ia minggu lalu belum sempat membalaskan dendamnya karena kejahilan Han yang tiba tiba menusuk pinggangnya dengan kedua jari telunjuknya.

"Dih anjim banget. Baru dateng main tusuk tusuk, gue tusuk lo ye lama lama" omel Han namun dibalas dengan wajah tak bersahabat Yang Jeongin. "Anjir ambigu banget lo dah" timpal Jeongin.

"Heh otak lo kemana mana ya. Ambigu pala lo" Han menyikut lengan Jeongin kemudian Jeongin membalas menyikut lengan Han dan terjadilah peristiwa sikut menyikut antara Han dan Jeongin dengan cukup gaduh.

"Woi, diliatin orang anjir. Ga malu apa lo berdua" kini giliran Chaewon yang mengomel, mengomentari kelakuan Han dan Jeongin yang kadang absurd sekali.

Chaeyeon segera mengajak Chaewon untuk berdiri dan mengajak teman-temannya untuk menonton bioskop dulu. Kapan lagi bisa nonton bareng kan. 

Hari kian malam dan tak terasa sudah pukul 10 lebih. Dengan bertemu dengan beberapa teman dekatnya membuat perasaan Chaeyeon menjadi sedikit lebih tenang, terlebih setelah apa yang ia alami selama beberapa hari yang lalu. Seharusnya Chaeyeon masih bisa menikmati harinya bersama teman-teman dekatnya namun yah Chaeyeon harus paham akan situasi yang sedang terjadi sekarang. Ia tidak bisa egois untuk sekarang ini.

Grep

Chaeyeon menoleh mendapati Han merangkulnya dengan tersenyum bodoh. "Ngapa lo tong?" tanya Chaeyeon.

"Kangen sama pentolan sekolah nih gue. Ayo puji gue. Btw lo balik naik apa?" tanya Han balik.

"Naik motor lah, yakali naek odong odong. Ngadi ngadi lo ya" Han langsung memajukkan bibirnya mendengar ucapan Chaeyeon.

"Padahal gue pengen nganter lo balik, tapi lo bawa motor sih"

"Dih ngapain nganter gue. Gue kan mandiri, berangkat sendiri balik sendiri" timpal Chaeyeon.

"Ya kalo berangkat tak diantar pulang tak dijemput namanya jalangkung anjir" sungut Han kemudian ia tertawa kecil.

"Lo balik ke Jakarta lagi kapan Chaey?" tanya Han yang saat ini berjalan menuju parkiran mall bersama Chaeyeon dengan posisi masih merangkul Chaeyeon.

"Besok siang atau pagi gue balik sih sama Echan" jawab Chaeyeon sambil menengok kanan-kiri, bersiap untuk menyebrang.

"Yah cepet banget anjir. Kan gue masih kangen coy"

"Ya lo kalo kangen chat lah anjir, gue on hp terus. Gue tampol nih"

Sesampainya di parkiran, Han mengantar Chaeyeon menuju motor Chaeyeon duluan. Memastikan bahwa teman dekatnya ini aman dan selamat. 

"Lo ati-ati dijalan ya. Besok juga. Gih sana balik" Han mengacak rambut Chaeyeon pelan kemudian tersenyum lebar.

"Lo juga ati-ati ya Han. Gue balik dulu, dahh"

Chaeyeon pun segera menyalakan motornya dan menghilang dibalik parkiran motor. Sementara Han tersenyum kecut melihat kepergian Chaeyeon disana.






maaf banget ya aku baru sempat update dikarenakan kesibukan yang gabisa ditinggal. maaf kalau part kali ini pendek banget dan kurang feelnya. hari ini aku update 2x semoga bisa menebus keterlambatan updatenya :(. tetep semangat di hari minggu ini ya!

Who are you ; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang