3 ; Yang Terjadi

231 40 5
                                    

"Halo Chan? Ntar mampir rumah ya, temenin gue" sepulang sekolah Chaeyeon menghubungi Haechan untuk menemaninya dirumah karena kadang Chaeyeon merasa sangat kesepian dirumah.

"Iye tar gue kesana" jawab Haechan seadanya.

"Yaudah gue tutup ya, gue tunggu" Chaeyeon segera memutuskan panggilannya dan menyimpan ponselnya di dalam saku roknya sebelum akhirnya ia keluar kamar mandi dan berjalan menuju parkiran.

Chaeyeon tidak mungkin berani menggunakan lo-gue dihadapan teman-teman sekolahnya. Sangat tidak mungkin.

"Chaey!" Chaeyeon mematung mendengar seorang perempuan memanggil namanya ketika Chaeyeon berjalan keluar dari kamar mandi putri.

"Ini aku Yena. Yang kemarin, inget kan?" tanya Yena dengan nada yang ceria.

"Inget kok. Lo belum pulang?" tanya Chaeyeon balik. Ia merasa lega ketika mendengar-ternyata-Yena yang memanggilnya.

"Ini mau pulang, aku mau ngasih ini ke kamu karna kemarin kamu dah nolongin aku" Yena mengulurkan plastik putih yang entah apa isinya. "Diterima ya, aku duluan. Dah" setelah misinya selesai, Yena melambaikan tangannya kemudian berlari ke gerbang depan sekolah untuk mendatangi mobil antar jemputnya.

Yah lumayan dapet rejeki. Anak sholeh emang beda, puji Chaeyeon pada dirinya sendiri. Chaeyeon menenteng plastik putihnya dan meletakannya di pengait motor maticnya. Ketika mengeluarkan motornya, ia dihadang oleh Hyunjin lagi. Tidak habis pikir Chaeyeon pada Hyunjin. Apakah se-tidak ada kerjaannya Hyunjin hingga mengganggu Chaeyeon sejak pagi, siang, bahkan pulang sekolah sekalipun.

"Eh cewe. Mau kemana?" tanya Hyunjin sok akrab.

"Permisi, aku mau pulang" cicit Chaeyeon. Dibelakang Chaeyeon sudah ada beberapa orang yang hendak keluar gerbang parkian namun Hyunjin menghadang Chaeyeon di tengah jalan sehingga Chaeyeon dan beberapa orang dibelakangnya tidak dapat keluar.

"Geser woy, nutupin jalan" protes orang dibelakang Chaeyeon. Chaeyeon pun meminta Hyunjin agar tidak menghalaginya karena mengganggu yang lain namun Hyunjin keras kepala. Dengan sengaja, Hyunjin meminta Chaeyeon menepikan motornya. Kemudian mencabut kunci motor Chaeyeon dan membawa lari kunci motornya keluar gerbang. Sialan memang si keparat Hwang, batin Chaeyeon.

Chaeyeon langsung turun dari motornya dan mengejar Hyunjin. "Hyunjin, balikin kunci motorku" pinta Chaeyeon. Dengan kurang ajarnya Hyunjin berjinjit dengan kunci motor Chaeyeon yang berada di tangan kanan Hyunjin yang tengah ditinggikan oleh Hyunjin. Chaeyeon melompat dan mendapatkan kunci motornya. Ia segera berlari menuju motornya, menyalakan motornya dan hendak pergi. Namun melihat kunci motor Hyunjin yang masih menempel di motornya, Chaeyeon mengambilnya dan melemparnya kesembarang arah kemudian kabur secepat mungkin.

"Bangsat" umpat Hyunjin melihat Chaeyeon melempar kunci motornya entah kemana. Sementara teman-teman Hyunjin yang menyaksikan itu hanya tertawa, menertawai kebodohan Hyunjin yang kalah dari perempuan bernama Chaeyeon.

Selama berada di jalan, Chaeyeon tidak henti-hentinya merutuki Hyunjin. "Kesel bet gueeeeee. Arghh" ucap Chaeyeon frustasi.

Chaeyeon baru sampai rumah lebih telat-memang seringnya telat sih-dari biasanya dikarenakan si keparat Hwang. Namun moodnya menjadi naik begitu mendapati Haechan sudah berada di teras rumahnya. Dengan cepat Chaeyeon memasukkan motornya ke dalam garasi dan menghampiri Haechan.

"Dah nunggu lama?" tanya Chaeyeon sambil melepas kaus kaki dan sepatunya.

"Engga, baru aja gue. Tumben agak lama?" tanya Haechan balik dengan mata yang masih menatap layar ponselnya.

"Gue ceritain di dalem aja. Ayo masuk" ucap Chaeyeon sambil membuka pintu rumahnya yang terkunci.

"Assalamualaikum" ucap keduanya begitu masuk kedalam rumah.

Who are you ; Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang