"Chan besok anter gue kesekolah ya, lagi males bawa motor. Tar kunci gue dibawa kabur lagi" ucap Chaeyeon begitu mengantar Haechan sampai di gerbang rumahnya. Haechan pulang pukul 8 malam. Sekalian makan malam dirumah Chaeyeon.
"Siap ayang beb" balas Haechan sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Dih" Chaeyeon tertawa melihat kelakuan sepupunya. Sepupunya pintar sekali membuat moodnya membaik. Kadang Chaeyeon berpikir, siapapun yang akan mendapatkan Haechan pasti sangat beruntung. Secara Haechan sangat peduli, mood boaster, bisa jadi temen curhat, cuma kadang absurd aja.
Setelah mengantar Haechan pulang, Chaeyeon mengunci gerbang rumahnya dan masuk kedalam rumah. Mamanya pasti sudah tidur. Biasanya mamanya tidur jam segini supaya bisa bangun pagi. Karena Chaeyeon sudah kangen berat dengan kembarannya, Chaeyeon pun menelpon Chaeryeong melalui video call.
"Hai anak manisss, lagi apa nich?" sapa Chaeyeon sambil merebahkan tubuhnya dikasur.
"Lagi telponan nih maniss" Chaeyeon menepuk keningnya mendengar jawaban Chaeryeong. Wah jangan jangan adiknya sudah tertular virus absurd Haechan atau teman-teman disekolahnya yang di Bandung? Wah tidak bisa dibiarkan ini.
"Yeu gak gitu kamsudnya ya" Chaeyeon memajukkan bibirnya, merajuk.
"Hehehe kan bener, ini lagi telponan sama kamyu" balas Chaeryeong sambil memajukkan bibirnya seperti Chaeyeon.
"Dih kok jadi alay!? Kamu ga ketularan Haechan atau Chaewon disana kan?" Chaeryeong menggeleng "Ngga ngawur".
"Kamu disana sekolahnya gimana? Baik baik aja kan?" tanya Chaeyeon dan Chaeryeong mengangguk dengan senyuman. "Alhamdulillah baik, makasih ya Chaey. Seenggaknya disini bisa meredakan stress karna temen-temennya baik baik" iya Chaer, gue yang jadi stress disini.
"Syukurlah, seneng dengernya" yah setidaknya mendengar kabar baik dari adiknya, Chaeyeon merasa lebih lega. "Kamu disana gimana? Berat ya jadi aku?" tanya Chaeryeong dengan raut wajah yang sedih.
"Engga kok, biasa aja. Cuma ya suasananya emang beda sama yang di Bandung. Huhuhu kangen Chaewon" balas Chaeyeon. Ia merindukan teman sepermainannya-Kim Chaewon.
"Maaf ya kalau semisal kamu kena bully dari temen temen. Nanti secepatnya aku balik kesana ya?" tawar Chaeryeong namun Chaeyeon menggeleng. "Kamu pulihin diri kamu dulu disana, biar aku urus yang disini. Nanti kalo kamu udah bener-bener ngerasa enakan dan bener-bener siap, kita bisa tukeran posisi lagi"
Chaeyeon tidak bisa memaksakan adiknya untuk kembali kesini secepat itu. Tak apa biar ia mengurus urusan disini, meski memang Chaeyeon menjalani hari yang berat karena teman-teman Chaeryeong disekolah, namun ia lebih mementingkan kebahagiaan adiknya. Dan juga, Chaeyeon belum sempat membalas perlakuan si keparat Hwang. Bagaimana bisa dia kembali ke Bandung sebelum hari pembalasan tiba. Ingin rasanya memukul si keparat Hwang hingga keujung dunia.
"Makasih ya Chaey. Aduh jadi terharu nih aku"
"HEH JANGAN NANGIS, nanti aku aduin ke Mama ya kamu" protes Chaeyeon.
"Iya iyaaa, jangan ember kaya Haechan kamu" ucap Chaeryeong pasrah.
"Emang nih ya si Echan. Minta ditotok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you ; Lee Jeno
FanfictionLee Chaeyeon terpaksa menggantikan posisi adiknya, Lee Chaeryeong di sekolah setelah mendengar cerita dari adiknya mengenai kehidupan SMA adiknya di Jakarta. Namun siapa sangka ternyata banyak kejadian tak menyenangkan yang terjadi disana. Suatu ke...