ELEOS✔ [TERBIT]

35.Suara Itu

Jangan lupa vote dan komen ya sebelum membaca☺

🎶Sambil play lagu di mulmed ya, lagu dari member BTS, Kim Seokjin. Judulnya Epiphany💕

•••

Motor Eleos sudah sampai hingga ke tempat parkiran. Namun, satu sekolah dibuat heboh jadinya karena Eleos yang membonceng seorang gadis. Setau mereka Eleos sangat jarang eh, bahkan tidak pernah membawa seorang gadis diatas motornya.

"Tuhkan Kak, Rea bilang turunin aja Rea di depan tadi biar gak diliatin." bisik Rea pada Eleos.

Eleos malah tak peduli. Ia malah menggandeng tangan Rea lalu menariknya untuk jalan bersama. Semua murid langsung heboh, bahkan beberapa dari mereka memvideokan momen itu.

Banyak diantara mereka yang cemburu ingin berada di posisi Rea yang bisa digandeng oleh Most wanted boy.

"Anjir, itu kak Eleos kan?"

"Aaaa, dia sama siapa itu!?"

"Oh no! Harusnya aku yang disana~"

"Dampingi mu dan bukan dia~"

"Woi, kok malah nyanyi!"

"Itu Rea bukan sih?"

"Iya njir, mereka pacaran?"

"Iya kayaknya."

"Enggak! Gue gak terima!"

"Huhu, populasi cogan berkurang ╥﹏╥"

Rea hanya menunduk karena para murid melihat ke arahnya, ia berusaha melepas genggaman tangan Eleos. Namun, ia tak bisa, tenaga Eleos lebih kuat darinya. Akhirnya Rea hanya menunduk agar orang tak melihat wajahnya.

Setelah sampai di depan kelas Rea, Eleos melepas genggaman nya lalu beralih menatap Rea yang sedang menunduk, wajahnya tak terlihat karena terhalang rambut.

Eleos terkekeh ditempatnya, ia tau bahwa Rea malu karena banyak yang melihatnya, tapi tidak berlaku pada Eleos yang memasang muka tebal.

"Sana masuk." suruh Eleos pada Rea.

Rea mengangguk lalu segera meninggalkan Eleos. Namun, tidak semudah itu, Eleos menarik tangan Ra hingga Rea tersentak dan jatuh ke pelukan Eleos. Rea membulatkan matanya karena terkejut.

Seluruh siswa yang berada disana pun juga menjadi heboh dan kaget karena kelakuan Eleos yang mendadak terhadap Rea.

"Belajar yang rajin ya." bisik Eleos tepat ditelinga Rea.

Jantung Rea sudah berdetak tak karuan. Rasanya ia ingin menenggelamkan diri saja di lahar api agar tak malu, eh jangan deh, panas.