1.Eleos Arsenio Serd

121K 4.4K 423
                                    

Jangan lupa vote dan komen nya sebelum membaca☺

Jangan lupa vote dan komen nya sebelum membaca☺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Gue mohon El terima gue di Geng Velouiz gue janji akan lakuin apapun yang lo suruh." pinta seseorang cowok dengan nada memelas.

Sedangkan cowok dengan nama Eleos itu hanya menatapnya datar sambil menghisap rokok dijarinya.

"Gimana El?" tanya Igam, sahabat Eleos dari SMP kelas 2.

"This boy is so kasihan." ucap Jo sedih. Seorang bule asli yang sudah bersahabat dengan Eleos sejak kelas 10 SMA.

Eleos masih terdiam memandang cowok di depannya dengan datar, ia masih sibuk berkutat dengan pikirannya. Setelah di pikir-pikir Steve adalah ketua dari eskul silat.
"Oke lo diterima." final Eleos.

Sontak laki-laki itu menatap Eleos berbinar. "Gue diterima di Geng Velouiz?!" ucap cowok itu tak percaya.

Salah satu sahabat Eleos lainnya menepuk bahu cowok itu sambil tersenyum. "Selamat lo udah jadi bagian dari keluarga Velouiz." ucap Langit sahabat Eleos dari kecil.

"Jadi keluarga kita nambah anggota nih!!" teriak seorang laki-laki di ujung pintu Rooftop.

"Buset dah si dugong dateng." umpat Igam.

Cowok itu berlari lalu merangkul Steve anggota baru Geng Velouiz hari ini. "Wahh, selamat ye bro!" ucap Alfan sahabat Eleos dari orok.

Eleos bangkit dari duduknya lalu membuang puntung rokok nya ke sembarang arah. "Selamat." Alando menepuk bahu Steve sebentar lalu pergi ke luar dari Rooftop diikuti teman lainnya.

Langit, Igam, Alfan, dan Jo mengacungkan jempolnya ke arah Steve sedangkan Eleos dan Alando hanya melewati mereka.

Steve tersenyum ditempat nya, dia sangat senang karena bisa masuk ke Geng Velouiz yang sangat terkenal itu, tidak ada maksud lain dari masuknya ia ke Geng itu, ia hanya ingin berbakti kepada Geng Velouiz untuk sekarang dan masa yang akan datang.

•••

Eleos dan teman-temannya berjalan santai menuju kantin, sepanjang perjalanan mereka ditatap para murid yang memandang kagum kepada mereka. Sudah tak ayal lagi bagi Eleos jika banyak sekali yang memujanya, dari dulu sampai sekarang memang banyak lontaran pujaan yang ditujukan kepadanya. Namun, pujaan itu sering di dengar nya secara bisik bisik.

Eleos dan temannya menduduki bangku paling pojok tempatnya biasa disana tidak ada yang berani menempatinya karena takut akan kemarahan Eleos.

ELEOS✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang