Prilly kamu dimana?!

11.3K 534 1
                                    

"Ehhh bos, muke lu tu udah lebih kumel daripada cucian emak gue" ujar ricky saat ali memasuki kelas. Namun ali hanya diam, tak menyahut dan menaruh tasnya agak kasar. "Hussh, kenapa die?" Tanya dahlia pada ricky berbisik. Ricky hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu. Tetapi, tiba tiba ali berbicara..

Ali : lo pada tau sesuatu gak tentang prilly? (tanya ali tiba - tiba)

Dahlia dan ricky hanya saling berpandangan

Dahlia : mana kita tau, yang gue tau malah, elo yang paling deket sama prilly diantara kita bertiga. Lagian, baru 5 bulan prilly disini. Mana kita tau banyak tentang dia li

Ricky : setuju sama polan (timpalnya)

Ali hanya diam tak menyahut.

------

"Aliiiii" ucap seorang gadis sambil menarik bahu ali hingga membuat ali berbalik. Tidak asing lagi dengan suaranya. Prilly. Tapi...aku sedang malas bertemu dengannya. Batin ali menyahuti. "Aku gasuka ya kamu bohong sama aku" ucap prilly tegas. Ali hanya diam. Prilly yang merasa semakin kesal pun meninggikan nada bicaranya. "Hey kebiasaan ya kamu nganggep aku patung?!" ujar prilly dengan nada yang lebih tinggi. Ali tetap diam, namun kali ini matanya menatap prilly dengan wajah yang tak kalah kesal. "Udah?" Jawab ali ketus tiba-tiba. Prilly yang mendengarnya tak percaya mendapat reaksi seperti itu dr ali

Ali : lo pikir lo doang yang boleh bohong gitu? (tanya ali dengan nada kasarnya)

Prilly : kok jadi lo gue sih?!

Ali : iya kenapa salah?! Memang kenapa harus aku kamu?! Kita apa?! (ujar ali dengan nada sedikit berteriak)

Prilly yang mendengarnya hanya terdiam. Kaget dengan sikap ali yang seperti ini. Prilly menatap mata ali lekat lekat. Mencoba mencari tahu apa yang terjadi disana. Tapi nihil....dia harus menanyakannya.

Prilly : kebohongan apa...(tanya prilly dengan suara tercekat)

Ali : kebohongan apa? Kebohongan apa lo tanya? Lo tanya sama diri lo sendiri kebohongan apa pril! Atau....sudah terlalu banyak kebohongan sampai lo gatau kebohongan yang mana? (tanya ali dengan suara yang tertahan)

Prilly tak berani menatap ali, iya menundukkan wajahnya.

Ali : salam buat abang lo itu. Kevin julio. (Ucap ali dengan suara sinisnya, dan berlalu pergi begitu saja)

Prilly yang mendengarnya sontak mengangkat kepalanya. "Aliiiiiii" panggilnya. Namun ali telah berlalu begitu cepat. Prilly menghentikan tindakannya, menyadari bahwa ia telah menjadi pusat perhatian dikoridor itu. Tetapi prilly tak menyadari bahwa sedari tadi mila mendengar semuanya.

-------

Mila : prilly.....(ujar mila memanggil prilly dengan suara lembutnya)

Prilly : iya mil kenapa (jawab prilly menyembunyikan kekalutannya)

Mila : gue tadi juga denger. Hm...gue rasa satu sekolah denger pril

Prilly tertunduk diam

Prilly : mil gue minta maaf. Gue sama abang gue minta maaf sama lo. Kita gak ada maksud buat ngebohongin lo. Gue tau lo lagi deket sm abang gue. Gue gamau ngerusak kebahagiaan abang gue atau pun elo. Gue minta maaf mil. Tapi gue sama abang gue punya alasan kenapa kita begini. Itu yang harus lo tau

Mila : iya pril gapapa, dr awal waktu ali tbtb marah tadi. Gue juga sempet kesel sm elo. Tapi setelah gue pikir - pikir, pasti ini semua ada alasannya

Prilly : jadi gini, dulu abang gue itu pemain basket. Tapi banyak banget yang gasuka sama dia karna kehebatannya. Mereka takut sama abang gue tapi gak sama gue. Mereka ngejebak abang gue melalui gue mil. Mereka ngedeketin gue, mereka bikin gue terluka. Semenjak itu abang gue over protective sama gue. Dia bener bener marah. Sampe akhirnya dia lulus SMP dan SMA disini sekarang. Setahun kemudian. Gue lulus SMP dan mutusin buat SMA di bandung. Tapi karna tingkat kekhawatiran abang gue disana, dia minta gue buat pindah satu SMA sama dia disini biar dia bisa ngejagain gue mantau gue. Tapi dia tetep gabisa percaya gitu aja sama orang orang. Akibat pengalamannya itu. Akhirnya dia mutusin buat ngelakuin kayak gini. Berpura - pura kayak gini mil. Ini semua demi gue....(ujar prilly lirih)

Mila yang mendengar cerita teman sebangkunya itu pun merasa iba dan memeluk prilly serta membiarkan prilly menangis dipelukannya.

Prilly : tapi sekarang ali marah mil....(ujar prilly ditengah isak tangisnya)

Mila : lo sabar, biarin aja dia dulu. Mungkin dia cuman kaget dan butuh waktu buat nenangin diri. Gak mudah loh pril, kalian sahabatan lima bulan. Dia juga sering ketemu kevin bahkan bisa dibilang cukup deket sama abang lo. Dan kalian sama sekali gak ada bilang apa apa sama dia. Gak terkecuali elo. Mungkin dia ngerasa lo udah ngebohongin dia lama banget

Prilly membenarkan kata mila dalam hatinya

Prilly : mil.....(ujar prilly lirih)

Mila : hmm? (jawabnya sambil terus menenangkan prilly)

Prilly : gue cinta sama ali....

------

Ali membanting badannya ke atas tempat duduknya dikelas. Menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Kepalanya terasa berat sekali. "Apa gunanya kita kalau lo mendam semuanya sendirian?" Ujar dahlia yang tiba tiba sudah duduk dikursi yang berada didepan ali. "Kita tau li, mungkin belakangan ini lo lebih nyaman kalau apa apa cerita ke prilly. Kita ngerti dan kita gamarah li. Tapi gue yakin kalau elo pun gak cerita apa pun ke diakan? Karna masalahnya adalah dia. Masalah yang akhir akhir ini ada di hari hari lo bersangkutan dengan prilly kan" timpal ricky.

Ali yang mendengar ucapan kedua sahabatnya itupun mengangkat wajahnya.

Ali : gue gapernah ngerasa ada sesuatu yang ngeganjal dihati gue waktu ngeliat lo jalan berdua doang sama harun, wingki ataupun cowok lainnya. Gue biasa aja. Gue juga gamarah kalau elo nyimpen rahasia dari gue berlama lama dan gue baru tau belakangan. Gue tetep terima terima aja. Tapi kenapa semuanya berbeda sama prilly. Gue gabisa ngeliat prilly jalan sama cowok lain terlebih sama halik. Ada sesuatu yang nolak dihati gue. Gue juga gabisa terima kalau prilly main rahasia rahasiaan dari gue. Gue ngerasa dibohongin. Gue ngerasa gak dianggap...(ucap ali lirih pada dahlia)

Mendengar perkataan sahabatnya itu, dahlia dan ricky berpandangan.

Dahlia : itu karna lo punya perasaan yang beda ke prilly, yang lo gapunya ke gue (ujar dahlia menjelaskan)

Ricky : namanya cinta li....(ujar ricky menyahuti)

Ali yang mendengarnya, hanya menatap sendu kedua sahabatnya itu.

--------

"Lepasiiin gueeee!!!!! Arghh lepasin gueee! Awas lo berani deketin gue! Jauh jauh lo semua dari guee!" bentak prilly pada dua anak laki laki yang kini menyekapnya digudang belakang sekolah dekat kolam renang. "Tenang sayang...prillly....kita cuman disuruh halik buat ngejagain lo sebentar. Dan.....bermain main sedikit hahahah" ujar seorang lelaki. "Awas lo sampe berani sama gue! Awasss looo!" Ancam prilly. "Galak amat.....hahaha" ujar seorang anak lelaki lainnya sambil mengusap dagu prilly. Prilly sontak memalingkan wajahnya dan melemparkan tatapan sinis. Tak lama halik datang, memasuki gudang itu. Prilly yang melihatnya sontak berteriak. "Lepasin gue lik! Lo licik! Gue gak nyangka lo sejahat ini! Apa maksud lo teman ha?! Ini yang namanya teman?! Lo gak terima gue putusin?! Lo ngaca lik lo udah nyelingkuhin gue lo pikir gue terima?!!!" Bentak prilly pada halik. Halik yang mendengarnya hanya tersenyum licik dan sinis. "Prilly prilly....lo benar benar menggemaskan! Lo pikir gue bisa berteman sama lo di saat gue masih terlalu obsesif sama lo? Lo pikir! Dendam? jelas. Jelas gue gak terima lo putusin gue! Terlebih lagi lo move on ke musuh sejati gue! Si ali! Gue gaterima ali ngerebut semuanya dari gue termasuk ngerebut lo! Gue udah memperingati ali untuk ngejauhin lo dan dia cuman anggap ancaman gue sebagai angin lalu. Liat! Liat ini hasilnya! Hasil dari menyepelekan ancaman halik. Belum juga memar diwajahnya kering, hahaha! Gue mau liat....apa reaksinya saat melihat gadisnya ini ada ditangan gue...hahaha" ujar halik penuh kelicikan.

Ali yang merasa ada seseorang yang menyebut namanya pun mendekati gudang tersebut. Secara kebetulan, ali sedang melintasi jalanan belakang sekolah yang dekat dengan kolam renang. Mencari ketenangan karena disana tergolong sepi. "ARRRRRGHHHHHHHH" teriak prilly sekencang mungkin. Ali yang sontak mendengarnya kaget, suara teriakan itu tidak asing. Ali sangat mengenal siapa pemilik suara itu. "Prilly...." ucapnya cemas dalam hati. "Prilllyyyyyyyy!" ali meneriakkan nama prilly sambil berlari menghampiri gudang itu.

More Than FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang