"Pril aku udah didepan rumah kamu" ujar seorang lelaki melewati telfon genggamnya. "Iya tunggu sebentar" ujar prilly disebrang sana.
Kini prilly dan halik ada didalam mobil. Hanya berdua. Mereka penuh keheningan walaupun bbrp kali halik melirik prilly. Tetap prilly hanya diam.
Halik : pril lo gapapa kan temenin gue? (Ucap halik dengan wajah sok gusarnya)
Prilly : oh gapapa (ucap prilly sambil memendam ragu yang menyeruak dihatinya)
Halik : kita udah sampai pril....
Prilly dan halik pun sampai diparkiran sekolah.
Halik membukakan pintu penumpang prilly. Halik dengan setelan basketnya sambil mendribble bola. Sedangkan prilly berjalan beriringan dengannya sambil memegang botol minum halik karena halik meminta tolong padanya.
"Sorry gue baru dateng td dijalan rada macet" ucap halik dipinggir lapangan, membuat semua yang sedang bermain dilapangan menghentikan permainannya dan menoleh. Termasuk ali....
Ali : prilly ( ujarnya dalam hati sambil menatap prilly )
Prilly sontak kaget. Iya benar benar tidak tahu bahwa ali dan halik berlatih bersama. Iya menolak ajakan ali. Apakah kemarin maksud ali adalah mengajaknya menonton basket? Prilly tersadar, iya pernah meminta ali untuk mengajaknya. Dan ia kemarin baru saja menolaknya.....
Ali seolah tak perduli. Ia kembali bermain dan medribble bolanya, berlatih lay up sendiri. Menguasai bola sendiri. Hey prilly hanya sahabatku, tapi mengapa aku begini? Pikiran ali tak menentu. Apa karna dia datang kesini dengan halik, orang yang...ah sudahlah. Sudah ali, halik adalah mantan prilly. Wajar kalau mereka masih dekat. Ali terus bergumam dalam hatinya. Kurasa bukan hanya itu, aku tak suka prilly dengan lelaki lain, terlebih dengan halik. Bukan hanya otaknya, hatinya pun tak menentu...
Waktunya berlatih passing. Latihan begitu apik. Tak dapat prilly pungkiri bahwa ali terlihat mempesona saat bermain. Namun tiba tiba sebuah bola melesat, head pass yang dilakukan salah satu teman ali terlalu kuat hingga bolanya terlalu jauh dan kencang, dan lebih parah bola itu mengarah ke prilly. Lebih parah, prilly sedang melamun. Ali yang melihatnya bergegas berlari menuju prilly dan berteriak "prillllyyyyy awas!" Dan..
Brukkkkkk!!!!!!!!!
Untunglah bola itu tidak mengenai prilly. Namun lihat sekarang, hidung ali mengeluarkan darah segar akibat hantaman bola tersebut. Demi melindungi prilly...
Prilly : aliiiii!!!!! (teriaknya sontak berlari menuju ali)
Ali hanya terdiam sambil memegang hidungnya
Prilly : yaampun ali hidung kamu berdarah!!! (ujar prilly panik)
Prilly mencari sesuatu yang dapat meredam mimisan ali, namun ia tak menemukan apapun
"Prilly" ucap ali lirih, namun prilly tetap kelimpungan mencoba mencari sesuatu. "Prilly" ucap ali sekali lagi sambil memegang hidungnya dan menahan rasa sakit. Prilly menoleh menatap ali penuh khawatir "gue gakpapa" ucap ali lirih.......
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Friend
RomantizmAnak baru -> temenan -> pacaran. Siklus normal dalam dunia per SMA an.