🄲🄾🄼🄿🄻🄴🅃🄴🄳
❝Walaupun akhirnya kita semua harus mati, tapi kita mati dengan sebuah kehormatan❞
⚘Cast [anak-anak Road to Kingdom] :
𖤣Pentagon
𖤣ONF
𖤣Golden Child
𖤣The Boyz
𖤣Oneus
𖤣Verivery (main cast)
𖤣TOO
❗NOTE❗
Ga semua member setiap g...
Pintu terbuka dan menampil kan seorang pengawal yang masuk ke dalam ruangan nya kemudian menunduk memberi salam.
"Apa yang ingin kau sampaikan?" Dongheon.
"Anda kedatangan seorang tamu yang mulia" Pengawal.
"Siapa dia?" Dongheon.
"Raja Hoyoung dari kerajaan Gyeonggi yang mulia" pengawal.
"Bawa mereka masuk, aku akan keluar sebentar lagi" Dongheon.
"Laksanakan yang mulia" pengawal tersebut menunduk kemudian berjalan mundur dan keluar dari ruangan Dongheon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat siang raja Dongheon dari kerajaan Gyeongsang" Hoyoung.
"Selamat siang raja Hoyoung dari kerajaan Gyeonggi" Dongheon.
"Beri hormat pada raja Dongheon!" Hoyoung.
Semua prajurit serta Minchan yang menyamar menjadi pengawal pribadi Hoyoung ikut menunduk untuk memberikan hormat.
Raja Dongheon dan anak nya, pangeran Yeonho serta para prajurit nya ikut menunduk untuk memberi salam.
"Ada apa dengan kedatangan mu kesini raja Hoyoung?" Dongheon.
"Aku ingin kita memperkuat tali hubungan antara kerajaan Gyeongsang dan kerajaan Gyeonggi dengan mengadakan pertarungan kecil antara para samurai andalan masing-masing kerajaan, bagaimana Raja?" Hoyoung.
"Baiklah mari kita ada kan minggu depan, setidak nya kita memberi waktu pada para samurai untuk melatih kemampuan nya" Dongheon.
"Dengan senang hati raja, kalau begitu aku dan para pengawal pamit" Hoyoung menunduk di ikuti para pengawal nya.
Dongheon dan Yeonho serta para pengawal ikut menunduk.
Raja Hoyoung kembali menaiki kuda nya, disamping kuda nya ada Minchan yang berjalan beriringan dengan raja Hoyoung.
Para pengawal memberi jalan untuk membiarkan raja Hoyoung berjalan duluan kemudian mengikuti di belakang nya.
"Ayah apa kah kau benar-benar akan mengadakan nya?" Yeonho.
"Iya nak, ada apa?" Dongheon.
"Tak apa, hanya saja perasaan ku mengatakan bahwa itu adalah sebuah keputusan yang tidak tepat" Yeonho.
"Sekali-kali kau harus mengikuti pikiran mu nak jangan hati mu terus" Dongheon memegang pundak Yeonho sebentar, kemudian pergi meninggal kan Yeonho di tempat nya.
"Tolong panggil kan Gyehyeon, aku akan menunggu nya di ruangan ku" Dongheon menyuruh salah satu pengawal.
Pengawal itu menunduk kemudian pergi untuk mencari Gyehyeon, di sisi lain ada Yeonho yang merasa tersindir akibat ucapan ayah nya.
