HAPPY READING💖
JANGAN LUPA VOMENT💛💛
4. PENYELAMAT
***
Bugh
Bulan membuka mata perlahan saat mendengar suara pukulan kencang. Refleks, mata itu membulat kaget saat Bintang tengah menghajar Rendy habis-habisan.
Saking kencangnya pukulan Bintang, Rendy sampai terhuyung dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Tak menyerah, Rendy juga melawan dan membalas semua pukulan Bintang. Sayang, Bintang lebih unggul dalam bela diri. Basic karatenya lebih mantap dibanding Rendy.
Bintang tertawa menatap Rendy remeh. Cowok yang beberapa hari lalu ia hajar dengan beberpa komplotannya. Dan kini, Bintang kembali berurusan dengannya dalam hal sama. Menolong Bulan.
“Lo ngapain ikut campur urusan gue sama Bulan?! Hah?!” Kesal Rendy menatap Bintang nyalang penuh emosi dan nafas menggebu diikuti dada yang naik turun.
“Kalau ada cowok yang berani main tangan dan kasar fisik sama cewek, semua itu termasuk urusan gue.” Ujar Bintang dingin tanpa ekspresi. Bahkan wajahnya sangat santai dan datar. Seolah Rendy bukan apa-apa.
“Suka-suka gue! Lo gak ada hak buat ngatur apa yang gue mau!” Kesalnya seraya mengusap darah yang bercucuran di sekitar mulut.
“Gue punya hak buat lindungin cewek.” Jawabnya santai membuat Rendy semakin emosi.
“Lo siapanya Bulan?! Pahlawan kesiangan?! Yang sok-sokan ngelindungin dia! Iya?!” Bintang mendekat ke arah Bulan lalu menarik tangannya tanpa perduli bagaimana perasaannya sekarang.
Jantung Bulan berdegup kencang, antara takut, shok, terkejut dan risau. Rendy tidak akan membiarkannya begitu saja. Dari dulu hingga sekarang.
“Bin—“
“Lepasin Bulan!” Kesal Rendy melihat Bintang yang seolah melindungi Bulan. Niat memangsa Bulan hari ini bisa gagal lagi. Dari dulu, Rendy memang selalu mengejar Bulan. Bukan mengejar, tapi lebih ke menganggu.
Bulan merasakan desiran aneh di sekujur tubuh saat Bintang menggenggam sebelah tangannya. Tangan besar dan hangat itu masuk kedalam jari-jari hingga betautan. Tangan dinginnya seketika terasa hangat karena sentuhan itu.
Bulan mendogak, melihat ekspresi Bintang yang terlihat santai, dingin dan tanpa dosa sudah membuatnya berdebar hebat.
Rendy tertawa remeh melihat pemandangan ini. Membuang muka lalu menatap Bintang tajam.
“Lo gak usah cari masalah sama gue deh, mending lo cuci muka, cuci kaki terus tidur! Gak usah sok-sok-an jadi pelindung buat Bulan!” Kesalnya. Nada emosi pun ikut mendominasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIIL YOU BE MY LIGHT?
Teen FictionJudul awal : Bulan untuk Bintang Apakah mampu Bulan bertahan dengan semua luka dihatinya? Apakah Bulan mampu meluluhkan hati Bintang??