11. BULAN MILIK BINTANG

4.9K 823 359
                                    

KETEMU LAGI SAMA NYAII💙💙💙

MASIH NUNGGU CERITA BUB GAK???

ABSEN DONG YANG NUNGGU💙💙💙

HAPPY READING💙💙💙💙

JANGAN LUPA VOTE COMMENT KARENA ITU SANGAT BERHARGAA BUAT NYAI💙💙

[WARNING! ADA KISS SCENE YA, 17+++. UNTUK YANG MASIH DI BAWAH UMUR ITU HARAP BIJAK AJA. MENURUT AKU ADEGAN KAYAK GINI BIASA AJA, TAPI BUAT YANG BELUM BIASA ATAU MASIH TAKUT, APALAGI SAMA DOSANYA, SKIP AJA YA... BIJAK AJA OKE. LIAT + NYA ADA 3]


****

11. BULAN MILIK BINTANG

Jam menunjukan pukul 08.00. semua guru sibuk rapat yang rutin dilakukan setelah upacara. Jadi, semua murid diarahkan untuk membaca buku selagi menunggu guru. Tapi yang dilakukan anak-anak adalah bermain, ke kantin, lanjut tidur, gibah, nonton drakor di pojokan, mojok sama pacar, ke perpus, Wi-Fian, pura-pura sakit di UKS, dan masih banyak lagi. Hanya beberapa murid yang benar-benar melakukan arahan guru.

Seperti Bintang dan Gehan misalnya. Bintang membaca buku fisika dengan tenang sambil bersandar di tembok, kedua kakinya ikut ditumpuk pada kursi di depannya. Berbeda dengan Gehan yang membaca buku di kursi belakang Bintang.

Ubay, selaku cowok paling gak punya malu, sedang tidur di atas lantai beralaskan kardus yang harusnya digunakan untuk tugas prakarya kelompok lain di belakang kelas. Pojok. Dekat tembok. Dan tidak kelihatan.

Berbeda dengan Wahyu, Genta, Abam, dan Dipa yang asik bermain UNO kartu di meja paling belakang.

Permainan sedang sengit-sengitnya. Mereka saling melempar tatapan tajam satu sama lain. Wahyu memegang lima kartu, Genta delapan, Abam lima dan Dipa sudah UNO, atau tinggal satu kartu.

Wahyu melempar satu kartu +4 kedepan. Geta juga mengeluarkan kartu +4 duakali.

Abam menarik napas panjang, menatap Dipa tajam. Lalu mengeluarkan tiga kartu +2 sekaligus.

Dipa terlihat pasrah dengan semua ini. Kartu yang dia punya tinggal 1. Dan kartunya, kuning angka 3.

"Dih?? Kenapa lo?? Gak ada yaa????" Tanya Genta pada Dipa.

"Bau-bau gagal menang nih!!" Seru Abam gembira saat menyadari raut wajah Dipa yang begitu masam.

"Kasian ya?? Udah UNO tapi kayaknya gagal memang! Nasib jomblo emang enggak bagus!!" Celetuk Wahyu bangga karena punya pacar. Cowok itu mengepalkan tangan lalu menepuk dadanya dengan wajah songong.

"Nggak dapet hoki gue hari ini!!" Kesal Dipa pada yang lain.

"Udah nasib loo!! Gagal menang!!!" Celetuk Abam tertawa pada Dipa.

"Whhhoooooooo!!!" Wahyu dan Gempa merasa sangat senang sampai memukul meja berkali-kali hingga semua anak kelas menoleh.

"Raja UNO kelas kalah woy!!! Anjim emang!!" Dipa memutar mata malas lalu mengambil 18 kartu sekaligus.

"Aduh!! Kasian, sini, gue bantu hitung yaa Dipaa!" Dengan semangat Genta menghitung kartu untuk Dipa di bantu Abam dan Wahyu.

"Enem belas, tujuh belas, delapan belass!!!!" Ujar mereka bertiga lalu meyerahkan 18 kartu sekaligus pada Dipa.

Abam mengusap kencang kepala Dipa. "Kasihan sekali!!" Ujarnya.

"Gausah pegang-pegang!! Jijik gue!" Kesalnya pada Abam.

WIIL YOU BE MY LIGHT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang