7. DI BAWAH HUJAN

4.8K 782 151
                                    

HAPPY READING💚💙💙💚💙💚

JANGAN LUPA VOMENT💙💚💚

****

7. DI BAWAH HUJAN

Seseorang mengadahkan jaketnya di atas kepala Bulan yang sedang menangis sendu. Setidaknya, hujan tidak mengguyur dan membasahi tubuh cewek itu seluruhnya.

“Maaf.”

Mendengar suara seseorang, Bulan sejenak menghentikan isak tangisnya, lalu tersadar bahwa hujan sudah semakin deras tapi ia tidak merasa ada rintik yang turun membasahinya.

Bulan sedikit menoleh kebelakang, mandapati Bintang tegah setengah berjongkok dengan kedua tangan membeberkan jaket berlambang Phoenix di atas kepalanya.

Bintang kehujanan, rambut dan tubuhnya basah semua. Kaos hitam yang melekat pun ikut menjiplak tubuh atletisnya.

"B-bintang-" gumam Bulan sangat terkejut. Bahkan cowok itu masih setia melindunginya dari hujan.

"Masih mau diem disini?" Tanya Bintang sedikit berteriak karena suaranya tersaingi derasnya hujan yang menghantam tanah.

Bulan menggeleng pelan, dalam hati ia masih sesak saat Bintang mencium dan merendahkannya tadi. Tapi, cowok itu kini melindunginya.

"Disini hujan, pindah aja." Bulan mengangguk lalu keduanya berdiri.

Bintang menarik Bulan hingga berada di dekatnya agar terpayungi bersama walaupun tidak sepenuhnya bisa melindungi dari hujan.

Bulan hanya diam berada di dekat Bintang, kenapa sikapnya berubah sangat cepat. Menyebalkan, judes, jahat, omongannya gak di kontrol, tapi sekarang?  Baik, perhatian, ah! Bulan pusing mikirinnya, yang penting sekarang mereka harus berteduh.

Bulan sedikit mendogakkan kepalanya, menatap Bintang dengan mata menyipit dan tetesan air meluncur mulus begitu saja dari wajahnya. Ganteng banget. Apalagi rambut hitamnya yang lurus, perfect!

Tanpa sadar, senyumnya sedikit terukir di wajah cantiknya.

Setelah berjalan cukup jauh, mereka sampai di parkiran tempat Bintang menyimpan motor yang lumayan jauh dari tempat pemakaman. Bintang membawanya berteduh di sana.

Bintang menggeberkan jaketnya yang basah lalu melemparkannya ke motor ninjanya begitu saja.

Bulan diam, ia tidak tau harua berbuat apa sekarang. Rasa kesal masih menggerayami perasaannya.

Cewek  itu memilih duduk di kursi yang ada, tidak ada siapa-siapa disini. Jelaslah! Udah ujan, makam, weekend siapa yang mau mengunjungi kuburan selain Bulan?

Karena cuaca yang dingin, Bulan merasa sedikit sesak. Ia terpaksa harus kembali menghirup inhealer sebelum asmanya semakin kambuh.

Bintang menepuk-nepuk celananya agar tidak terlalu basah, setelah itu membuka kaos hitamnya hingga mempertontonkan punggung lebar dan tegapnya.

Bulan menutup mata, saat tak sengaja melihat Bintang yang tengah memeras bajunya. Setidaknya pakaiannya tidak basah kuyup seperti tadi.

WIIL YOU BE MY LIGHT?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang