"Udah bawelnya?" tanya Bintang.
Bulan hanya diam menatap Bintang dengan tatapan kaget. Ini UKS sekolah, bisa-bisa nya Bintang melakukan itu. Kadang, Bulan berpikir, sebenarnya apa hubungan mereka? Banyak hal yang Bulan pikir seharusnya Bintang tidak lakukan.
Melihat Bulan yang bengong, Bintang berdecak lalu membuang muka. "Gua mau ke kelas."
Bulan yang tersadar langsung mencegah Bintang pergi dari sana. "Kan masih belum masuk?"
Bintang berdecak lalu melihat pergelangan tangannya. Masih ada waktu sepuluh menit lagi untuk masuk kelas.
"Harus gua disini? Gua juga mau ke kelas lah, mau ngerjain PR."
"Loh? Bintang belum ngerjain PR? Memangnya gak dikerjain semalam? Bintang semalam ngapain memangnya kok bisa-bisanya belum ngerjain PR?" tanya Bulan bertubi.
"Pacaran."
Bulan membulatkan mata. Apa Bintang bercanda? Pacaran?
"Bintang pacaran? Memang Bintang punya pacar?! Bulan kan suka sama Bintang, kapan Bintang punya pacar?" tanya Bulan. Cewek itu menatap Bintang dengan tatapan yang seketika sedih.
"Bercanda," ucap Bintang sengaja. Dari pada mendengar suara Bulan yang mirip toa mesjid, Bintang memilih damai.
"Bintangggg!!!" kesal Bulan, "untung Bulan sayang, kalau nggak udah Bulan hapus dari wishlist."
"Hapus aja Lan, gue bersyukur. Biar lo ga ganggu gue lagi," kata Bintang judes. Cowok itu berdiri lalu melangkah dari sana.
"Gue ke kelas. Gak usah manja, lo udah gede, bisa sendiri."
Bulan menatap punggung Bintang yang mulai menghilang dari balik pintu. Cewek itu terdiam. Apa dia menyerah saja? Apa Bintang sesulit itu untuk di dapatkan?
"Mikirin apa lo?" tanya Gehan yang entah dari kapan ada di sana. Cowok itu membawa bubur dan air hangat. Karena dia tau Bintang tidak akan melakukan itu.
"Loh? Gehan sejak kapan ada disini?" tanya Bulan.
"Sejak lo begong," jawab cowok itu. "Lo belum makan kan?"
"Gehan ngapain ke sini?" tanya Bulan heran. Dia tau, berita tentang Ratu dan Gehan. Dan, Bulan merasa bersalah walaupun sebenarnya dia tidak tau apa-apa. Tetap saja, hubungan dua orang itu rusak karena nama Bulan.
"Lo makan dulu, kata nya tadi pusing. Habis itu minum obat."
"Gehan, Bulan nanya Gehan ngapain ke sini?" tanya Bulan lagi.
Gehan menatap Bulan serius. "Lan, gue tau Ratu gakan diem setelah kejadian kemarin."
***
Bulan berjalan menuju kantin, tadinya Bulan mau mencari Bintang. Tapi cowok itu tidak ada di kelas atau di lapangan. Padahal biasanya jam-jam begini Bintang ada di tempat itu.
Langkah Bulan terhenti saat melihat Bintang duduk di depan Ratu bersama. Dada Bulan terasa sesak saat melihat dua orang itu tertawa satu sama lain. Bahkan, Bintang tidak melepas pandangannya dari wajah Ratu.
Bulan mengepalkan tangannya. Gadis itu mendadak beku ditempat.
Mata Ratu tak sengaja beradu pandang dengan Bulan. Ekspresi yang awalnya tertawa berubah kecut dan datar.
"Kenapa?" tanya Bintang menyadari perubahan wajah Ratu.
"Noh, cewek lo," sahut Ratu judes.
Bintang memutar tubuhnya sembilan puluh derajat. Melihat Bulan yang mematung ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIIL YOU BE MY LIGHT?
Teen FictionJudul awal : Bulan untuk Bintang Apakah mampu Bulan bertahan dengan semua luka dihatinya? Apakah Bulan mampu meluluhkan hati Bintang??