Kegagalan
"Tingkatan tertinggi dalam mencintai adalah ikhlas."-Jalaluddin Rumi
****
"Ndak, pokoknya pernikahan ini tetap dibatalkan!"
Bunyi gebrakan yang sangat keras disusul suara marah ibu, cukup membuatku terlonjak kaget. Tidak salah lagi, Ibu dan Ayah pasti sudah tahu tentang persoalan ini.
Bak tersambar petir di siang bolong, aku terlonjak kaget bukan main. Handphone digenggamanku bahkan sampai jatuh ke lantai.
"Ibu kenapa, ada apa itu bik?" Tanyaku sambil beranjak.
"Ro ono opo?" Tanya bibikku yang juga muncul dari balik pintu.
Ibu berjalan kearahku dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Marah, kesal, sedih, malu, juga kecewa yang nampak dominan.
"Nduk?"
"N--jeh buk?" Jawabku ragu.
Dengan air mata yang mulai berderaian, beliau meraih kedua tanganku. Menatap seluruh permukaan wajahku hingga turun kepada ke sepuluh jemariku. Menatap lekat cincin berpermata biru pemberian Afka saat meminangku.
"Oalah, malang sekali nasibmu cah ayu."
Tubuhku seperti ingin merosok saat mendengar nada suara ibu. Beliau sangat kecewa atas semua yang terjadi. Apakah benar pernikahan ini telah gagal terlaksana?
Tanpa diduga, setetes air mata jatuh dari pelupuk mataku. Rasanya terlalu sakit saat ditinggalkan disaat begini. Seperti ribuan jarum telah menikam jantungku perlahan, namun pasti.
Aku memang belum tahu pasti apa yang telah membuat semua ini kacau. Apakah fhoto dan video tentang Afka tadi, ataukah memang keluarganya yang membatalkan semua ini. Aku tidak tahu, tidak ada seorangpun yang mau bercerita kepadaku. Ibu melarangku keluar kamar, mungkin untuk mencegahku agar tidak menjadi bahan cibiran dan guncangan di luar sana.
Sekarang aku masih ada di dalam kamarku. Diam sambil menatap kosong kearah luar jendela. Ada beberapa orang yang berlalu lalang, cekcok pun masih terdengar samar.
Aku kecewa, sungguh amat kecewa. Kegagalan ini menyakiti hati jiwa dan ragaku. Karenanya, bukan saja malu yang kami tanggung. Tapi juga kepercayaan telah sirna akan sebuah komitmen tersebut. Tidak ada yang mau menjelaskan disini. Padahal aku masih kebingungan dalam belenggu kekecewaan ini.
Sedari tadi handphoneku terus berdering tiada henti. Hanya saja aku terlalu letih untuk sekedar mengangkat panggilan tersebut. Air mataku sudah terperas hebat sejak tadi. Ruangan yang sudah disulap menjadi secantik inipun rasanya hanya menambah kepedihanku. Mengingatkanku kepada kegagalan besar yang hari ini terjadi.
Entah mengapa, rasanya aku terus menerus mengecap kegagalan. Awalnya memang aku mengawalinya dengan baik, di kedua hubunganku yang terakhir. Tetapi, hubunganku dengan Afka ini memang yang paling rumit. Dari awal hingga akhir, semuanya terasa penuh teka -teki dan misteri. Namun pada akhirnya, aku lagi yang harus jatuh kedalam kegagalan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Dosgan : Dosen Ganteng (Lengkap)
RomansaSeri Mental Disorder Story ke-1 (Afka & Aruna) ⚠️ Budayakan follow Author sebelum membaca ⚠️ 🍀🍀 Aruna Greenidia Chemistriyani adalah gadis cantik, humble, dan care yang kerap disapa Una harus mengalami kepelikan asmara seratus delapan puluh deraja...