31

646 120 28
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN 🚫🚫

Happy reading 💜💜💜
_____________________________
" Apakah kau masih mencintai ku??..." Tanya sohyun. Taehyung mengagguk dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya. Taehyung tidak bisa melihat Sohyun menangis apalagi tersakiti. Air mata itu pun turun begitu saja tanpa taehyung inginkan. Melihat Sohyun yang menunduk taehyung mengerti.

"Jika kau sudah memiliki seorang yang spesial di hidup mu...tak apa...jangan pikirkan tentang perasaan ku...jika kau bahagia aku juga bahagia.... bertemu dengan mu kembali adalah hal yang paling indah dalam hidupku...." Sohyun mengangkat wajahnya dan menatap taehyung. Dan mengeleng cepat seolah tidak menyetujui ucapan taehyung

"Mianhee...aku tidak ingin berbohong kepada mu tapi...rasa itu sudah lama hilang...dan sekarang aku tidak mengetahui apapun tentang rasa ini mianhe..." Taehyung mengagguk dan kembali memberikan senyuman kontak nya.

"Aku mengerti....tapi Sohyun.. bisakah kita mulai semua nya dari awal??...aku berjanji akan selalu ada untukmu dan tidak akan pernah menghiyanati mu..."  Sohyun hanya diam dia sungguh binggung dengan situasi sekarang pasalnya dia sudah memiliki seorang putra. Bukan hanya kebahagiaan yang di pikirkan kebahagiaan putranya juga penting.

"Maaf Sunbae...tapi aku tak bisa... ucapan mu beberapa tahun lalu memang benar aku tidak pantas untukmu...untuk sekarang ataupun kedepannya aku sangat tidak pantas untukmu...aku yakin kau bisa menemukan wanita yang jauh lebih baik dari pada diriku...." Sohyun bangkit dari duduknya dan menatap taehyung sekilas.

"Aku harus pulang Sunbae...dan senang bertemu dengan mu..." Setelah mengalami itu Sohyun pergi meninggalkan taehyung dengan senyum kesedihan.

*********************

Eunha dan jungkook sedang menikmati waktu malam mereka dengan canda tawa di taman belakang rumah keluarga jeon. Jungkook dengan lembut mengusap lembut perut eunha.

"Lahirlah dengan selamat...." Jungkook kembali mengusap lembut perut buncit eunha. Senyum manis pun di berikan oleh eunha.

"Dia akan lahir dengan selamat karna ayahnya sangat menjaganya dengan baik..." Jungkook tidak menanggapi ucapan eunha karna tiba-tiba saja memori nya bersama dengan sohyun. Semua kejadian saat Sohyun mengandung ji-hoon kembali berputar dalam otaknya bagaimana dia dulu selalu berlaku kasar kepada Sohyun bahkan dia sempat membahayakan nyawa ji-hoon yang berada di kandungan Sohyun.

"Oppa...kenapa kau menangis??..." Jungkook mengusap pipinya dengan tangan dia juga terkejut melihat tangannya basah setelah mengusap pipinya.

"Gwencahana...lebih baik kita masuk udaranya semakin dingin..." Eunha mengagguk dengan perlahan jungkook membantu eunha bangkit dari duduknya dan berjalan masuk kedalam rumah.

**********************
Sohyun terus berkutat dengan pekerjaannya. Tak jarang juga di selalu mengecek keadaan anaknya yang sedang tertidur  di dalam box bayi itu.

"Nona Sohyun...anda harus menemui salah satu klien siang ini..." Sejin datang beberapa desain untuk di beritahu kan kepada Sohyun. Sohyun melihat jam yang berada di dinding ruangan itu.

" Sejin-ah...bisa kau jaga ji-hoon selama aku pergi?? Aku akan segera kembali..." Senin mengagguk. Sohyun pun mengambil tasnya dan tak lupa mengecup dahi ji-hoon sebelum dia  pergi dan meninggalkan sejin bersama Ji-hoon di dalam ruangan itu.

10 menit setelah kepergian seohyun tiba-tiba saja jihoon menangis dengan sangat keras dan membuat sejin  bingung harus melakukan apa. Sejin mengangkat jihoon dari dalam box bayi nya dan membawanya keluar ruangan berharap jihoon berhenti menagis tapi bukannya berhenti tangisan ji-hoon semakin kencang .

" Uljimma... jihoon..immo binggung harus melakukan apa..." Sejin menepuk-nepuk pelan tubuh jihoon.

"Permisi..... Apa ini benar butik nona Kim Sohyun??..." Sejin membalikan tubuhnya ketika seseorang datang. Sejin terdiam sesat karna melihat paras tampan orang tersebut hingga melupakan  jihoon yang sedang menangis kencang.

"Huuu...kenapa kau menagis??...uljimaa..." Namja itu sudah ada di depan sejin. Dan mencoba membuat Ji-hoon berhenti menagis.

"Maaf tuan..anda siapa??..." Namja itu mengalihkan pandangannya kearah sejin dan tersenyum.

"Ah....aku Kim taehyung...teman dari kim Sohyun...." Tanpa di duga jihoon mengangkat tangannya dan meminta taehyung untuk menggendong nya.

"Kenapa dia menagis??...boleh aku mengendong nya??..." Taehyung meminta persetujuan sejin dahulu. Sejin menatap ji-hoon yang sudah mengangkat tangannya meminta taehyung untuk mengendong nya. Pada akhirnya sejin memberikan ji-hoon kepada taehyung. Setelah berada di pelukan taehyung jihoon berhenti menagis.

"Apakah Sohyun ada ??..." Tanya taehyung dan menatap sekeliling buruk ini mencoba mencari Sohyun.

"Ah...nona Sohyun sedang bertemu dengan seorang klien...." Sejin memberikan ASI Sohyun yang sudah di masukan kedalam botol bayi.

"Tuan masih ada yang harus saya kerjakan bisakah saya menitip kan jihoon kepada anda??..." Taehyung mengagguk dan kembali fokus kepada jihoon yang sedang meminum susunya.

"Jadi namamu jihoon...nama yang bagus..." Taehyung mengusap lembut pipi chubby ji-hoon dan di balas senyuman lucu dari ji-hoon.

Setelah meminum habis susunya. Taehyung mengajak jihoon bermain. Bahkan banyak yang mengira jika mereka adalah ayah dan anak. Entah kenapa taehyung maupun jihoon sama-sama nyaman.

"Eoh...anakmu sangat tampan...sama seperti dirimu..." Taehyung hanya tersenyum menanggapi salah satu pengunjung butik ini.

"Pasti ibumu nya sangat cantik..." Taehyung sedikit kikuk. Dia bahkan tidak mengetahui siapa orang tua dari anak yang sedang dia jaga. Saat bermain dengan ji-hoon taehyung mencium bau-bau yang kurang mengenakkan yang terhirup oleh hidungnya. Setelag menyadari itu bau apa dengan cepat taehyung membuka sedikit bagian belakang popok jihoon dan benar saja jihoon ternyata poop.
Tepat saat itu sejin datang dan menghampiri mereka.

"Chogio....nona anak mu ternyata poop.." sejin terlihat terkejut mendengar ucapan taehyung

"Poop??....Lalu apa yang harus aku lakukan??....."

"Nde???...." Taehyung menatap sejin tidak percaya bagaimana dia bisa menanyakan hal itu.

"Aku tidak pernah mengantikan popok ji-hoon.... bagiamana ini??..." Taehyung benar-benar binggung sekarang karna taehyung mengira jika jihoon itu adalah anaknya sejin

"Kau ibunya bukan?? Lalu kenapa kau binggung??..." Tanya taehyung. Sejin justru tertawa mendengar ucapan taehyung

"Tuan tentu saja jihoon bukan anak saya...dia anak nona Sohyun karna itu  saya tidak mengerti apapun tentang bayi..." Taehyung terdiam sesaat hatinya hancur setelah mengetahui jika bayi kecil yang berada di depannya adalah anak dari wanita yang dia cintai. Karna ini Sohyun menolak. Pikir taehyung

"Bisakah kau siapkan air hangat...dan juga handuk bersih beserta peralatan jihoon...biar aku yang membersihkan nya..." Sejin mengagguk dan mengantar taehyung untuk naik ke lantai 2 butik ini untuk masuk kedalam kamar Sohyun.

"Ini kamar nona Sohyun anda bisa membersihkan jihoon di sini dan semua perlengkapan nya sudah lengkap....tapi maaf aku harus kembali bekerja..." Taehyung mengerti dan melangkah masuk kedalam kamar Sohyun. Pandangan teralihkan kepada foto Sohyun yang sedang tersenyum.

"Aku terlambat lagi....kau sudah bahagia ternyata..." Taehyung membawa Ji-hoon kepada toilet yang berada di kamar Sohyun dan membersihkan nya.

________________________

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?? Mau tau kelanjutannya???

Vote dan comment dulu aku bakalan up ketika vote dan comment sudah mencapai jumlah kemauan aku jadi Bantu should everything be over ya💜💜💜

Should Everything Be OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang