15. Teman baru

5 1 0
                                    

Siang ini berisik sekali di rumah Lucas, sampai-sampai mamanya sama bundaku pergi jalan-jalan gara-gara pusing dengerin mereka.

Kalian tau gak kenapa bisa berisik banget gitu?

Soalnya disana ada Haechan, Hendery, Baekhyun dan sang tuan rumah Lucas.

Itu rumah auto ambruk, jamin deh.

Namun aku? Aku hanya sedang bertanya-tanya, dimana Kai sekarang. Apakah dia sibuk, karna telfonnya tidak aktif sedari kemarin.

Oh ya, sudah sebulan aku berpacaran dengan Kai, hubungan kami selalu baik. Hanya saja dia yang terlalu sibuk.

Ah lebih baik aku mengajak bubu jalan-jalan, daripada memikirkan dia sepanjang hari.

Itu tidak baik untuk hati, hehe.

Aku memilih pergi ke taman, bukan taman bunga. Tapi taman yang hijau, yang benar-benar hijau. Namun aku tidak tahu taman itu namanya apa, seperti kebanyakan orang yang tinggal disini, tidak mengetahuinya.

Namun sebelumnya aku pergi membeli beberapa minuman, camilan, kain (aku membawanya dari rumah), dan makanan untuk bubu.

Kalian benar sekali, jika berpikir bahwa aku akan piknik berdua bersama bubu, temanku saat ini hanya dia saja, semua orang sibuk, mereka pergi entah kemana.

Aku memulai dengan meletakan kain di rumput, dan menyusun berbagai cemilan yang sudah aku beli sebelumnya.

Bubu ini pintar sekali, dia mengerti apa yang aku inginkan, dia duduk dan makan dengan antengnya.

Saat aku berbaring dan menatap keatas, baru aku sadari bahwa pohon yang membuatku teduh sedari tadi ini ternyata sangat besar, namun tidak seram sama sekali.

Dan aku dikagetkan oleh bubu yang tiba-tiba loncat ke pangkuanku.

Ternyata ada seekor anjing nyasar kemari, ah menggemaskan sekali.

Lalu ada sang pemilik dan kemudian menggendong anjing miliknya itu.

Tersenyum dan meminta maaf padaku. Ah lihatlah, anjingnya seolah-olah ikut minta maaf padaku. Itu menggemaskan sekali.

"Maaf ya, dia mengganggumu"

"Tidak apa-apa"

"Ngomong-ngomong kalian hanya berdua?"

"Iya, kalau kamu mau, kamu boleh bergabung"

"Benarkah?"

"Iya"

Dia duduk dan kami memulai perkenalan kami. Ternyata dia adalah orang yang humoris, benar-benar menyenangkan.

Namanya June, dan dia memiliki banyak kesamaan denganku, dia bilang dia mau jadi temanku. Aku belum terlalu yakin, walaupun dia sangat baik.

Dia mengantarku pulang, itu menyebabkan tatapan aneh dari abangku.

"Kamu pulang sama siapa?"

"Sama temen, temen baru"

"Ooh"

"Kenapa?"

"Jangan deket-deket amat, si Kai ngambekan orangnya"

Aku tidak terlalu memikirkan omongannya, aku bergegas mandi, dan menelfon Kai.

Dia sudah bisa dihubungi!

.

.

.

.

.

Siang itu Aku lagi-lagi diselimuti dengan rasa bosan, aku tidak memiliki pekerjaan apapun, sungguh. Dan Kai pun kembali sibuk, dia menelfonku kemarin hanya untuk bilang "aku tidak akan aktif untuk beberapa hari" katanya.

Aku kesal sebetulnya, tapi bagaimana lagi, ini resiko yang sudah aku iyakan untuk aku jalani. Dan kali ini, ada yang mau membantuku membuang rasa bosan itu.

Oh ya, Jennie sudah pulang dari tempat latihannya, tapi aku belum mau mengganggunya, aku ingin membiarkannya istirahat.

"Ayo"

"Mau kemana kita?"

"Kebun jeruk"

Aku tidak mau banyak berkomentar lagi, yang penting aku memiliki kegiatan hari ini.

Pas udah nyampe disana, kita disuruh ambil keranjang buat tempat jeruknya.

Ini panas banget asli, dan cape juga lama-lama karna muter-muter.

"Kenapa?, cape ya?"

"Iya, panas"

"Sini aku gendong, kamu yang petik jeruknya"

"Heem"

Aku iyakan saja, karna aku benar-benar lelah dan ingin duduk. Entah kenapa akhir-akhir ini aku mudah lelah.

.

.

"Fotoin sini" pintanya

"Kita selfi aja"

"Gamau ah, kamu jelek, ngehe"

"Ko junhoe!"

Ini adalah hasil foto yang diambil setelah pertengkaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah hasil foto yang diambil setelah pertengkaran.

Disini ada beberapa org yg membawa peralatan shooting, tapi aku tidak tahu shooting apa. Dan entah karna aku yang sudah lelah atau bagaimana, tadi aku seperti melihat Kai disana, tapi kalau dipikir-dipikir itu tidak mungkin, karna dia bilang dia sedang sibuk, banyak jadwal, bahkan tidak bisa menghubungiku untuk beberapa hari kedepan.

Ah sudahlah, lebih baik aku pulang. Aku lelah. 
  


                                Skip

"Kai udah kabarin kamu dek?"
Tanya bang Chen padaku yang tengah asik melihat meme di instagram.

"Gabakal, dia bilang bakal sibuk sampe beberapa hari ke depan, eh iya btw kok abang udah pulang?"

"Acaranya diundur, diganti sama challenge di kebun jeruk tadi"

"Kebun jeruk?"

"Iya, ini seriusan Kai gaada ngasih kabar ke kamu?"

"Iya org dianya juga off, poto profilenya juga gak dipasang"

"Hah?, ini ada kok, noh"

"Kok..."

"Kamu di blokir de?"

"Masa iya ih, aku salah apa?"

"Coba deh inget-inget, punya salah apaan kamu"

"Tadi abang shootingnya di kebun jeruk Bumi Nusa?"

"Kok kamu tau?"

"Tadi ... Tadi aku kesana sama june"

Dia gak bilang apa-apa, dia langsung pergi dengan muka masamnya. Dan bilang ini sebelum pergi dengan mobil kesayangannya

"Lo gak dengerin gw, jangan egois Krystal"

"bang kok kasar" ucapku dengan nada lirih

Brakkkk

Dia membanting pintu.





Hubungan Kai sama Krystal bakal retak nih...
Pegat gak ya?
JANGAN LUPA VOTE
KOMEN YA

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang