Jeon Jungkook. Pria yang selama ini Taehyung jadikan poros hidupnya, orang yang ia cintai. Siapa yang tidak tahu soal itu? Satu sekolah juga sudah tahu.
Siswa siswi di sekolah bahkan sering mengejek Taehyung karna selalu mengikuti Jungkook. Tidak ada yang tahu apa orientasi seksual Jungkook. Tapi, banyak yang bilang kalau dia normal. Apalagi mengingat mantan pacar Jungkook itu perempuan bukan laki-laki. Menurut mereka, mana mungkin Jungkook mau membalas perasaan Taehyung.
Taehyung tidak peduli, selama bukan Jungkook sendiri yang menyuruhnya menjauh dia tidak akan menjauh. Yah, Jungkook tidak pernah memberikan komentar apapun soal perasaan Taehyung padanya. Tidak menolak ataupun menerima.
Dia tidak pernah mengatakan perkataan menyakitkan seperti, "Taehyung kau menjijikkan, jangan pernah mengikutiku lagi." atau perkataan menyakitkan lainnya padanya. Dia juga selalu menerima semua pemberian Taehyung, dia juga tahu kalau Taehyung menyukainya.
Dia tidak pernah mengatakan dia merasa keberatan dengan keberadaan Taehyung di sekitarnya. Dia tidak pernah marah saat Taehyung memeluknya.
Hubungan pertemanan yang mereka jalin masih sama. Ah, sebenarnya hanya Taehyung yang menganggap kalau mereka berdua berteman. Kalau Jungkook, dia menganggap Taehyung itu sebagai apa? Entahlah.
• •
Taehyung bersorak heboh saat Jungkook lagi-lagi bisa mencetak poin. Hari ini tim basket sekolah ada latihan untuk pertandingan Minggu depan. Ngomong-ngomong soal basket, Taehyung sebenarnya bisa bermain basket tapi.. ada beberapa kendala yang membuatnya tidak bisa masuk tim basket.
Taehyung ikut berteriak bersama siswa siswi lainnya yang ikut menonton. Karena terlalu fokus menonton Jungkook, di tidak menyadari kalau siswa siswi di sekitarnya menatapnya dengan pandangan merendahkan. Sesekali ada yang tertawa, nada tawanya terdengar seperti sedang mengejek tingkah Taehyung.
Semuanya berteriak senang, beberapa yang lainnya memberikan tepuk tangan kagum pada Jungkook dan timnya. Padahal ini baru latihan, tapi permainan mereka sudah sebagus itu.
Saat latihan selesai, banyak gadis yang mengerubungi mereka terutama Jungkook. Para gadis itu berebut ingin memberikan minuman yang mereka beli pada Jungkook dan timnya.
Mungkin berniat cari muka, mereka sedang menebar jala. Dalam pikiran mereka, siapa tahu sekali jaring dapat satu dua ikan? Bukan bermaksud merendahkan para gadis itu, tapi siapa yang tidak suka pada anak tim basket yang rata-rata cool dan tampan itu? Lain kali akan ada waktunya beberapa atau semua anggota tim basket dibahas.
Taehyung hanya memandangi Jungkook dari kejauhan, tangannya meremas botol air mineral yang baru ia beli. Sepertinya dia tidak akan bisa memberikan air mineral ini pada Jungkook. Taehyung tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup sekarang, mungkin nanti dia harus memberikan sesuatu yang berbeda dari yang lain.
• •
Taehyung berjalan ragu ke arah tempat duduk Jungkook, tangannya meremas gugup kotak makanan yang ia bawa. Beberapa siswa siswi berbisik, mereka menatap Taehyung dengan pandangan tidak suka, lebih terlihat seperti tatapan merendahkan.. karena tahu apa yang akan Taehyung lakukan.
'Dia mendekati Jungkook terang-terangan? Aku kasihan pada Jungkook'
'Apa dia tidak memiliki rasa malu? Kudengar Jungkook mengabaikannya.'
'Hah, merusak image sekolah saja. Seharusnya gay seperti dia itu tidak ada di sekolah ini.'
'Lihat, dia mencoba mendekati Jungkook lagi. Bukankah caranya mendekati Jungkook itu terlalu agresif? Biar ku tebak, pasti hari ini dia akan mengekori Jungkook lagi seharian.'
Taehyung tidak memperdulikan apapun yang mereka gosibkan soal dirinya. Dia tetap berjalan mendekat ke arah Jungkook.
"Uh, H-hai Jungkook. A-apa aku boleh duduk disini?" kata Taehyung.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, Jungkook tidak menjawab pertanyaan nya. Di samping kursi yang Jungkook duduki ada kursi kosong, Jungkook menarik mundur kursi itu seolah mempersilahkan Taehyung duduk. Tanpa memandang Taehyung sama sekali. Jungkook sibuk bermain ponsel.
Taehyung tersenyum, lalu duduk di kursi itu.
Tadinya Taehyung pikir setelah Jungkook tahu perasaan nya, Jungkook akan pergi menjauhinya sama seperti siswa siswi yang lain. Ternyata tidak.
"J-jungkook, belakangan ini aku mencoba belajar memasak. Mau mencobanya?" Taehyung mulai membuka kotak bekalnya. Taehyung mengambil makanan buatannya menggunakan sumpit lalu mengarahkannya ke mulut Jungkook.
Jungkook melirik ke arah makan itu, terdiam sebentar lalu membuka mulutnya, membiarkan lidahnya mengecap makanan buatan Taehyung. Taehyung merasa sangat senang karna Jungkook mau memakan makanan buatannya. Taehyung tidak bisa berhenti tersenyum.
Taehyung sengaja menyiapkan makanan ini pagi pagi buta untuk Jungkook. Dia pikir mungkin Jungkook akan lapar setelah latihan basket. Makanan ini bukan makanan mewah atau mahal.
'Aku hanya memakan makanan buatannya, tapi dia merasa sesenang itu?' Jungkook diam-diam tersenyum tipis, bukan senyum tulus seperti Taehyung tapi senyum meremehkan.
"Jungkook kau mau kemana?" Tanya Taehyung saat Jungkook pergi, padahal makanannya belum habis.
Jungkook tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Taehyung terburu-buru menutup kotak bekalnya, lalu berlari menyusul Jungkook. Dia berjalan di belakang Jungkook, entah apa yang ada dipikiran Taehyung. Tapi ini adalah kebiasaannya.
Beberapa orang yang mereka lewati berbisik, dan beberapa yang lainnya terlihat memberikan tatapan geli pada Taehyung.
"Benarkan tebakan ku, pfftt dia mengekori Jungkook lagi. Haha," setelah salah satu siswi berkata seperti itu saat Jungkook dan Taehyung lewat, teman-temannya langsung tertawa.
Bagi mereka Taehyung dan cintanya pada Jungkook itu lelucon. Lucu, karna sekeras apapun Taehyung berusaha menunjukkan ketulusannya itu tidak akan bisa menyentuh hati Jungkook. Gadis-gadis cantik seperti Lisa, Jisoo, Eunha dan yang lainnya saja tidak bisa memiliki Jungkook apalagi siswa gay berpenampilan berantakan seperti Taehyung. Menurut mereka.
• •
Jam sekolah berakhir dengan cepat. Taehyung melihat Jungkook mulai bersiap pulang. Dia ingin mengekori Jungkook lagi, menemani Jungkook di perjalanan pulang atau mengantar Jungkook ke tempat parkir seperti hari-hari sebelumnya.
Tapi, tiba-tiba seseorang menarik kasar tangannya menjauhi ruang kelas diikuti tiga orang lainnya. Dia mencengkram erat pergelangan tangan Taehyung.
Brak!
Tubuh Taehyung didorong sampai terbentur pintu kamar mandi. Pria manis berkulit Tan ini mendesis lirih, mulai luruh merosot turun di pintu kamar mandi. "Lisa! Apa mau mu! Kenapa kau melakukan ini padaku?!" Seru Taehyung sembari mencoba berdiri.
"Ow, lihat.. si pria menjijikan ini marah padaku." Lisa menyeringai meremehkan. Dia mencengkram kasar dagu Taehyung, kuku-kuku panjangnya meninggalkan luka gores di dagu Taehyung.
Taehyung menampik tangan Lisa, lalu memukul keras pipi Lisa. "Ya! Berani sekali melawanku." Lisa berucap kesal memegangi pipinya.
"Jangan berbuat kasar padaku kalau kau tidak mau di kasari." Kata Taehyung.
Lisa menyuruh ketiga temannya menyekal kedua tangan Taehyung. Empat lawan satu, yakin Taehyung bisa melawan mereka?
• •
Taehyung berjalan lesu memasuki apartemennya. Seragam sekolahnya lusuh, basah, dan bau. Beberapa bagian tubuhnya penuh luka memar.
Tadi, Lisa menyiramnya menggunakan cappucino milik temannya, telur, dan banyak lagi. Lisa juga meminta salah satu temannya memukuli Taehyung. Dia bilang, ini sebagai pelajaran untuk Taehyung. Agar dia berhenti menyukai Jungkook.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.
Thanks for reading_^
Please vote, up lagi kalau ada yang vote:)Hi, maaf pendek & maaf ingkar.. harusnya kmarin tapi aku ketiduran lagi. Aku ga berani bikin janji lagi, soalnya mungkin kalau aku bikin janji bakal sering minta maaf😣
See u~
KAMU SEDANG MEMBACA
(Please) Say Something [Kookv]
FanfictionKatakan sesuatu, aku akan berhenti mengharapkan mu. Aku akan jadi kekasihmu jika itu yang kau inginkan. Kemanapun kau pergi, aku pasti akan mengikuti mu. Kumohon, katakan sesuatu. Aku memberikan semua yang bisa ku berikan padamu. Haruskah aku menguc...