Setelah Taehyung pergi, Jimin menghela nafas dalam. Lalu tersenyum tipis. Ia melangkah pergi meninggalkan tempat itu. Tidak, dia tidak pergi menghampiri Yoongi. Dia pergi ke tempat lain.
Asalkan Taehyung senang tidak masalah, dia ikut senang. Perasaan Taehyung pada Jungkook itu terlihat sangat jelas, Jimin bahkan mengetahuinya dengan mudah dari cara Taehyung memandang Jungkook.
.
.
.
.
.
.
•
×-(P)SS-
×
•
.
.
.
.
.
.Taehyung berlari mengejar Jungkook, dia ikut berhenti saat Jungkook berhenti di depan motor milikinya. Biasanya Jungkook akan membawa mobil, tapi kali ini tidak.
"Jungkook aku minta maaf kalau kejadian tadi membuat kau kehilangan nafsu makan mu." Jungkook tidak memberi tanggapan apapun.
Dia menaiki motornya, sembari mengenakan jaketnya. Taehyung berdiri di samping motor Jungkook seperti orang bodoh. Pria Jeon itu berusaha bertingkah seperti biasanya, bertingkah seakan Taehyung tidak ada. Tapi suara yang menyangkut di tenggorokannya itu sudah tidak bisa ia tahan lagi.
"Kenapa kau selalu mengikuti ku?" Taehyung menatapnya dengan mata berbinar senang, akhirnya Jungkook mau berbicara padanya.
"Itu karna.. K-karna.. aku.. Jungkook.." Taehyung gugup, rasanya ini pertama kalinya dia mengobrol dengan Jungkook.
"Katakan dengan cepat, dasar lamban. Kau itu tidak gagap kan sialan?" Kata Jungkook.
Taehyung menunduk, dia juga tidak tahu kenapa suaranya terbata. Dia akan seperti itu setiap merasa gugup atau malu. Suaranya akan terdengar bergetar dan terbata-bata.
Ini pertama kali Jungkook mau berbicara padanya, tapi Jungkook sudah mengumpati nya. Jadi, apa selama ini sebenarnya Jungkook tidak tahan akan keberadaan nya?
"Jungkook... aku mencintaimu." Taehyung berucap lirih. Jungkook juga sudah tahu itu, Taehyung sudah pernah mengatakan itu sebelumnya. Tapi entah kenapa, pernyataan itu tidak terlalu berarti.
Taehyung menatap bingung Jungkook saat mendengar suara tawanya setelah mendengar apa yang ia ucapkan. Apa yang lucu? Ia tidak merasa sedang membuat lelucon sekarang.
"Kau mencintaiku? Sungguh?" Taehyung mengangguk kaku sebagai jawaban.
"Jangan terlalu banyak berharap padaku. Dekati saja Park Jimin temanmu itu, dia gay kan? Kau pasti akan langsung menyandang status sebagai kekasihnya dalam beberapa minggu. Kulihat dia menyukaimu. Mungkin kalian akan jadi pasangan menjijikan yang cocok."
'Apa maksudnya,' batin Taehyung tak mengerti.
"Kenapa kau bilang seperti itu..? Kami benar-benar hanya berteman tidak lebih."
"Aku tidak bilang aku butuh penjelasan mu kan." Jungkook menyalakan mesin motornya. Dia mengendarai nya, meninggalkan Taehyung sendirian.
Taehyung masih masih tak bergerak sedikitpun dari tempat ia berdiri. Sampai suara seseorang memanggil namanya terdengar. Itu Jimin, dia datang ke arah Taehyung. Memaksa Taehyung mengikuti langkahnya.
"Eh, Jimin.. kita mau kemana? Kenapa kau ada disini?" Tanyanya.
"Mengajakmu pulang, tentu saja." Jawabnya.
"Tapi kau bilang tadi——" ucapannya terpotong.
'Dasar payah, tadi itu kan aku berbohong padamu.'
"Kau benar, Yoongi itu sulit di dekati. Dia tidak mau pulang bersamaku, jadi aku berniat pulang sendirian. Saat aku mau mengambil mobilku, aku melihat mu berdiri sendirian disini." Jimin mencoba membuat alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Please) Say Something [Kookv]
FanfictionKatakan sesuatu, aku akan berhenti mengharapkan mu. Aku akan jadi kekasihmu jika itu yang kau inginkan. Kemanapun kau pergi, aku pasti akan mengikuti mu. Kumohon, katakan sesuatu. Aku memberikan semua yang bisa ku berikan padamu. Haruskah aku menguc...