"Mereka berteman, tapi tidak ada hal buruk yang terjadi. Taehyung masih menjaga jarak dan Jungkook masih belum mengingat apapun soal Taehyung." Jimin melaporkan sedikit yang dia tahu.
.
.
.
.
.
.
.
.
•
×
-(P)SS-
×
•
.
.
.
.
.
.
.
.Taehyung berjalan gugup di belakang Namjoon, tak yakin keputusan yang ia ambil benar atau tidak.
Kediaman keluarga Kim masih sama seperti dulu, tapi Taehyung merasa asing saat masuk kesini sebab memang sudah lama dia tidak pulang. Masih sangat tahu diri, mana mungkin seseorang yang sudah di usir berani menginjakkan kaki ke tempat ini. Jika bukan karna bujukan Hyung nya, dia tidak akan pernah pulang.
Saat sudah sampai di ruang keluarga, ada appa nya duduk di salah satu sofa tengah mengobrol dengan eomma nya.
"H-hyung, mungkin sebaiknya aku pulang saja."
Namjoon menahan lengan Taehyung saat adiknya itu ingin kabur dari sana. "Pulang kemana? Tempat tinggal mu disini, aku bersama mu tenang saja."
"B-bagaimana kalau nanti mereka marah aku berani datang kesini?"
"Tidak akan,"
Namjoon berjalan ke arah orang tua mereka, Taehyung bersembunyi dibalik punggung lebar Hyung nya. Kejadian hari itu masih tertanam jelas di memorinya.
"Eomma, aku menemukannya." Eomma Kim mengalihkan pandangannya dari suaminya ke arah putra sulungnya.
Eomma Kim sangat senang putra kecilnya kembali, Taehyung nya yang sudah lama mereka cari. Dia menangis bahagia memeluk erat tubuh putra bungsu nya.
Jika saja hari itu ia bisa angkat suara membelanya pasti putra kesayangannya ini tidak akan pergi. Kalau saja hari itu dia bisa menenangkan emosi suaminya, mungkin dia bisa mencegah appa Kim mengusir dan menghina Taehyung. Dia sangat merindukan putra bungsu nya, Taehyung nya.
Appa Kim hanya berdiri diam melihat mereka, harga dirinya sebagai seorang kepala keluarga sekaligus pemimpin perusahaan Kim mencegahnya untuk meminta maaf dan memeluk erat putra nya.
• •
Jika biasanya Taehyung terbangun di ranjang kecil nya, di apartemen sederhana nya sendirian. Kali ini sangat berbeda.
Pagi ini senyum hangat eomma dan Hyung nya menyambut nya, kehangatan keluarga seperti ini.. rasanya sudah lama sekali dia tidak merasakannya.
Setelah selesai menyiapkan diri juga keperluan sekolah, eomma nya menjemput nya. Memanggilnya dengan suara lembut, memintanya ikut sarapan bersama.
Tanpa banyak bicara Taehyung berjalan kaku mengikuti eomma nya, menundukkan pandangannya merasa takut akan appanya. Perlahan mulai duduk di samping Hyung nya.
Ada banyak makanan termasuk makanan kesukaannya yang sengaja eomma Kim masak sendiri untuknya, wanita itu juga dengan senang hati menuangkan minum untuknya. Tapi tetap saja makan bersama seperti ini agak canggung.
Taehyung pikir mungkin suasana canggung ini akan segera berakhir setelah sarapan, ingin segera pergi ke halte menunggu bus yang akan mengantar nya ke sekolah.
Sayangnya tidak. Entah apa sebabnya, appanya mengajukan diri untuk mengantarnya ke sekolah. Tanpa Hyung dan eomma nya, suasana di mobil lebih canggung dari saat sarapan tadi.
Kesunyian di perjalanan menyesakkan. Hanya suara lembut deru mesin mobil yang ia dengar.
Dia ingin membuka pembicaraan untuk memecah keheningan ini, tapi suaranya tersangkut di tenggorokan. Dia bahkan belum tahu appanya masih marah padanya atau tidak, jadi mana berani berbicara santai pada appanya. Perilaku buruk appa Kim padanya beberapa tahun yang lalu masih ia ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Please) Say Something [Kookv]
FanfictionKatakan sesuatu, aku akan berhenti mengharapkan mu. Aku akan jadi kekasihmu jika itu yang kau inginkan. Kemanapun kau pergi, aku pasti akan mengikuti mu. Kumohon, katakan sesuatu. Aku memberikan semua yang bisa ku berikan padamu. Haruskah aku menguc...