Karna tingkah konyol temannya, untuk sesaat dia bisa melupakan masalahnya. Sebenarnya memang seperti ini setiap hari, terkadang Jimin tanpa sengaja atau disengaja... membuat Taehyung tertawa melupakan kesedihan dan seluruh masalahnya. Walau hanya sesaat.
.
.
.
.
.
.
•
×-(P)SS-
×
•
.
.
.
.
.
.Taehyung memasuki kamarnya, Jimin langsung pergi setelah mengantarnya pulang. Dia mengistirahatkan tubuhnya di ranjang, tapi baru sebentar... Suara bel mengganggu nya. Siapa yang datang malam-malam seperti ini? Pasti bukan Jimin.
Taehyung melangkah malas ke arah pintu, "Nuguse-Namjoon Hyung?" Dia langsung terburu-buru berusaha menutup pintunya saat tahu siapa yang datang. Tapi belum sampai pintunya tertutup, Namjoon menahan pintunya.
"Taehyung, sebentar.. aku ingin berbicara dengan mu sebentar" Namjoon masih menahan pintu.
"D-dari mana Hyung tahu alamatku?" Tanya Taehyung, dia terus mencoba menutup pintu. Tapi Namjoon menahannya dengan kuat.
"Akan ku beritahu nanti, sekarang biarkan aku masuk."
"Pergi Hyung!" Seru Taehyung. Dia mendorong pintu sekuat tenaga dan akhirnya berhasil menutup pintunya.
"Taehyung!" Namjoon berteriak memanggil dari luar. Tapi adiknya itu tidak menjawab panggilannya. Namjoon menggedor keras pintu apartemen Taehyung.
"Taehyung, dengar! Eomma ingin bertemu dengan mu, dia menunggu kau pulang!" Seru Namjoon.
"Tidak mungkin! I-itu pasti bohong, eomma dan appa membenciku!" Sangkal Taehyung.
Namjoon berhenti menggedor pintu dan mulai memberi penjelasan cukup panjang, "Appa menitipkan permintaan maafnya untukmu padaku. Appa bilang dia minta maaf karna memarahi dan mengatakan yang tidak-tidak tentangmu. Saat itu dia hanya terbawa emosi, mengetahui anak kesayangannya melenceng itu membuatnya merasa gagal membesarkan mu. Aku melihat sendiri, kalau mata appa berembun saat memarahi mu... Appa yang biasanya tidak pernah menangis, matanya berembun saat itu. Eomma tidak mau makan berminggu-minggu saat itu. Sekarang dia jadi sering tiba-tiba menangis saat merindukanmu. Kau masih anak kesayangan mereka Tae, kau juga masih selalu menjadi adik kesayanganku."
"H-hyung... j-jangan berbohong padaku..."
"Aku tidak pernah berbohong pada mu." Namjoon duduk dibawah, bersandar pada pintu apartemen Taehyung.
"Tae, aku selalu berusaha bertemu dengan mu di sekolah mu saat aku tidak sibuk dengan pekerjaan ku. Tapi kita tidak pernah bisa berpapasan, jadi aku mencari informasi tentang tempat tinggal mu belakangan ini. Appa dan eomma pasti akan senang kalau tahu kalau aku sudah menemukanmu." Kata Namjoon.
Taehyung dibalik pintu, berdiri bersandar pada pintu mulai menangis dalam diam.
"Tae, ayo pulang.. pintu mansion Kim selalu menerima mu kembali." Bujuk Namjoon.
"Mereka pasti akan benar-benar membenciku kalau tahu aku masih gay," kata Taehyung.
Namjoon menghembuskan nafas berat,"aku juga sama seperti mu." Katanya.
"Huh?"
"Aku menyukai seorang pria manis. Dia sering melontarkan lelucon yang... Sebenarnya tidak begitu lucu, tapi entah kenapa leluconnya slalu membuatku tertawa. Aku menyukainya, dia juga menyukai ku tapi kami tidak menjalin hubungan apapun. Kenal pemilik cafe tempat kau bekerja? Itu pria yang ku maksud." Jelas Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Please) Say Something [Kookv]
FanfictionKatakan sesuatu, aku akan berhenti mengharapkan mu. Aku akan jadi kekasihmu jika itu yang kau inginkan. Kemanapun kau pergi, aku pasti akan mengikuti mu. Kumohon, katakan sesuatu. Aku memberikan semua yang bisa ku berikan padamu. Haruskah aku menguc...