S'A 19 | Arga Jadi Pembantu

6.7K 407 177
                                    

"Stella, kita dateng nih!" Dave, Laskar, Hans, dan Damian mengunjungi Stella dirumah sakit setelah mengetahui kondisi Stella.

"Kalian kok bisa disini?"

"Ya bisa dong, apasih yang kita gak tau," ujar Hans.

"Mau ngapain? Ngerusuh?" Ucap Stella.

"Mau jengokin queen Stella atuh. Masa mau ngerusuh, takut gue sama om David, ntar gue dicucuk lagi pake pisau," ucap Damian bercanda.

"Justru itu ntar kalian digorok loh sama bokap gue, papa gue masih inget muka kalian yang buriq itu," ucap Stella.

"Jahat banget Stel bilang kita buriq," ucap Dave.

"Udahlah Dave, gausah basa basi, lu pasti mau ngajak gue lagi buat nusuk Garuda kan?" Ucap Stella tepat sasaran.

Dave terkekeh, "Pinter lu, baek-baek lu, cepet sembuh, abis itu kita kalahin Garuda rame-rame."

Stella menghembuslan nafas jengah, "Gue nolak, gue gakbisa. Kakak gue ada disana, gue gamau bikin dia sedih," ucapnya.

Dave berubah ekspresi marah.

"Lo tuh kenapa sih Stel? Pulang gak ngasi kabar. Kalo bukan karena Laskar, kita gabakalan tau kalo lu udah balik kesini! Sekarang lo mau berkhianat juga dari Lion?" Dave meledak seketika.

"Gue udah bilang gue udah keluar semenjak gue pindah ke Paris! Budeg kuping lo?" Balas Stella kesal.

"Gue masih hormatin lu Stel. Bahkan gue rela, ngosongin tempat itu buat lu, karena gue yakin suatu saat nanti lu bakal balik nempatin posisi itu, tapi apa yang gue dapet?" Dave berujar membuat hati Stella mencelos.

"Maaf Dave, tapi-"

"Gue yang minta maaf Stel," sergah Dave cepat.

Stella menatap Dave bingung.

"Gue gak bakalan janji kalo identitas lo gak kebuka sama gue," ucap Dave.

"Maksud lo apaan Dave!?" Stella berseru marah dari atas brankar.

Ingin ia menghampiri Dave lalu memukul mulutnya itu. Namun apa daya tubuhnya yang masih sulit digerakkan.

"Shit, ah!" Stella meringis pelan.

Damian dan Hans mendekati Stella.

"Stella lo gapapa? Sorry Dave emang keterlaluan," ucap Hans.

"Dave lo parah banget sih, bukan timing yang pas tau gak bicarain itu," ucap Damian.

Dave berdecih, "Kalo bukan sekarang, kapan lagi?"

"Kita udah punya rencana buat nge-gulingin Garuda, lo tinggal pura-pura terus jadi kawan mereka," Dave tersenyum miring.

Stella semakin bingung harus bagaimana.

"Pokoknya Stel, lo harus balik lagi ke Lion mau gimana pun itu, titik!" Ucap Dave bersikukuh.

***

Beberapa hari kemudian, Stella melamun begitu lama. Banyak hal yang mengganjal dihati dan pikirannya, tentang apa yang akan Dave lakukan serta apa keputusannya nanti.

Stella mengeluarkan foto kenangan mereka dulu. Membangkang dari David? Sepertinya Stella harus memikirkannya terlebih dahulu. Hukuman berat akan menanti dirinya.

"Permisi nona muda," pelayannya mengetuk pintu lalu memasuki ruangan Stella.

"Apa?" Tanya Stella.

Pelayannya memberi sebuah kittak berukuran sefang kepada Stella.

"Dari siapa?"

"Ada laki-laki mengaku sebagai sahabat nona muda, namanya Dave dan Hans, mereka hanya memberi ini lalu pergi, katanya untuk non Stella," ucap pelayan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stella & ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang