RAPUH [ON GOING]

01🌼

Sebelum membaca jangan lupa klik ⭐dipojok kiri😉

Happy reading guys
•
•
•
•
•

🌼🌼🌼 🌼

"DIAM!!!!! Mama sama papa maunya apasih?, setiap hari berantem terus" bentak Tata dengan suara yang begitu keras, sambil berurai air mata di pipinya, mulutnya bergetar tak menentu, dadanya tersentak ketakutan.

"Diam kamu Tata, nggak usah ikut campur!" sahut papa Tata dengan suara yang tidak kalah keras, membuat siapapun yang mendengarnya akan terlonjak kaget, begitu pun Tata.

"Bukan aku ikut campur pah, mah. Apa mama dan papa nggak bisa ngehargain perasaan tata?. Setiap hari hati tata sakit liat mama sama papa berantem terus!." Ucap Tata tanpa sadar air matanya menetes kembali, bibirnya bergetar kala mengucapkan itu.

Mama hanya menatapku dengan pandangan kosong namun menyiratkan kesedihan di matanya.

"Mama tau perasaan kamu nak, tapi mamah nggak bisa biarin papa kamu selingkuh dibelakang mamah." ucap Ina sambil menangis.

"Apa kamu bilang? Aku selingkuh? Bukankah kamu yang selingkuh di belakang ku heh. Ohh.... Jadi gitu ya, ingin mendapat pembelaan dari anak kita dengan cara memutar balikkan fakta?" ucap dori _ papa tata.

Mama masih menatapku dengan dengan pandangan kosong, tanpa memperdulikan tangan papa yang siap menampar mama.

"STOP!!! Tata mohon STOP!!"Teriak tata sambil menangis kala melihat tangan papahnya siap mengenai pipi mulus mamahnya. Dewi Fortuna sedang berpihak padanya.

Tangan papa berhenti mengudara di samping pipi mama. Mama memejamkan mata siap menerima tamparan keras dari papa.air mata mengucur deras di pipi mama

" lihat anak kita mas, dia ketakutan melihat tingkah papa nya seperti iblis" ucap mama sambil menangkis tangan papa yang berada tepat beberapa senti di pipi mama.

Tatapan papa tak kalah mengerikannya dengan tatapan mama. Aku mencoba menahan sesak di hatiku sambil menutup mata dan menulikan telinga.

Aku membalikkan tubuhku dan setengah berlari menuju kamar. Disinilah aku sekarang, duduk dilantai yang dingin namun tak sebanding dengan sesak di hatiku.

Tatapannya menerawang. menerawang jauh kedepan. Tatapan yang menyiratkan kesedihan, kehampaan, kekosongan,dan luka yang amat dalam terukir di hatinya.

Hanya keheningan yang menyelimuti raga nya. Ia memejamkan mata sambil menikmati hembusan angin yang menerpa tubuhnya. Sedikit menghilangkan sesak yang ada di hatinya.

Awan-awan hitam berkumpul membuat langit berubah gelap. Bulir-bulir air hujan dengan cepat turun membasahi bumi. Hujan seperti ikut menangis melihat kepahitan perjalan hidup ini.

Cuaca juga seakan mendukung suasana hatinya. Gelap dan sesak itulah yang dirasakannya sekarang

Monmaaf pendek gaes🙏

Ingatkan bila ada typo bertebaran😂
Jangan lupa Voment guyss.

TBC✨