PART 3

878 100 28
                                    

Pagi hari di rumah keluarga Kim's sedang sibuk beberes karena mereka akan terbang ke Klaten nanti siang.

Iya kejutan dari Bapak Hanbin, namun ada manusia yang santuy bukannya packing malah asik tenggelam bersama soal-soal sbmptn. Siapa dia? Tentu saja Kakak kita, Junghwan.

"MAMA, OFF SHOULDER KU YANG WARNA PUTIH DIMANA?" teriak si bungsu

"COBA CARI DILACI NOMOR DUA DEK?"

"MAMA, HOODIE MAS YANG ITEM DIMANA?"

"HOODIE MAS ITEM SEMUA BTW. HOODIE YANG MANA SEH?"

"MAMA, TADI TIKETNYA PAPA TARUH MANA YA?"

"YA MANA MAMA TAHU"

Junghwan yang berada dalam kamarnya hanya tersenyum.

Hayi yang selesai mengemasi barang-barangnya. Dia segera menuju ke kamar si bungsu "Mama nggak ketemu" adu Hanna yang sedang mencari off shoulder kesayangannya.

Hayi menatap lelah sang gadis. Tanpa membuang waktu yang lama, baju yang dicari Hanna udah ketamu. "ini apa Dek?"

"baju adek. Kok ketemu Ma?"

"kalau cari itu pake mata nggak pake mulut" Hayi memasukan baju Hanna, sambil memeriksa ada barang yang ketinggalan tidak.

"udah lengkap semua, adek segera turun bawa kopernya dan tunggu dibawah sama Papa"

"siap capt"

Beralih ke kamar sulung, Hayi mengelus dadanya. Sabar dia tu, sekarang kamar Haru super berantakan.

"Mama, nggak ketemu"

Hayi melirik tajam si sulung "awas aja kalau ketemu"

"ini apa Mas? Taplak meja?"

"hoodie mas"

Hayi memasukan hoodie hitam kesayangan si sulung dikopernya sekaligus memeriksa isinya.

"good, buru turun kebawah, tiga puluh menit lagi kita pergi ke bandara"

"Iya Ma"

Hayi Sekarang menuju kamar Junghwan. Pemandangan yang pertama Hayi lihat adalah Junghwan yang sedang mendengarkan music dan mengerjakan kimia.

"Kakak nggak packing"

"buat apa Ma, udah Kakak disini aja. Kakak terima konsekuensi yang dikasih Papa ke Kakak. Mama jangan bekorban lagi buat Kaka, Mama udah taruhan nyawa buat lahirin Junghwan, jadi Mama sekarang seneng-seneng gih sama Mas Haru sama Dek Hanna. Biar Kaka Juju tinggal dirumah"

"Kak?" mata Hayi udah berkaca-kaca.

"iya Mama, Mama jangan sedih. Nanti Kakak ikutan sedih" Junghwan memeluk Mamanya erat. "yuk Kakak, anter Mama kebawah"

"Kakak beneran nggak ikut?"

"Iya Mama, mumpung libur dua minggu kan Ma, bias improve kimia Kakak, biar Papa nggak malu dan bangga sama Kaka" Junghwan mengandeng tangan Mamanya

Mereka turun, dan sambut tatapan bertanya dari Haru dan Hanna. "Koper Kakak mana?" tanya Hanna.

Junghwan hanya tersenyum. "Kakak nggak jadi ikut, Kakak mau belajar aja dirumah, mumpung ada kesempatan buat perbaiki nilai kimia Kakak yang turun"

"Ju, nilai kamu turun satu angka nggak bikin mati Ju. Ayolah ikut kita liburan"

"hahhahaha, tapi bikin malu Papa Mas, udah sekarang kalian liburan gih. Aku disini aja nggak papa" omongan Junghwan berhasil menohok Hanbin.

"Mas nggak mau ikut, kalau Kakak nggak ikut"

"Hanna juga"

"jangan lebay, kalian liburan nggak? Kalau nggak, Junghwan mau balik ke korea aja, tinggal sama Nenek sama Kakek"

Home ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang