PART 4

887 92 20
                                    

Junghwan terbaring dikasurnya yang nyaman, namun dia nggak bisa tidur. Junghwan tipikal anak yang sulit beradaptasi dengan tempat baru. Dia jadi sulit tidur kalau berada di tempat baru.

Pintu kamar Junghwan terbuka "loh Junghwan belum tidur?" Nenek Junghwan masuk, dia fikir cucunya udah terlelap dalam mimpi namun ternyata masih terjaga sampai saat ini.

"udah tengah malam lo. ayo tidur" Nenek Chaerin duduk diujung kasur Junghwan.

Junghwan malah memeluk pinggang sang nenek dan menengelamkan wajahnya diperut neneknya.

"Junghwan nggak bisa tidur" rengek Junghwan

"Mau dielus punggungnya?"

Junghwan lalu tersenyum lebar dan mengiyakan tawaran sang Nenek. Nenek chaerin berbaring disisi kiri Junghwan, lalu mengelus punggungnya pelan sambil melantukan lullaby agar mimpi Junghwan segera datang menjemputnya.

Dan tak lama Junghwan terlelap sambil memeluk erat neneknya, persih seperti anak umur lima tahun.

Pintu kamar Junghwan terbuka kembali, dan kini Kakeknya masuk "Pantes Mommy lama, ternyata nidurin bayi sapi dulu" Kakek Jiyong juga ikutan merebahkan dirinya di sisi kanan Junghwan

"iya Dad, biasa bayi sapi kita nggak bisa tidur"

"Junghwan cepet gedenya Ya Mom" kini sang kakek ikutan memeluk Junghwan dari belakang.

"iya, nggak kerasa aja dulu kita bawa Junghwan umur 20 bulan, baru bisa jalan beberapa langkah. Sekarang anaknya udah mau masuk perguruan tinggi"

"jadi inget dulu dia ngambek, karena dia tahu kalau dia mau dikirim ke Indo buat tinggal sama orang tuanya"

"sampe anaknya mogok bicara sama orang tuanya, untung aja si Haru bisa bujukin Junghwan, biar mau tinggal di Indo"

Mereka kembali mengenang masa kecil Junghwan yang dari bayi udah tinggal dan besar bersama mereka.

.

.

.

Flashback on

Kim Haruto dan Kim Junghwan, si kembar yang tidak identic dan harus lahir secara premature tepat pada 18 Febuari tujuh belas tahun yang lalu.

Mereka ngontrak dirahim Hayi selama delapan bulan lamanya, kenapa tidak Sembilan bulan sepuluh hari? Karena pada waktu kehamilan si kembar Hayi menderita twin to twin transfusion syndrome atau (TTTS) yaitu komplikasi pada kehamilan janin kembar identic, pada ttts, terjadi ketidakseimbangan aliran darah diantara Haru dan Junghwan yang berbagi satu plasenta.

Haru mendapatkan sedikit sekali sumber makanan selama ngontrak dirahim Hayi, kebalikan dengan Junghwan yang kelebihan gizi selama delapan bulan.

Tepat diminggu 33, Hayi terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Karena mengalami pendarahan yang hebat.

Dan malam itu juga si kembar lahir, namun naas bagi Haru. dia lahir dengan badan yang lebih mungil dari pada Junghwan.

Haru harus dimasukan kedalam incubator selama satu bulan pertama kehidupannya, sedang Junghwan bisa dibawa pulang satu minggu setelah dia dilahirkan.

Kelahiran Haru dan Junghwan disambut dengan suka cita oleh kedua belah pihak keluarga. Bahkan Mommy dan Daddy Hanbin langsung terbang dari Korea menuju Semarang untuk menjenguk sang cucu kembar.

Junghwan dan Haru tumbuh bersama, setelah Haru pulang dari rumah sakit. Mereka tumbuh menjadi bayi yang sangat mengemaskan.

Bahkan saking senangnya mengurus kedua anak kembarnya Hayi tak memperkerjakan nanny untuk membantu menjaga si kembar.

Home ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang