PART 20

1.1K 88 59
                                    


Haru

Gue berdiri menatap Junghwan yang berbaring tak berdaya dengan alat penunjang kehidupannya. Rasanya ingin gue ikut nanggung rasa sakit yang Junghwan rasakan. Gue berharap dia segera sadar, dan tetap berada disisi gue sebagai kembaran gue.

Gue dan Hanna bersekolah seperti biasa, namun ada hal yang berbeda yak arena kami hanya berangkat kesekolah berdua, biasanyakan bertiga. Gue kangen sama ketawanya Junghwan, gue kangen sama Junghwan yang kalau lagi makan dia hanya akan focus dengan makannya. Ahh intinya gue kangen sama kembaran gue. Ju, balik napa Ju kangen nih gue.

Selesai les tambahan buat menghadapi SBMPNT, gue balik dan ketika gue sampai rumah gue ditelepon sama emak gue tercinta, katanya suruh gue ke rumah sakit.

Kenapa tu sama kembaran gue, bodoh lah, gue masih pake seragam gue segera meluncur ke RS YG medika.

Mama, Papa sama Hana sedang di depan kamar rawat Junghwan. Mama langsung peluk gue erat sambil nangis "Mas, Kakak bangun dari tidurnya" Papa udah peluk Hana sambil nangis

Gue saking bahagianya sampai gue nangis, pokoknya dari bapak, emak, adek dan gue sendiri nangis, karena Kakak udah bangun dari tidur panjangnya.

Setelah nunggu dokter selama tiga puluh menit, akhirnya kita sekeluarga boleh liat keadannya Junghwan.

Junghwan tersenyum lembut, aseli gue kangen banget sama senyum Junghwan. Mama sama Papa langsung peluk anak tengah mereka erat.

Ruang rawat Junghwan dipenuhi tangis haru

"Ma... Pa... kakak mau makan steak" itu kata pertama Junghwan setelah hampir seminggu koma, sungguh terharu sekali gue sebagai saudara kembarnya.

Papa mengelus kepala Junghwan "Iya, nanti Papa beliin tapi janji ya sembuh dulu" setelah Papa ngomong kaya gitu, Papa bergeser dan memeberikan ruang agar gue bisa memeluk kembaran gue.

"Kakak, Mas kangen" kata gue sambil nangis jelek, jarang-jarang nih gue nangis jelek. Kan biasanya gue 24 jam selalu ganteng.

"elo siapa?" kata Junghwan sambil melepas paksa pelukan gue.

Lah perasaan kembaran gue tu hampir mati karena serangan jantung, palanya juga kagak pernah kebentur apa-apa masa nggak inget punya kembaran yang gantengnya kek member boy band gini dah.

"Kakak nggak ingat Mas?" tanya Mama lirih

Junghwan tersenyum kembali, senyumnya tambah lebar, makin lebar dan akhirnya tawa Junghwan pecah. "HUAHAHAHAHA mana mungkin Kakak lupa sama kembaran sendiri" rasanya ajim banget dah diprank sama kembaran sendiri.

.

.

.

Hari ini hari kelulusan gue sama Junghwan, dan tau nggak gue sama Junghwan menempati ranking satu dan dua sebagai pemilik nilai UNBK tertinggi. Keren kan gue sama kembaran gue. iya dong HaruWhan gitu lo.

Setelah mengucapkan sepatah dua patah kata, akhirnya gue turun dari podium dan disambut pelukan hangat dari Kakak, Mama, Papa, dan adek. Seneng banget hari ini karena hari ini gue udah lulus SMA dan ya gue juga keterima dijurusan kedokteran UNDIP.

"selamat Mas Haru" Mama peluk gue sambil kasih kecupan manja di kening gue, ya walau gue sambil nunduk sih, soalnya emak gue tu imut banget cuman sebatas dada gue.

"kalian kebanggan Papa" Papa meluk gue sama Kakak barengan. "Papa bangga sama kalian"

Gue juga dipeluk sama Hana, kali ini adek gue manis banget deh, dia cantik sama kaya Mama hayi.

Home ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang