PART 9

759 84 18
                                    

Hanna sedang membantu Mama Hayi yang sedang asik membuat kue di dapur untuk cemilan keluarganya malam ini.

"Hanna, tolong bawa ini ke ruang tv ya"

Hanna membawa kuenya untuk disajikan diruang tv, sedang Mama Hayi mmbawa minuman biar nggak seret.

"Asik, aduh brownisnya melambai-lambai minta dimakan" kata Papa Hanbin yang hendak mencomot brownisnya.

"Nggak ada yang boleh makan duluan sebelum Junghwan datang" kata Mama Hayi sambil melotot kearah Papa Hanbin "atau nggak ada jatah cemilan untuk seminggu kedepan" ancam Mama Hayi

Haru berdiri "ya udah deh Mas aja yang panggil Junghwan"

"Kakak, ini Mas Haru. mas boleh masuk?"

"Iya"

Haru disambut Junghwan yang sedang belajar "Kak, kebawah yuk. Kita makan kue nya Mama"

"nggak Mas, Kakak mau belajar aja"

Haru duduk di kasur Junghwan "Kak, jangan terlalu memaksakan diri ya"

"Hahaha, kan biar sejajar sama Mas. Makanya Kaka harus belajar lebih dari Mas. Mas mah nggak belajar nilainya nggak ada yang kurang dari 95"

"Kak, tahu nggak Mas tu iri sama Kakak" Haru sekarang rebahan di kasurnya Junghwan

Junghwan yang lagi focus sama bukunya, langsung menaruhnya dan memperhatikan Haru dengan tatapan bertanya "Mas, iris ama aku? Kenapa" harusnya aku yang iri sama mas bukan sebaliknya batin Junghwan

Haru menepuk space kosong agar Junghwan berbaring di sisinya "Mas itu iri sama Kakak. Kakak yang dari kecil jauh dari Mama Papa tapi masih sayang mereka, Kakak punya tubuh yang lebih kuat dari mas yang lemah ini, kakak orangnya gampang disukai, apalagi aura Kakak waktu lomba, sangat mengintimidasi. Terus Kakak orangnya sabar, sebenarnya Kakak jauh lebih baik dari Mas"

Junghwan hanya bisa tersenyum kecut, karena sejatinya Haru adalah anak kesayangan Papa dan Mamanya, sedang dia hanya bayangan Haruto, dia dituntut untuk menjadi sejajar dengan sang kembaran. Walaupun sebenarnya itu berat buat Junghwan, namun dia nggak bisa nolak.

"Kak, turun yuk?"

"iya deh"

Keluarga Kim's berkumpul bersama, tumben sih. Kan biasanya sang kepala keluarga sibuknya ngalahin president.

"Masm jadi kuliah dimana?" Tanya Hanbin.

Haru berfikir sejenak "mas maunya sih di FK UGM Pa, mau coba sesuatu yang baru di kota yang baru"

"bagus deh, kalau adek?"

"mau kuliah di luar negeri boleh Pa, Ma?"

Hayi tertawa mendengar permintaan putrinya "boleh aja, asal sehat dolo ya Dek. nah kalau Kak Junghwan mau kemana?"

Hanbin merangkul Junghwan "Kaka mah disini aja, nemenin Mama sama Papa. kan Mas sama adek udah keluar dari semarang" bukan Junghwan yang jawab, tapi Papanya.

Junghwan hanya tersenyum, males dia berpendapat. Percuma, pasti bakal ditolak.

"guys, jam sepuluh malem ni. Ayo pada tidur, pesawat kita boarding jam tuju lo" kata Mama Hayi menyuruh anak-anaknya untuk tidur. Karena besuk mereka akan ke Singapura untuk perayaan ulang tahun pernikahan Nenek dan Kakek, alias Papa dan Mama Hanbin.

.

.

.

Pesta ulang tahun pernikahan yang ke 50 bagi pasangan Kim Jinyoung dan Lee Caerin digelar disalah satu hotel ternama di Singapura. Walaupun hanya acara sang sangat private namun sangat mevvah.

Hanbin dari tadi menempel kemanapun Hayi pergi, karena pakaian Hayi menunjukan betapa mulusnya punggung dan bahunya, dari situ Hanbin over protective dengan sang istri.

Sedang Hanna dan Haru duduk sambil menikmati makanan mereka, karena mereka tidak terlalu dekat dengan saudara dari pihak Papa.

Berbeda dengan Junghwan, sekarang Junghwan sedang asik bercanda dengan Ella anaknya Mommy Jennie dan Kim Doyoung anak dari uncle Mino.

Hanna yang melihat kedekatan Kakaknya dengan saudara lainnya merasa iri, dia iri dengan Ella yang sedari tadi nempel dengan Junghwan, padahal dia kan adeknya bukan Ella.

"Kak, Junghwan kuliahnya di Korea aja ya. nemenin Ella lagi, nanti kita main lagi sama Kak Yoshi"

Yoshi Lee adalah anak pertama Mommy Jejen, namun dia tidak bisa hadir di sini, karena tengah sibuk berkuliah.

"sayangnya Kakak nggak bisa La" kata Junghwan sambil memeluk Ella, Ella memasang muka cemberut.

"kenapa Jung?" tanya Doyoung karena dia juga rindu bermain dengan sepupunya tersebut.

"Papa nggak ngizinin Kak"

Doyoung dan Ella kompak memeluk Junghwan, makin irilah Hanna.

Kita kembali ke Hanbin dan Hayi. Mereka duduk bersama Mino, Iren, Jennie, Taeyong juga Mami dan Papi Kim's

"nempel mulu tu Bin tangannya dipundak Hayi" sindir Jennie yang risih karena Hanbin yang terlalu nempel banget pada Hayi.

"iri bilang bos"

"kaga iri gue, risih iyaaa"

"Lo sih sama Kak Iren, gara-gara ide kalian tu Yang beb Hayi ikut-ikutan pamer punggung sama bahu kan" protes Hanbin.

"bucin bener kamu Bin, turunannya siapa sih" kata Kakek Kim, pada anak tengahnya.

"mon maap Bapak Jiyoung. Bucinnya anak-anak Bapak ya karena turunannya Bapak lah. Bapak butuh saya belikan kaca?"

"Nggak usah Mino, dollar kamu belum sebanyak Papi jadi jangan sok mau beliin Papi kaca"

"Ampun sultan"

Mami Chaerin menggelengkan kepalanya "udah gaes udah, okay Mami pengen bicara serius" Mami Chaerin menghela nafas panjanganya terlebih dahulu "Mami sama Papi titip cucu-cucu ya. bahagiakan mereka, jangan disakiti. Terutama buat Hanbin jangan sekali-sekali buat Junghwan tertekan, atau kami bawa balik Junghwan ke Korea"

"jangan dong Mi, Kakak kan baru dua tahun Hayi asuh. Masa mau dibawa lagi"

"makanya Yi, kalau Hanbin keterlaluan. Betot aja palanya, anak selucu itu kan ditekan" sinis Jennie.

"Siap, Jen"

.

.

.

Keluarga Kim's hanya sehari semalam berada di negara Singa, hari ini mereka balik ke Semarang lagi, dan kali ini mereka balik membawa si Ella, katanya masih pengen main sama Kak Junghwan.

Jennie mah ngizinin anaknya main dulu ke semarang, semantara dia berlibur alias honey moon dulu ke Lombok bersama suaminya. Enak bukan.

"Om, Tante Ella tidurnya sama Kak Junghwan ya" Ella udah berada digendongan Junghwan, sedang koper mereka berdua dibawa oleh Pak Yadi, supir keluarga Kim

"loh nggak dikamar aku aja La?" tawar Hanna.

"Nggak mau Han, maunya sama Kak Junghwan. Boleh ya? biasanya kalau nginep di rumah Nenek aku juga boboknya sama Kak Junghwan"

"ya udah deh boleh"

"makasih Om" Ella seneng banget sampai meluk Junghwan erat.

malam hari nya Hanbin berencana makan diluar, mumpung ada Ella. Biasanya mobil mereka diisi bisingnya Haru vs hanna. Sekarang makin berisik karena bukan hanya Haru dan hanna yang berdebat melainkan Junghwan dan Ella, yang mendebatkan apapun yang mereka lihat.

Haru tersenyum akhirnya Junghwan mendapatkan nyawanya kembali sedang Hanna malah cemberut karena dia tidak bisa membuat junghwan tertawa lebar seperti yang Ella lakukan.

Inti dari cerita ini Hanna cemburu sama Ella. Sedang Haru merasa sangat berterimakasih kepada Ella yang telah membuat saudaranya tersenyum lebar.

.

.

.

Tbc

Thanks for reading and sorry for typo

Home ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang