|~ H ~| Zij Weet Het

203 41 1
                                    

'akankah aku bangun dari mimpi buruk ini?'-Lee Chaeryeong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'akankah aku bangun dari mimpi buruk ini?'
-Lee Chaeryeong







| Licht Van Liefde |


Drrtttt

Ponsel milik Chaeryeong bergetar, ia menghantikan kegiatannya yang sedang menulis catatan pelajaran tadi siang, mengangkat panggilan itu.

"halo?" sapanya pada seseorang disebrang sana.

"halo. Chaer, ini kakak."

Senyuman gadis itu mengembang saat mengetahui siapa si penelpon, "kakak?" senyumannya tidak pernah luntur, walau orang disebrang sana tidak melihatnya, gadis itu tetap tersenyum.

"kamu sedang apa?"

"menulis." jawab Chaeryeong seadanya. Gadis itu memang sedang menulis kan? Ya tapi terhenti karena menerima telpon dari sang kakak.

"mamah ada?"

Chaeryeong mengangguk, "ada, tapi sebentar lagi pergi."

"ouhhhh, malem malem gini pergi kemana? Emang mamah suka pergi malem, ya?"

"nggak tau, ada urusan sebentar katanya sama klien, tapi kalo udah jam segini biasanya besok baru pulang. Nggak terlalu sering sih, kalo dihitung hitung sekitar dua minggu sekali." jelas Chaeryeong. Mamanya itu memang sering pergi keluar malam malam, tetapi jika lewat jam delapan dia keluar, maka besok pagi baru pulang, itu juga saat Chaeryeong sudah berangkat kesekolah.

"kalo kakak temenin kamu dirumah, boleh?"

Chaeryeong terkejut, tentu saja ia ingin sekali tidur dan menghabiskan waktu bersama kakaknya, "iya iya, tentu saja!" jawab gadis itu antusias.

"mamah sudah berangkat?"

"tunggu." Chaeryeong bangkit dari duduknya, berjalan menuju pintu keluar kamarnya, membuka pintu, dan-

"Chaer, mau kemana?" oh tuhan ibunya berdiri tepat didepan pintu kamarnya, sambil melipat tangan didepan dada, dan jangan lupa tatapan tajamnya pada Chaeryeong.

Chaeryeong tersenyum canggung, "mama mau berangkat?" Chaeryeong balik bertanya, mencoba mengalihkan pertanyaan dari sang ibu.

"kamu mau kemana?" tanya Sanaya, lagi, ibunya itu susah sekali untuk diajak berkompromi.

"ke dapur, Chaeryeong laper." jawab Chaeryeong bohong. Entah apa yang ada dalam pikirannya, samapi dia memilih bohong, padahal jujur juga tidak akan apa apa. Untuk saat ini.

Licht van Liefde | Lee Chaeryeong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang