Moon's

BAGIAN - 3

Happy Reading😋

Ke esokan pagi.
Seperti biasa aku solat subuh, setelah itu beres-beres, mandi dan mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah. Dan tidak lupa membawa uang untuk mengembalikan uang anak baru pindahan itu.

Aku menuju halte bus tak lama kemudian bus datang.

Sesampainya di sekolah, aku berjalan menuju kelas tiba-tiba, entah siapa dari belakang ada yang noyor pundakku dan aku pun menoleh.
Dia adalah Jenie Hyang dan dua temannya bisa dibilang bodyguardnya yaitu Monik Choi dan Nike Goo Jun.

"Heh cewek kampung minggir lo," ucap Nike padaku.

Aku pun minggir, kenapa aku nurut begitu saja? karena aku tidak ingin membuat masalah dengan mereka. Siapa saja yang mengganggu mereka, atau menyinggung, anak itu pasti di bully habis-habisan.

"Huh nurut juga lo," Ucap Monik padaku sambil memegang rambutku jijik dan lalu Meraka lanjut jalan.

Sampai di kelas aku pun duduk dan Molly juga baru datang menghampiri ku.

"Tumben nih, biasanya gue dulu baru lo yang dateng," Ucap Molly seraya duduk di depanku.

"Lo aja kali yang kesiangan gue emang kalo berangkat jam segini" seraya melihat jam dinding," tuh liat udah jam 6.55" lanjutku.

"Hehe iya gue kesiangan, abis gue liat drama sampe jam 12.00 malem," ucap Molly padaku.

Saat aku sedang berbincang-bincang dengan Molly, Galih pun masuk kelas dan duduk di bangkunya Aku pun menghadap kebelakang.

"Ehh Galih," ucapku. Dia melihat ku dan aku? dag dig dug, aduh jantung gue kenapa ucapku dalam hati lalu berbalik menghadap depan lagii.

"Napa lo raa?" Ucap Molly padaku saat berbalik.

"Ehh ee..enggak papa," jawab ku gelagepan.

Krinkkk....
Krinkkk....

Tanda bell masuk berbunyi.
Haah ya udah deh istirahat aja ngasih uangnya, ucapku dalam hati.

"Selamat pagi murid-murid,"

"Pagi pakk," jawab murid serempak.

Pak Kim adalah guru matematika yang paling di takuti oleh murid karena memiliki mimik wajah yang sangar, juga memiliki sifat tegas namun terkesan galak.

"Buka buku paket halaman 75," ucap guru Kim sembari membagikan buku paket yang sudah di bawakan murid nya.

Murid-murid pun langsung menuruti yang diperintahkan.

Saat Pak Kim menjelaskan tiba-tiba rambutku seperti ada yang menyentuh, aku pun menoleh kebelakang ternyata Galih masih saja membuat ulah konyolnya itu, dia selalu memainkan rambut dan mencolek pipi ku aku sudah menjauhkan duduku untuk menjauh darinya namun dia tetep saja berulah. Aku risih dengan dia berada duduk di belakang ku.

Disaat bersamaan ternyata ada yang selalu memperhatikan kejailan yang Galih lakukan pada ku. Yaa itu Jenie menatap ku dengan tidak senang.

Ohh ya ampun dosa apa yang telah hamba perbuat, ucapku dalam hati:(

Aku pun menepis tangannya dan memelototinya dia hanya diam dan fokus kedapan. aku pun kembali mengdap depan, namun dia tetap tidak berhenti menjahiliku aku risih.

" Lo bisa diem gak, kalo lo gak mau diem mending tempat lo pindah," ucapku ke Galih dengan sinis sampai-sampai.

"YOURA HE CHAN!" tiba-tiba suara keras yang membuat bulu kudukku merinding yang tak lain suara Pak Kim.

Aku pun kaget dan langsung menghadap depan lalu tertunduk saat melihat Pak Kim melotot marah ke arahku.

"KAMU KALO MAU PACARAN JANGAN DI SEKOLAH, KAMU TIDAK MENGHARGAI SAYA YANG SEDANG MENJELASKAN DI DEPAN, MEMANG ANAK TIDAK DI DIDIK OLEH ORANG TUA YAA SEPERTI ITU! " ucap Pak Kim marah.