BAGIAN - 19

83 13 7
                                    

Happy Reading

Sudah lama hampir 1 Minggu Galih koma, bersyukur Galih sudah melewati masa kritis itu. Namun belum sadar hingga sekarang.

Kini Ara, dan Molly duduk di samping ranjang rumah sakit, di sisi lainnya Soya.

"Eon... Eh Tante, memang Galih kenapa? Mukanya sampai di perban seperti itu," tanya Molly.

"Galih habis di pukuli hingga koma, sekarang sudah melewati masa kritisnya, namun dia belum sadar juga," ucap Soya dengan sendu.

"Maafin Ara ya Tante, kalo Galih gak nyari aku sampai ke hutan, pasti Galih gak bakal ngalamin ini." Jelas Ara, membuat Soya dan Molly terkejut.

"Ra, maksud lo gimana?" tanya Molly, Soya pun menatap Ara juga minta penjelasan.

"Sebenarnya, Galih ngalamin ini semua gara-gara Ara Tante. waktu itu di acara perusahaan Elit, Ara di culik sampai ke hutan, dan Galih tiba-tiba nyari Ara hingga masuk ke dalam hutan. Galih juga berkelahi dengan dengan penjahat itu demi melindungi Ara Tante... Hikss. Maafin Ara Tante." ucap Ara dengan menundukkan kepalanya.

"Dan untungnya Juno, dan Dio datang buat tolongin kita. Kalo gak ada mereka... Hiks." ucap Ara tertahan.

Molly ikut sedih dengan apa yang sedang dialami sahabatnya saat itu. Bahkan dia tidak tahu jika sahabatnya dalam bahaya.

"Kenapa Juno dan Dio bilang, kalo Galih menolong orang yang dompetnya di curi hingga ketempat para pencuri itu, dan Galih di pukuli secara barengan dengan tiga orang pencuri?" ucap Soya dengan melihat putra semata wayangnya.

Ara hanya terdiam, tidak tahu apa yang harus Ia katakan.

"Lalu bagaimana dengan kamu? Kamu baik-baik saja 'kan?" tanya Soya pada Ara.

Ara melihat Soya, bagaimana Soya menanyakan keadaan Ara. Sedangkan anaknya terluka karenanya.

Molly pun menyenggol lengan Ara.

"Eh, Iya Tante Ara sedikit luka di bagian kaki, dan wajah, tapi sekarang sudah membaik." jelas Ara dengan senyum.

"Syukur kalo gitu," ucap Soya.

"Ra? Lo kok gak cerita sama gue," kesal Molly.

"Ma-maaf Liy, gue gak mau lo khawatir." lirih Ara.

"Tapi 'kan gue sahabat lo Ra, kenapa gak cerita. Atau lo udah gak anggap gue sahabat lo?" ucap Molly sedih.

"Bukan Liy, gue udah anggap lo lebih dari kata sahabat." ucap Ara sambil memegangi tangan Molly.

"Lantas? Kenapa lo gak mau cerita?" ujar Molly dengan melepas pegangan Ara.

"Bukan gak mau cerita, gue gak mau lo khawatir. Tapi gue bakal cerita di waktu yang tepat, Liy." ucap Ara meyakinkan.

Molly hanya terdiam dan mencerna semua perkataan Ara, dan mengerti apa yang Ara jelaskan.

Ara tersadar jika sekarang ada Soya di depannya, sekaligus di depan Galih yang belom sadar.

"Ehh, Maaf Tante kita berdua buat keributan," ucap Ara. Menyadari itu Molly juga menunduk kepalanya sama seperti Ara, tanda meminta maaf.

"Gak papa," ucap Soya senyum.

"Tante gak marah sama Ara?" tanya Ara.

"Enggak ko,"

"Tante beneran? Kan Galih seperti ini gara-gara Ara." ucap Ara sedih.

"Bukan gara-gara kamu. ini salah penjahat itu yang sudah nyulik kamu, Tante seneng Galih menolong orang. Biasanya Dia tidak terlalu mencampuri urusan orang." ucap Soya membuat Ara sedikit tersentak.

Moon's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang