BAGIAN - 18

123 45 237
                                    

Happy Reading

Saat bersama Ara, entah mengapa Juno merasa jantungnya berdegup kencang. Padahal Ara adalah gadis culun, dan jelek.

Mungkin memang dengan wajah jelek, Juno memiliki rasa terhadap Ara. Karena wajah jelek tidak mencerminkan hatinya juga jelek, sedangkan wajah cantik juga tidak mencerminkan hatinya juga cantik.

Ara terkejut dengan perlakuan Juno, menariknya secara tiba-tiba. Dan mendekatkan wajahnya.

Ara langsung mendorong Juno kuat, hingga terjungkal.

"Lo!" pekik Ara.

Merasakan sakit di bagian bok**gnya.
'Gila! nih cewek keliatannya aja lemah, tapi malah sebaliknya' batin Juno sambil berdiri dan memegangi boko**gnya. Berjalan mendekat.

"Di rambut lo ada sesuatu," ucap Juno sambil mengambilnya di rambut Ara.

"Eh?"menyadari bahwa ia sudah salah paham.

"Maaf, gue kira..."

"Gak papa, udah sana ke kelas."

Ara pun langsung pergi meninggalkan Juno.

Saat menuju kelas, tepat berpapasan dengan Numy, Yuri, dan Chisi. Tersentak membuat Ara menunduk. Sebenarnya Ara tidak takut, hanya saja sekarang identitas yang dia kenakan adalah gadis cupu.

"Eh, Lo," panggil Numy.

"Hm, Iya?" ucap sengaja dengan nada pelan.

"Istirahat gue tunggu di kantin, ya." ucap Numy sambil mengusap rambut Ara lembut.

"Oh iya, nama gue Numy Thusi, dan lo?"

"Youra Hee Chan," jawab Ara masih menunduk.

"Oke Yora, gue tunggu di kantin ya. Sekarang lo jangan takut lagi sama gue, bilang ke gue kalo ada yang macem-macem sama lo, oke." ucap Numy dan meninggalkan Ara.

Ara bingung, dulu mereka yang membully, dan sekarang dia bilang 'bilang ke dia kalo ada yang macem-macem sama Aku.'

Tidak dipikirkan lagi Ara langsungg menuju kelas, dengan seluruh siswa yang menatap Tidak suka. Mungkin tidak suka karena Juno menariknya tadi.

"Ara," panggil Molly saat Ara sudah sampai ke kelas.

"Iya," jawab Ara dengan mendudukkan bok**gnya.

"Nanti malem gue nginep di rumah lo ya," ucap Molly sambil memegangi tangan Ara, tanda memohon.

"Emang kenapa?" tanya Ara.

"Gak boleh ya?"

"Eh, kenapa engga," jawab Ara dengan melepas genggaman Molly, dan memegangi pipi Molly.

"Gue, seneng malah gak bakal sendirian di rumah," ucap Ara senang.

"Beneran? Yess. Hm, sebenarnya gue mau curhat, bakal panjang banget kalo di ceritain, makannya gue mau nginep di rumah lo." ucap Molly.

"Hm ... Panjang banget emang?" tanya Ara.

"Bangetttt..."

Krinkkk krinkkk
(Bell masuk)
____________

Krinkkk krinkkk
(Bell istirahat)

"Hufh, selesai juga. Yuk Ra kita ngantin," ucap Molly.

"Ayo," jawab Ara sambil memasukkan alat-alat tulis.

Sesampainya di kantin, Ara dan Molly memilih meja di paling ujung. Sengaja memilih meja paling pojok, karena tempat itulah yang menurut mereka paling etis wkwk.

Moon's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang