BAGIAN - 11

158 47 189
                                    

Happy Reading

Sejak Ara memeluk Galih, rasa takut Galih pun hilang dan muncullah rasa ingin melindungi. Biasanya Galih setiap melihat kecelakaan ringan atau berat Dia akan mengalami shock. Namun tidak dengan sekarang malah berbanding terbalik.

Secara bersamaan bus pun datang dan mereka pun naik meninggalkan lokasi itu. Di dalam bus Ara selalu menggenggam tangan Galih karena kejadian itu masih terngiang di otaknya, dan membuatnya takut.

"Lo gappa? Dari tadi tangan lo gemetar terus"ucap Galih lembut. Ara menyadari itu pun langsung melepas genggaman tangannya dan sedikit menjauh.

"Gu,,, gue ga gak papa"ucap Ara terbata-bata.

Galih hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. Mereka hanya diam selama perjalanan di dalam bus.

Setelah beberapa saat kemudian mereka turun di halte. Ara terlupa kalau Galih masih bersamanya.

"Rumah lo di mana? biar gue anterin"ucap Galih.

"Eee- ee enggak usah udah deket kok"ucap Ara.

"Udah ayok gue anterin, gue gak tega lo pulang sendiri dengan keadaan lo yang kaya gini"ucapnya sambil menarik tangan Ara.

"Enggak!"Ara sedikit berteriak dan menarik tangannya. Galih hanya diam dan bingung.

"Kenapa?"ucapnya lembut "nanti malem gue jemput lo gimana? Kan gue gak tau rumah lo?"ucap Galih dengan menaruh tangan di depan dada.

"Ta,,, tadikan gue bilang share lock"ucap Ara.

"Gimana caranya kalo lo aja ga punya nomor gue?"ucap Galih.

'eh? Iya ya kenapa gue bisa lupa?'batin Ara. Ara pun langsung memberikan ponselnya pada Galih, Agar Galih memberikan nomornya.

"Apa nih?"tanya Galih, sebenarnya Galih sudah tau maksud dari Ara.

"Mm,,, minta nomer lo"ucap Ara. Galih pun mengambil ponsel Ara dan menyimpan nomornya.

Trink,,, Trink

Suara ponsel Galih dari ponsel Ara yang otomatis sudah tertera di ponselnya.

"Nih"ucap Galih seraya memberikan ponsel Ara.

"Ya udah gue pulang duluan dah"ucap Ara langsung meninggalkan Galih.

"Nanti malam jangan lupa jam 7 gue kerumah lo!"Galih sedikit berteriak di saat Ara belom pergi jauh. Ara hanya diam dan tersenyum namun tanpa sepengetahuan Galih.

Setelah Ara sudah hilang dari pandangan, Galih pun langsung menelfon supir agar cepat menjemputnya.
_____

Sampai rumah Ara merebahkan tubuhnya, dan membayangkan kejadian barusan yang masih terngiang di pikiran. Lalu air mata membasahi pipinya mengingat kejadian di masa lalunya.

Ara menangis cukup lama sehingga membuatnya ngantuk dan tertidur.

_-_-_-_-_

Ara terbangun dari tidur dan mengecek jam menunjukkan waktu pukul 4:00 sore.
Trilink..
Suara pesan masuk Ara langsung mengecek dan tertera NUMBER UNKNOW UNKNOW di lihat pesannya. Ara yakin ini pasti nomor Galih.

Unknow

"Jangan lupa"

"Nanti malam gue jemput lo"

"Kirim share lock"

Read

Ara terlupa kalau Dia akan mengirim lokasi rumahnya, Ara pun langsung keluar rumah dan mencari rumah yang menurutnya cocok untuk perannya.

Moon's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang