Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
"Bagaimana Haron?" Tanya Hanna yang masih terbaring lemah diatas ranjang sehabis melahirkan.
"Baik-baik aja, kalau kamu udah baikan. Kita berkunjung Haron" Ujar Roneo dengan senyum tipis.
Hanna mengangguk pelan seraya melirik dua baby box disebelahnya.
"Mereka gemas banget" Ujar Hanna dengan jujur.
"Selama ini kita gak mikirin nama mereka" ujar Hanna dengan wajah murung.
"Rona Marx Otniel dan Ronia Marx Otniel" Ujar Roneo dengan cepat membuat Hanna mengangguk pelan.
"Aku paling suka memberi nama anak" Ujar Roneo diakhiri senyum geli.
"Tidak menambah anak lagi" Ucap Hanna dengan tegas.
"Hahaha" tawa Roneo seraya mengelus pipi Hanna dengan lembut.
Cekrek!
"Hanna" Panggil seorang lelaki yang sangat tidak asing ditelinganya. Lelaki itu menggunakan kursi roda seraya dibantu oleh seorang gadis.
Hanna mencoba bangkit menatapnya dengan wajah mulai menangis.
"Haron" Ucap Hanna seraya menangis dengan sedih bercampur bersyukur.
"Kamu bohongi aku!" Gerutu Hanna seraya memukul dada suaminya dengan kesal.
Haron tersenyum kepada Hanna. Ana mendorong Haron mendekati ibunya.
Hanna mengulurkan tangannya, Haron menyambut uluran tangan ibunya.
"Kamu membuatku menangis selama kamu tidur!" Ucap Hanna dengan kesal seraya mengusap matanya.
"Maaf" Ucap Haron dengan senyum tipis.
"Tidak apa-apa" Ucap Hanna membuat Roneo menatap mereka dengan senyum lebar.
"Dimana adikku" Ujar Haron membuat Hanna menunjuk kearah baby box.
"Kenapa bisa dua?!" Ujar Haron dengan histeris membuat Hanna mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Papa salah pencet di web, mintanya satu dapatnya dua" Ujar Hanna seraya melirik Roneo yang sedang menahan tawa.
Ana berjalan medekati si kembar lalu menatapnya dengan wajah datar.
"Aku tidak suka bayi" Ujar Ana dengan jujur.
"Eh, aku tidak meminta pendapatmu" Ujar Hanna dengan wajah kesal.
"Berhubung dia adiknya Haron, aku harus menyukainya" Ucap Ana dengan senyum lebar.
Roneo mencolek lengan putranya lalu tersenyum menggoda kepada Haron.
"Dia selalu mengikutiku" Ujar Haron dengan wajah kesal menatap Anna.
"Asal kamu tahu, aku yang selalu menemanimu" Ujar Ana dengan wajah bangga.
Haron memutar bola matanya dengan malas.
"Cerewet" Gumam Haron dengan wajah tidak suka.
"Kamu mencoba sukai Ana saja. Dia cantik dan baik cuma sedikit menyebelakan" Ujar Hanna kepada Haron.
Haron melirik Ana yang tersenyum lebar kepadanya.
"Aku gak mau cewek bule seeprtinya, aku mau cari yang lokal aja" Ujar Haron membuat Roneo tertawa lepas.
"Cinta lokal nih" Ejek Roneo membuatnya mengangguk.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Ana dengan wajah kebingungan karena menggunakan bahasa Indonesia sedari tadi mereka berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Cucuk {COMPLETED}
Romance{WAJIB FOLLOW DULU! WAJIB!} Ini adalah cerita ke tiga dari cerita sebelumnya (Pasangan Debat) & (Pasangan Debat Muda) 🌼🌼🌼 Hanna adalah cucu peringkat terakhir dan termuda di keluarga Stevanos, ia sangat kagum dengan cerita kakek dan neneknya saat...