Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
"Grandma" Teriak Haron saat berada dimeja makan.
Hanna menatap putranya dengan wajah kesal.
"Berhenti teriak-teriak" Ujar Hanna dengan nada galak.
Haron hanya melihat ibunya lalu membuang mukanya.
Haron berusia 5 tahun sekarang. Haron sedang marah dengan ibunya.
"Grandma" Panggil Haron dengan wajah mulai hendak menangis.
"Kamu mau apa nyari Grandma terus. Minta aja sama aku" Ujar Hanna membuat Haron diam saja malah lebih tepatnya mengacuhkannya.
Ciska baru saja keluar dari kamar dengan wajah masih mengantuk.
"Ada apa cucu Grandma yang ganteng" Ucap Ciska seraya mencium pipi Haron dengan gemas.
"Mama manjain Haron! Lihat dia jadi pemarah dan suka seenaknya" Ujar Hanna dengan wajah kesal.
Haron hanya diam seraya memainkan mainan mobilnya.
Seleasak sarapan, Haron turun dari kursi ia berjalan mendekati kamar Ciska.
Hanna menahan tangan Haron seraya menariknya menuju kekamarnya.
Haron meronta meminta dilepaskan sambil berteriak kencang. Ciska hanya bisa menutup telinganya setiap hari. Hanna dan Haron pasti selalu berkelahi entah apa yang diributkan.
Hanna mengakat Haron keatas ranjang lalu menatap putranya dengan tatapan tajam.
"Kamu marah dengan aku, kenapa?" Tanya Hanna dengan nada lembut.
"Aku gak suka kamu pergi dengan cowok kemarin" Ujar Haron membuat Hanna mengendus kesal.
Haron tidak pernah mau memanggil Hanna dengan sebutan 'Mama'. Ia selalu menggunakan kata kamu, Hanna, Dia.
"Kamu mau aku sendiri? Aku kan harus nyari papa buat kamu" Ujar Hanna membuat Haron menggeleng.
"Aku gak butuh papa baru. Ada Grandma, Grandpa, uncle, Aunty dan Hanna" Ujar Haron membuat Hanna menghela nafasnya.
"Terserah kamu" Ujar Hanna dengan malas.
Haron turun dari ranjang ia berjalan ke pintu ujung kamar yang langsung tembus kekamarnya.
BLAM!
Haron membanting pintu bukan pertama kalinya, sudah sering untung aja pintunya kebal.
"Dasar anak itu!" Gerutu Hanna dengan kesal.
Malamnya, Hanna terlihat rapi san cantik. Ia hendak pergi dengan teman-temannya. Haron yang menatap ibunya terlihat rapi, ia membuang mukanya.
"Aku mau pergi" Ujar Hanna dengan sengaja menggoda Haron yang terlihat acuh.
Haron hanya diam memainkan mainan mobilnya sambil meminum jus stroberi kesukaannya.
Setelah kepergian Ibunya Haron memasuki kamar ibunya. Ia bermain diatas ranjang sambil membawa mainannya yang sangat banyak.
Hanna pulang dengan keadaan bahagia, ia memasuki kamarnya yang seperti kapal pecah. Haron tertidur diatas lantai sambil memeluk guling mini nya.
"Anak ini benar-benar! Sengaja!" Ucap Hanna dengan wajah kesal.
Hanna menggendong Haron kedalam pelukannya. Hanna menyingkirkan mainan yang berserakan diatas ranjang lalu meletekan tubub Haron diatasnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Cucuk {COMPLETED}
عاطفية{WAJIB FOLLOW DULU! WAJIB!} Ini adalah cerita ke tiga dari cerita sebelumnya (Pasangan Debat) & (Pasangan Debat Muda) 🌼🌼🌼 Hanna adalah cucu peringkat terakhir dan termuda di keluarga Stevanos, ia sangat kagum dengan cerita kakek dan neneknya saat...