Buat yang ngerasa ada typo langsung dicoment bagian typo nya biar bisa di perbaiki dengan cepat, mohon bantuannya.
Hanna menggandeng Roneo dengan snagat erat. Mereka saling bertatapan dengan senyum lebar.
"Mama papa!" Teriak bocah perempuan mereka dari arah belakang.
Mereka berdua memutar kepalanya kebelakang lalu menyambut tangan putranya dengan tertawa lebar.
Hanna membuka matanya dengan cepat seraya merasakan jantungnya berdegup sangat kencang.
Roneo menatap Hanna dengan wajah kebingungan.
"Kenapa?" Tanya Roneo dengan qajah sedikit khawatir.
"Tidak apa-apa" Ucap Hanna dengan pelan.
Hanna turun dari ranjang seraya berjalan keluar dari kamar.
Hanna melihat putranya yang sudah rapi mengenakan seragam sekolah dasar. Haron sudah kelas 6 SD.
6 tahun, mereka pindah ke Amerika untuk menetap disini dan memulai kehidupan baru bersama. Tidak terasa semua berjalan bergitu saja.
Hanna berjalan mendekati putranya lalu melirik Haron dengan wajah ragu.
"Ada apa?" Tanya Haron dengan wajah judes.
"Bagaimana kalau kamu punya adik?" Tanya Hanna membuat Haron menatap ibunya dengan wajah menolak.
"Aku tidak suka anak kecil, jangan memberiku adik" Ujar Haron dengan nada tidak suka.
"Kenapa?" Tanya Hanna dengan wajah penasaran.
"Aku tidak mau Han" Ujar Haron dengan wajah sangat tidak suka.
"Bagaimana udah di pesan adik-nya?" Tanya Hanna dengan nada menggoda.
"Cancel!" Ucap Haron dengan nada meninggi seraya pergi dari rumah.
"Ada apa?" Tanya Roneo dengan wajah masih mengantuk.
"Anakmu menyebalkan!" Gerutu Hanna dengan kesal.
Roneo berjalan mendekati sang istri, ia memeluk Hanna dengan manja.
"Aku tadi tanya mau adik gak, dia nya menolak. Marah-marah lagi" Gerutu Hanna membuat Roneo mendorong bahu sang istri dengan pelan.
"Kita urus Haron aja pusing, nambah? Gak deh" Ucap Roneo dengan senyum terpaksa seraya berjalan pergi.
"Aneh banget dah!" Gumam Hanna seraya mengikuti Roneo dari belakang.
***
Saat jam pulang sekolah, Haron berjalan keluar dari sekolah. Ia memberhentikan langkahnya saat melihat Hanna melambaikan tangannya kepadanya.
Orang-orang sekeliling menatap Haron dengan wajah mengejek.
"Udah aku bilang jangan kesekolahku" Ujar Haron dengan wajah kesal.
"Hei Haron!" Teriak teman sekelas Haron dengan wajah mengejek mengarah pada Hanna.
Hanna melihat kumpulan anak lelaki disana dengan wajah galak.
Haron menarik Hanna masuk kedalam mobil dengan cepat.
Diperjalanan, Hanna menatap Haron dengan wajah curiga.
"Kamu gak di bully kan?" Selidik Hanna dengan wajah curiga.
Haron hanya diam lalu membuang mukanya menghadap kearah jendela.
"Ada apa sih?!" Bentak Hanna membuat Haron menutup kedua telinganya.
"Orang tua lagi bicara jangan begitu!" Bentak Hanna dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Debat Cucuk {COMPLETED}
Romans{WAJIB FOLLOW DULU! WAJIB!} Ini adalah cerita ke tiga dari cerita sebelumnya (Pasangan Debat) & (Pasangan Debat Muda) 🌼🌼🌼 Hanna adalah cucu peringkat terakhir dan termuda di keluarga Stevanos, ia sangat kagum dengan cerita kakek dan neneknya saat...