Chapter 4

16 2 1
                                    

Haneul Pov

Sesampainya di apartement, mengeluarkan camilan dan minuman yang telah ku beli tadi lalu menyimpannya pada lemari pendingin, menyisakan dua potato chips dan satu botol minuman dengan rasa mochacinno untuk ku bawa ke kamar dan tak lupa pembalut pesanan Eun Byeol.

Berjalan menuju kamar dengan tangan kiri menyeret koper dan tangan kanan membawa camilan juga minuman yang ku himpit pada perut, membuka pintu kamar lalu menaruh camilan dan minuman tadi di atas kasur. Eun Byeol yang semula memainkan ponselnya kini berjalan mendekat lalu menengadahkan tangannya, aku memberikan pesanannya dengan wajah yang mungkin masih terlihat kesal.

"Terima kasih, aku menunggu ini dari tadi" ucapnya yang kemudian pergi menuju kamar mandi

Aku mendudukkan diri diatas kasur, meraih satu potato chips dengan rasa seaweed lalu merobek kemasannya dengan kasar sampai sampai isi camilan itu bertaburan diatas kasur, jika ibuku melihat hal ini ia pasti akan memarahiku.

Aku memungutinya satu persatu lalu memasukkannya kembali pada kemasan yang telah robek itu, berjalan untuk membuangnya pada kotak sampah di bawah nakas namun Eun Byeol yang telah keluar dari kamar mandi berteriak untuk tidak membuangnya.

"Kenapa dibuang? Kau membelinya memakai uang dan mencari uang tidaklah mudah, kau tahu itukan?" Cetusnya seperti seorang ibu yang tengah memarahi anaknya

Aku menyimpan kemasan robek beserta isinya itu diatas nakas lalu kembali duduk diatas kasur, Eun Byeol ikut duduk disampingku, "kau kenapa eoh? sesuatu telah terjadi? apa Jungkook tak datang menemuimu?" tanyanya

Aku hanya menggeleng tanpa menjelaskan apapun, "lalu kenapa wajahmu terlihat kesal begitu?" tanyanya lagi

Dering ponsel dalam tasku berbunyi sebelum aku membuka mulut untuk menjawab pertanyaannya, ku raih benda itu dan yang tertera disana adalah nama Jungkook, ku masukkan kembali ke dalam tas, sungguh tak ada mood untuk menjawab panggilannya.

"Kenapa tak kau jawab?" lagi lagi Eun Byeol bertanya

"Tak apa uri Byeol"

Gadis itu menatapku dengan tatapan mengintimidasi, ia tahu jika suasana hatiku sedang tidak baik dan setelah ini dirinya akan terus menerus menanyakan sampai aku memberikan penjelasan padanya. Entahlah, aku sendiri tak tahu harus menjelaskan bagaimana.

Tidak mungkin aku katakan jika aku kesal karena Jungkook tak menciumku bukan? Itu benar benar konyol.

Aku masih diam namun dengan otak yang tengah bekerja mencari alasan yang masuk akal, sampai akhirnya aku mengingat sesuatu yang pantas untuk ku jadikan jawaban dari pertanyaannya.

"Di supermarket tadi ada seorang gadis cantik yang mengambilkan pembalut dirak paling atas, dia tinggi dan sangat cantik. Aku kesal melihatnya yang nyaris terlihat sempurna itu"

Mendengar penjelasanku itu Eun Byeol terkekeh geli, "jadi kau iri padanya?" tanyanya di sela kekehannya

"Ya begitulah"

"Yak. kau juga cantik Haneul, untuk apa iri?"

"Dia tinggi" mempoutkan bibir, Eun Byeol bangkit dari duduknya guna meraih camilan yang hampir ku buang tadi

"Potato chips ini kau jadikan pelampiasan kekesalanmu eoh?"

"Tidak, tadi aku tak sengaja menjatuhkannya diatas kasur jadi ku buang saja"

"Hanya jatuh diatas kasur tak jatuh ke lantai, ini masih bisa untuk dimakan" ucap Eun Byeol yang kemudian memasukkan satu keping potato itu ke dalam mulutnya

Dering ponsel ditasku kembali berbunyi, aku mengambil langkah menuju ruang tamu. Setelah ku pikir pikir tak ada untungnya juga kesal seperti ini, jika Eun Byeol tahu alasan kekesalanku yang sebenarnya pasti dia akan menggodaku habis habisan.

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang