O9. Patah Hati Perdana

1.7K 341 224
                                    

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

"ARUTALA, jangan online dulu ya. Aku ada perlu, mau minta waktunya sebentar."

Oh tidak, jika Kak Shua bilang jangan ya jangan.

Sebut Arutala overthinking, tapi belum juga menaruh tas di loker, supervisor muda yang selalu berkeliaran di layanan dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore ini sudah stand by di meja. Tentunya dengan selembar kertas yang dia hapal untuk apa fungsinya.

Pasti hendak memberikan coaching atau malah SP lagi seperti yang pernah diterima beberapa bulan lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pasti hendak memberikan coaching atau malah SP lagi seperti yang pernah diterima beberapa bulan lalu. Saking tak bisa diajak berpikir kepala yang tiba-tiba pening, Arutala putuskan untuk buru-buru menaruh tas seusai mengangguk pada Joshua.

Padahal baru juga jam setengah 1 siang, orang-orang bahkan masih santai menikmati jam break, tapi Arutala yang kebagian duty sampai jam 10 malam terpaksa menguatkan mental sampai mendengar alasan Kak Shua meminta waktunya.

"Kenapa, Kak?" tanya Arutala seraya menarik kursi yang kosong."Coaching nih?"

"Hehe, tau ajah. Aku lagi gabut dan kebetulan TL kamu lagi cuti makanya setelah izin barusan via telepon, aku aja deh yang coaching."

Entah menjadi kabar baik atau buruk, tapi Arutala yang sempat berpikir lebih parah dari ini hanya bisa pasrah begitu sosok yang memiliki power seperti Joshua di layanan turun tangan. Arutala tidak begitu dekat dengan TL yang bertanggungjawab atas dirinya. Sebab Aaron memang tidak serajin Kak Shua untuk melakukan hal-hal sederhana. Namun, begitu mendapatkan temuan dalam konteks parah, bisa saja Aaron menjadi orang paling angkat tangan.

Ah, andai dia ada di under teamnya Galah, mungkin akan lebih beruntung saat menghadapi hal remeh yang kadang sangat menyebalkan.

"Kak Shua gercep banget deh, emang nilai QA udah keluar?"

"Udah kok. Semalam sih, kamu pasti belum sempet liat, kan?"

Arutala menggeleng. "Jangankan liat, aku bahkan belum sempet minum pas Kakak panggil tadi."

[✔] Celah PeronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang