🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
KERINDUAN Anda akhirnya terbayar lunas.
Setelah hampir tidak bertemu selama beberapa hari, malam ini dia bisa melihat sang kekasih hati. Sampai rela menjemput di jam yang sudah larut. Tak peduli jika esok harus berangkat di pagi buta, akan Anda lakukan segala macam upaya untuk bertemu Arutala tercinta.
Usai makan malam di kedai pecel ayam yang tak begitu jauh dari stasiun, Anda yang sedang membayar meminta Arutala agar menunggu di dalam mobil. Tanpa protes, si kucing manis mengangguk dan menjadi lebih diam dari biasa. Anda belum menyadari hanya mengira jika itu karena sang kekasih lelah bekerja. Tapi, yang pasti, malam ini dia tidak akan diam saja. Anda rindu mendengar cerita Arutala, maka akan menjadi telinga untuk menampung kisah rembulannya.
“Maaf ya lama, tadi Abangnya nukerin uang dulu buat kasih kembalian. Aru gak ada yang mau dibeli lagi? Minuman atau apa gitu mumpung kita deket mini market?”
Arutala menggeleng seraya menatap Anda yang memasuki mobil. Sibuk menaruh barang dan bersiap untuk mengantarnya.
“Pulang aja, udah malam juga kan. Besok Mamas kerja, harus bobok cepet.”
“Aduh, perhatiannya pacar Mamas. Tapi daripada bobok, mending nemenin Aru dulu biar malam ini bisa mimpi indah. Malam Minggu kemarin kan gagal ngapelnya, jadi malam ini harus dipuas-puasin.”
Arutala meringis ketika mengingat pengkhianatannya di belakang Anda yang sampai menerima bahkan membalas ciuman Gatra. Sepertinya akan menjadi masalah baru selain perkara SP 1 dari kantor, sebab Arutala sekarang saja dikejar rasa bersalah atas keputusan yang tidak mau memberitahu Anda. Biarlah apa yang terjadi di puncak kemarin menjadi dosa termanis untuk dikenang Arutala. Meski mungkin tidak akan mudah mendapat maaf apabila Anda mengetahuinya, namun dia tidak akan membiarkan siapapun tau. Ini adalah rahasianya dengan Gatra.
Arutala lelah hidup menjadi orang baik. Pengalaman hidup yang terjadi selama 23 tahun selalu membawanya pada sebuah kekecewaan, setidaknya biarkan Arutala lari dari kesalahan yang dilakukan bersama Gatra dan kembali mencintai Anda. Hanya mencintai sosok dewasa si pemuda Libra yang dia percaya. Tidak ada sosok lainnya.
Biarkan Arutala menjadi egois untuk sekali ini saja.
“Mas sibuk nggak? Aru mau mau dielus tangannya,” pintanya sedikit manja ketika Anda hendak menyalakan mesin mobil. “Please....”
“Astaga, kucingnya Mamas tumben banget manja? Sini sayang, mau sekalian dihug?”
Arutala mengangguk, menikmati kehangatan Anda yang dengan lembut memeluk dan mengelus punggung tangannya. Sesekali mengecup dan elusan di bahu datang dari jemari sang dominan. Ada desir tak nyaman di hati yang ternyata adalah perasaan tak tega lantaran Arutala tak mampu menjaga janjinya. Pasti Anda akan kecewa jika tau orang yang sudah menciumnya ternyata adalah Gatra. Si sepupu yang sudah dianggap lebih dari sekadar keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Celah Peron
Fanfic[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] 𝘛𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘓𝘦𝘯𝘵𝘦𝘳𝘢 𝘈𝘳𝘶𝘵𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘯𝘦𝘵𝘳𝘢 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘱𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘤𝘰𝘬𝘦𝘭𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘰𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘵𝘢. 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘢𝘵𝘳𝘢 𝘒𝘢𝘯𝘪𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘮 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪...