🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
“DEMI TUHAN, Arutala! Gue gak suka ya lo sok rahasia begini! Kemaren pas di puncak Dek Shua ngapain aja sama brondongnya? Ngewski gak? Lo cegah mereka nggak? Anying, jangan diem aja dong. Ayo, speak up!”
“Bang! Berisik banget dah lo buset!” protes Raskal yang kebetulan juga berjalan beriringan dengan dua rekannya. “Malu tau diliatin orang-orang!”
Bukan hanya menjadi pusat perhatian, tapi tatap heran dan terganggu manusia yang lalu lalang di lobi menuju lift seperti kompak menghakimi. Sudah dua kali Prasta kumat begini, hampir membuat sekuriti datang melerai karena mendengar suara Prasta yang lantang mengalihkan atensi. Tapi, barangkali masih tergolong aman untuk kali ini. Sebab Arutala tidak berniat membalas apalagi melawan balik dengan ikut melantangkan suaranya.
“Arutalaaaaa, lo jangan kayak Dek Shua juga dong. Dari kemaren gue tanya baik-baik loh padahal, masih dikacangin juga. Jahat tau gak!”
“Apa sih Bang Pras? Lo mau tau apa? Gue mana merhatiin sih Kak shua ngapain aja sama Dika. Emang urusannya sama gue apa?”
“Bohong kau, Via Vallen!” potong Prasta dengan bibir mencebik, akhirnya luluh juga dan terlihat mengenaskan di mana ada mata yang berkaca-kaca. “Pasti lo kongkalingkong sama Dek Shua, kan? Bilang berapa ... atau dikasih apa buat ngunci mulut lo supaya nyimpen rahasia pas ke puncak? Dikira gue kagak tau, hah? Dek Shua sendiri update IG stories yang ada elonya! Kalau mau diem-diem gak begini caranya!”
Lah, kok situ ngatur? Dumel Arutala dalam hati persis warga burung biru jika ada kasus artis blunder yang trending dengan mengeluarkan kartu mental health. Tapi, memang betul, Bang Prasta yang selalu merengek jika berhubungan dengan si SPV muda selalu bertindak di luar nalar. Hanya saja masalah yang paling mendasar, di sini Arutala memang tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Dika maupun Kak Shua.
Malam Minggu yang dihabiskan di puncak jelas-jelas berjalan tidak baik-baik saja. Apalagi setelah kejadian di mana Arutala dan Gatra kelepasan lantaran tak mampu menahan perasaan yang meledak. Sampai detik ini, Arutala masih berjuang untuk melupakan. Meski setiap kata yang berhubungan dengan Gatra maupun tempat yang mereka habiskan bersama disebut secara sembarang, pasti akan meninggalkan dampak luarbiasa. Arutala lupa apa itu move on. Dia benar-benar lupa bagaimana kembali seperti sedia kala yang harusnya fokus pada sang kekasih tercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Celah Peron
Fanfiction[𝘾𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙩𝙚𝙙] 𝘛𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢 𝘓𝘦𝘯𝘵𝘦𝘳𝘢 𝘈𝘳𝘶𝘵𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘯𝘦𝘵𝘳𝘢 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘱𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢 𝘤𝘰𝘬𝘦𝘭𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘰𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘦𝘵𝘢. 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘎𝘢𝘵𝘳𝘢 𝘒𝘢𝘯𝘪𝘨𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘢𝘯𝘨𝘬𝘶𝘮 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪...