"Terimakasih sudah menyadarkan diri ini"
-Shaluna AqeelanayaShalu melihat mobil Jeremy menunggu di pinggir gerbang, Shalu segera berlari menghampiri Jeremy. Jeremy yang melihat adiknya berlari pun terkekeh pelan.
"Abang!" panggil Shalu saat masuk kedalam mobil.
"Kok lama?" tanya Jeremy.
"Tadi Shalu piket sebentar."
"Kata Bunga tadi 5 menit, taunya lo keluar lebih dari 5 menit."
Shalu menyengir menghadap Jeremy.
"Shalu kan piketnya sendiri abang."
Jeremy manggut-manggut segerah menyalakan mobilnya.
Dari arah jauh Aldino melihat Shalu berlari kecil lalu masuk kedalam mobil.
"Bodoh," ujar Aldino.
Setelah itu Aldino memasangkan helmnya dan langsung menjalankan motornya.
****
Sesampai di rumah Aldino duduk di sofa sambil memijit batang hidungnya. Syasa marah kepadanya karena dia mendatangi Shalu. Tapi bukannya bagus supaya Syasa tidak terlalu memikirkan setelah dia bicara dengan Shalu, bukannya memperbaiki tapi justru dia salah bicara dan alhasil bertengkar dengan Syasa.
"Aldino."
Suara panggilan mama Aldino membuat Aldino tersentak dari lamunannya.
"Kenapa belum ganti baju?" tanyanya.
"Bentar lagi ma, Aldino capek naik tangga."
"Kamu dari mana?"
"Al gak dari mana-mana ma, cuma capek aja."
"Tungguh disini mama buatin kamu minuman."
Aldino mengangguk saja tidak mengatakan apapun, pikirannya sedang kacau saat ini.
"Nih minum dulu!" tak butuh beberapa menit buk Hana membuatkan minuman untuk Aldino.
"Maksih mama." Aldino mengambilnya setelah itu meminumnya sampai habis.
"Yaudah sekarang kamu ke kamar terus bersih-bersih abis itu lansung tidur!" ucap buk Hana.
"Yaudah Al ke atas dulu ya ma," pamit Aldino.
Sesampainya di kamar Aldino langsung membersihkan tubuhnya untuk mandi sekitar 15 menit. Aldino menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, dia memikirkan Shalu ternyata selama ini perempuan itu menyukainya.
"Gimana cara buat Syasa gak marah lagi?" pikir Aldino.
"Ini semua gara-gara tu cewek," ujarnya. "Emang tukang tebar pesona," tambahnya."Tapi kasian juga dia di omongin satu sekolah."
Aldino menghembuskan nafas pelan, dia harus memintak maaf kepada Shalu atas perlakuannya tadi. Aldino membuka sosial medianya dan betapa kagetnya dia melihat banyak surat dari Shalu untuk Aldino, dan banyak yang mencaci Shalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaluna
Roman pour AdolescentsMencintai dua nama dalam satu hati, bagaimana bisa? Tentu saja ketiganya akan tersakiti. Menungguh cinta lama yang akan kembali, atau menungguh cinta yang sudah lama di nanti? Saat Shaluna Aqeelanaya bertemu Aldino Rasyanda Putra di mulai lah kisah...