"Aku yang terlalu suka atau hanya obsesi semata?"
-Shaluna AqeelanayaAldino meletakkan tasnya di atas meja setelah sampai ke dalam kelas. Bembi dan Raka yang melihat Aldino memasang wajah tegang pun terlihat bingung.
"Kenapa lo?" tanya Raka.
Aldino diam tidak menjawab. Raka menghela nafas kasar, susah bicara dengan Aldino.
"Rak," panggil Aldino tiba-tiba.
Raka yang di panggil pun menoleh. "apa?" tanyanya.
Bembi memilih menyimak saja. Lagian jika dia ikut, kedua sahabatnya itu akan mendadak diam.
"Menurut lo Shaluna salah gak?" tanya Aldino.
Bembi melototkan matanya, ternyata Aldino memikirkan perempuan itu.
"HAH! SHALUNAA??" teriaknya kencang.
Raka langsung memukul kepala cowok itu dengan buku yang ada di atas meja.
"Mulut lo!!" ucap Raka kesal.
Semua yang ada di dalam kelas langsung menoleh ke arah tiga cowok itu.
"Ya maap gue refleks Al," ucap Bembi.
"Hm," sahut Aldino.
"Udah Al gak usah ladenin si Bembi, bikin pusing ajah," timpal Raka.
Aldino diam tidak menanggapi. Dia masih setia menunggu jawaban Raka.
"Apa salah Baim ya Allah? Baim kan cuma kaget," ujar Bembi. Memang dasar tukang drama.
"Padahalan aku kan cuma pengen tau."
"Kok mereka tega gak ngasih tau aku?"
"Aku seperti seorang yang tidak di anggap ada." Bembi semakin melanjutkan aksi dramanya.
"Mpphhh..."
Sebelum Bembi mengucapkan sesuatu lagi, Raka langsung menutup mulut cowok itu dengan sangat kuat.
"Lo! Diam ajah!!!!" teriak Raka Kesal.
"Mpphh.." Bembi mengangguk.
"Bagus." Raka melepaskan tangannya dari mulut Bembi.
"Tega banget lo. Mau bunuh gue lo? Punya dendam apa lo sama gue?" ujar Bembi.
"YA ALLAH YA ROBBI!" teriak Raka semakin frustasi.
"Udah!" Aldino melerai.
Bembi dan Raka langsung diam. Mereka kemudian menatap Aldino serius, tertarik dengan pertanyaan Aldino.
"Gimana?" tanya Aldino kepada keduanya.
"Menurut gue si, Shalu gak salah," usul Raka.
Aldino diam menyimak. kemudian menatap Bembi menunggu cowok itu juga memberi usul.
"Bener, menurut gue Shalu gak salah. Dia cuma suka Al," ujar Bembi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shaluna
Ficção AdolescenteMencintai dua nama dalam satu hati, bagaimana bisa? Tentu saja ketiganya akan tersakiti. Menungguh cinta lama yang akan kembali, atau menungguh cinta yang sudah lama di nanti? Saat Shaluna Aqeelanaya bertemu Aldino Rasyanda Putra di mulai lah kisah...