Nafas Kayla mulai terengah-engah, tangan kekar Kainan mampu membekap sempurna mulut dan hidung Kayla yang mungil.
Kainan melihat keadaan, menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengintip masihkah ada orang atau sudah sepi kah keadaan. Hanya tinggal Sarah yang kini telah sampai di depan pintu kelasnya. Sisanya keadaan sepi, karena 1 jam pelajaran lagi tersisa baru bel istirahat.
Sarah merasa ada yang mengganjal, tidak ada orang yang mengikutinya. Akhirnya ia menoleh, dan tidak mendapati Kayla dibelakangnya. Melihat reaksi Sarah tiba-tiba kepala Kainan seketika kembali diposisi semula tepat didepan wajah Kayla.
"Kayy, Lo dimana?" teriak Sarah yang tidak terlalu keras.
"Sarah, gue disini... Please balik tolongin gue...." Jawab Kayla dalam hati.
"Apa dia ke toilet ya? Tapi kok ga ngomong sama gue dulu sih?" Gumam Sarah sendiri.
Lalu Sarah mengeluarkan ponselnya dan mengetik nama 'Kayla' pada kontaknya dan menelponnya.
Bodohnya ia baru tersadar bahwa ponsel Kayla ia bawa, karena tadi Kayla sempat menitipkan kepadanya.
"Yahh, hp nya di gue, ke toilet kalik ya. Atau dia cabut tanpa gue? Awas aja Kay, abis ini pelajaran Sejarah Lo sampe cabut tanpa gue gaakan gue kasih tau pelajarannya." Omel Sarah sendiri dan akhirnya ia memutuskan kembali ke kelas tanpa ada rasa curiga dimana Kayla berada.
Kainan menolehkan kepalanya lagi, dan mendapati Sarah telah kembali berjalan lalu masuk ke kelasnya.
Dirasa sudah aman Kainan mulai bersuara, dengan posisi tangannya yang masih sama.
"Gue bakal buka, tapi Lo gaboleh teriak. Kalo teriak Lo gue bekap lagi." Ucap Kainan dengan dingin dan penuh perintah yang tidak bisa dibantah.
Kayla hanya mengangguk pasrah.
Perlahan Kainan mulai membuka tangannya. Terbebaslah wajah Kayla dari tangan kekar milik Kainan. Setelah itu, tanpa disangka Kayla langsung mendorong tubuh Kainan agar menjauh darinya dan berlari.
Melihat reaksi Kayla yang tidak terduga oleh Kainan, ia langsung menarik tangan Kayla namun berhasil Kayla tepis dan ia berlari sekuat tenaga agar bisa kembali ke kelas.
Kainan sempat mau mengejarnya, namun langkahnya terhenti karena mendapati kepala sekolah yang sedang berjalan dekat dengan posisi ia berdiri sekarang.
"Sial...." Umpat Kainan.
🌻🌻🌻
Tepat bel perpindahan jam berbunyi, Kayla sampai di kelas. Ia masih setengah berlari menuju bangku.
Sarah yang melihat Kayla terengah-engah merasa bingung. Karena diwajahnya tergambar kepanikan yang tidak bisa dijelaskan. Ia berpikir, jika Kayla habis dari toilet kenapa bisa sepanik itu wajahnya? Apa jangan-jangan.....
"Kay, Lo liat hantu di toilet?" Ucap Sarah tanpa berpikir panjang.
Kayla hanya menatap wajah Sarah tanpa menjawabnya. Saat ini bukan waktunya menjawab pertanyaan, tapi ia harus menenangkan diri terlebih dahulu.
Kayla meraih botol bening kesukaannya bertuliskan "Don't touch my bottle" lalu membukanya dan meminumnya secara brutal.
"Kay, Kay, kenapa sih Lo, kek orang abis liat hantu deh..." Ucap Sarah yang masih menyebutkan 'hantu' menjadi dampak kenapa Kayla seperti itu.
'Tarik nafas ... Hembuskan ... Fiuhh'
'Tarik nafas ... Hembuskan ... Fiuhh'
'Tarik nafas ... Hembuskan ... Fiuhh'
Batin Kayla dalam hati mencoba menenangkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K.A.Y.L.A
Teen Fiction"lo yakin kay? " ucap gadis berambut hitam pekat memandang sedih sahabatnya. "terus gue harus apa lagi kalo ngga ngelakuin itu? " jawab Kayla lesu. Sarah berpikir sejenak tentang hal yang terjadi pada sahabatnya saat ini sungguh kejam. "itu udah k...